34
BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh ekstrak etanol daun sirih terhadap viabilitas sel kanker kolon WiDr dan diketahui nilai IC
50
yang digunakan untuk mengetahui kemampuan induksi apoptosis dan potensi
penekanan ekspresi COX-2. Uji secara in vitro dilakukan menggunakan metode MTT untuk mengetahui persentase viabilitas sel. Kematian sel secara apoptosis
dideteksi dengan metode double staining dan dilanjutkan dengan uji imunositokimia untuk melihat ekspresi COX-2 pada sel WiDr.
A. Determinasi Tanaman dan Penyiapan Ekstrak Daun Sirih
Penelitian ini menggunakan sampel berupa tanaman yaitu daun sirih. Langkah awal yang dilakukan dalam penelitian adalah determinasi tanaman sirih
yang bertujuan untuk memastikan kebenaran identitas tanaman yang digunakan dalam penelitian ini, yaitu tanaman sirih Piper betle L.. Bagian tanaman yang
digunakan untuk determinasi merupakan bagian daun, batang, dan akar. Determinasi tanaman dilakukan di bagian Biologi Farmasi, Fakultas Farmasi
Universitas Gadjah Mada Yogyakarta dan dibuktikan dengan adanya surat keterangan dengan No. : BF277IdentDetVI2014 Lampiran 5.
Proses selanjutnya adalah ekstraksi menggunakan metode maserasi untuk mendapatkan zat-zat aktif yang terdapat dalam daun sirih. Maserasi merupakan
ekstraksi tanpa pemanasan yang sederhana, sehingga cocok digunakan untuk ekstraksi senyawa-senyawa yang sensitif pada suhu tinggi. Prinsip maserasi
adalah ekstraksi zat aktif yang dilakukan dengan cara merendam serbuk dalam penyari yang sesuai pada suhu ruang dan terlindung dari cahaya. Cairan
penyari masuk kedalam rongga sel yang mengandung zat aktif, sehingga terjadi perbedaan konsentrasi antara zat terlarut didalam sel dengan yang diluar
sel maka larutan didalam sel didesak keluar dan hal ini terjadi berulang-ulang sehingga tercapainya kesetimbangan konsentrasi antara larutan yang ada di
dalam dan di luar sel. Pelarut yang digunakan adalah etanol 70. Hasil uji fitokimia ekstrak etanol daun sirih mengandung senyawa tanin, antrakuinon,
flavonoid, alkaloid, terpenoid, dan saponin Kumari dan Rao, 2014. Daun sirih berpotensi memiliki aktivitas sitotoksik karena mengandung senyawa flavonoid,
antrakuinon, dan alkaloid yang dikenal memiliki aktivitas antikanker Hasballah, 2005; Jusril, dkk., 2003; Astuti, dkk., 2005. Penelitian Lin, dkk., 2006
menyebutkan bahwa flavonoid merupakan senyawa polifenol yang secara in vitro dapat menghambat proliferasi sel kanker kolon. Flavonoid dapat terlarut oleh
pelarut polar seperti air dan etanol karena mempunyai gugus hidroksil. Ekstrak etanol daun sirih berwarna hijau pekat karena kandungan klorofil yang terdapat
pada daun sirih juga ikut terekstrak.
B. Uji Sitotoksik Ekstrak Etanolik Daun Sirih terhadap Sel Kanker WiDr