Karakteristik fisik ekstrak kental herba pegagan Uji kandungan ekstrak herba pegagan

1. Karakteristik fisik ekstrak kental herba pegagan

Sifat fisik ekstrak pegagan meliputi warna, bentuk, bau dan rendemen pegagan wajib diketahui untuk menetapkan kualitas dari ekstrak kental tersebut juga untuk memastikan kebenaran ekstrak yang didapat. Tabel IV. Tabel Perbandingan Karakteristik Fisik Hasil Ekstraksi Simplisia Pegagan dengan Literatur Dirjen POM, 2008 Parameter Literatur Hasil Percobaan Warna Coklat tua Hijau kecoklatan Bentuk Cairan kental Cairan kental Bau Berbau tidak khas Berbau khas Rendemen ≥ 7,2 5 Ekstrak yang dihasilkan memiliki karakteristik berdasarkan organoleptisnya yaitu warna hijau kecoklatan, bau khas pegagan, dan berbentuk cairan kental. Hal ini tidak sesuai dengan literatur untuk warna, bau dan rendemen karena proses ekstraksi yang kurang lama menyebabkan masih terdapat klorofil dalam ekstrak kental. Hasil yang didapatkan menunjukkan bahwa dari sebanyak 100 g serbuk simplisia herba pegagan didapatkan ekstrak kental sebanyak 5 gram dengan rendemen 5. Rendemen yang didapatkan lebih sedikit dari yang tertulis pada literatur. Hal ini dapat disebabkan oleh kualitas simplisia yang digunakan. Lamanya maserasi dan penggunaan suhu yang tidak sesuai dengan titik didih pelarut akan mempengaruhi efektivitas penyarian saat ekstraksi.

2. Uji kandungan ekstrak herba pegagan

Setelah diketahui sifat fisiknya, ekstrak kental pegagan diteliti kandungannya, senyawa yang diuji adalah asiatikosida sebagai marker spesifik herba pegagan. Uji kadar air dan kadar abu dilakukan untuk memastikan kualitas ekstrak dan memastikan stabilitasnya. Jika kadar air dalam ekstrak terlalu tinggi ditakutkan akan mudah terkontaminasi oleh bakteri. Pengukuran kadar abu dimaksudkan untuk melihat pengotor yang ada dalam ekstrak dan dapat juga digunakan untuk menentukan apakah metode ekstraksi sudah benar atau belum. Tabel V. Tabel Perbandingan Kandungan Hasil Ekstraksi Simplisia Pegagan dengan Literatur Dirjen POM, 2008 Parameter Literatur Hasil Percobaan Kadar asiatikosida ≥ 0,90 0,14 Kadar air 10 14,70 Kadar abu 16,6 11,40 Pengukuran kadar asiatikosida dilakukan dengan metode KLT densitometri. Setelah dilakukan identifikasi terhadap ekstrak kental tersebut didapatkan kadar asiaticosida yaitu 0,14. Hal ini tidak sesuai dengan kriteria yang tertulis pada literatur yaitu kandungan asiaticosida tidak kurang dari 0,90 Dirjen POM, 2008. Kadar asiatikosida yang sedikit ini disebabkan oleh pemanenan simplisia yang tidak tepat waktu. Pemanenan simplisia pegagan paling baik dilakukan pada musim hujan karena tingginya curah hujan mempengaruhi produksi metabolit pada herba. Tetapi pada penelitian ini herba pegagan dipanen pada bulan September, ketika musim kemarau. Lokasi pemanenan juga mempengaruhi kadar asiatikosida. Hasil penelitian Pramono dan Ajiastuti 2004 menyatakan bahwa kadar asiatikosida dalam herba pegagan yang dipanen dari Tawangmangu, Jawa Tengah, hanya sebesar 0,21 karena pegaruh tanah liat. Lamanya melakukan maserasi juga menjadi faktor penentu besarnya kadar asiatikosida dalam ekstrak. Maserasi yang dilakukan selama dua hari dengan pelarut etanol 96 ternyata tidak mampu menyari asiatikosida dengan efektif sehingga kadar asiatikosida lebih sedikit daripada yang diharapkan. Pengukuran kadar abu dilakukan dengan metode gravimetri lampiran 4. Hasil pengujian kadar air ekstrak menunjukkan hasil sebesar 14,70. Hal ini disebabkan oleh karena pengeringan simplisia yang kurang sesuai. Pengeringan simplisia yang baik seharusnya pada suhu 40 o -60 o C pada instrumen yang terkontrol dengan baik. Namun pada penelitian kali ini simplisia hanya menggunakan panas matahari sehingga pengeringannya tidak terkontrol dan menyebabkan kadar air simplisia tinggi. Sehingga saat dibuat ekstrak kadar air masih tinggi. Metode pengujian kadar abu dilakukan dengan cara yang sama dengan pengujian kadar air, yaitu gravimetri. Kadar abu terukur adalah kadar zat – zat anorganik yang tidak habis terbakar. Semakin banyak kadar abu yang didapat mengindikasikan proses ekstraksi tidak benar atau tidak sesuai dengan zat yang akan disari. Hasil pengujian kadar abu menunjukkan hasil yang sesuai dengan literatur sehingga dapat dikatakan zat pengotor dalam ekstrak sedikit dan proses ekstraksi yang dilakukan sudah benar. Hasil ini menunjukkan bahwa ekstrak kental kadar asiatikosidanya kecil, maka tidak dilakukan pengujian mengenai efektivitas sediaan. Penelitian Shukla dkk. 1999, asiatikosida yang dapat membantu meringankan luka bakar sebesar 0,2.

B. Sifat Fisik Gel Ekstrak Pegagan

Dokumen yang terkait

PENGARUH KADAR GELATIN TERHADAP MUTU FISIK TABLET EKSTRAK PEGAGAN (Centella asiatica L)

2 9 26

PENGARUH KADAR HPMC 2910 3 CPS TERHADAP MUTU FISIK TABLET EKSTRAK PEGAGAN (Centella asiatica L)

2 25 23

Uji Aktivitas Penghambatan Pembentukan Batu Ginjal (Anti Nefrolitiasis) Ekstrak Etanol dari Herba Pegagan (Centella asiatica (L.) Urban) pada Tikus Putih Jantan

0 61 88

FORMULASI SEDIAAN GEL EKSTRAK HERBA PEGAGAN (CENTELLA ASIATICA L. URBAN) DENGAN HPMC SH 60 Formulasi Sediaan Gel Ekstrak Herba Pegagan (Centella Asiatica L. Urban) Dengan HPMC SH 60 Sebagai Gelling Agent Dan Uji Penyembuhan Luka Bakar Pada Kulit Punggung

2 4 12

FORMULASI SEDIAAN GEL EKSTRAK HERBA PEGAGAN (CENTELLA ASIATICA L. URBAN) DENGAN HPMC SH 60 Formulasi Sediaan Gel Ekstrak Herba Pegagan (Centella Asiatica L. Urban) Dengan HPMC SH 60 Sebagai Gelling Agent Dan Uji Penyembuhan Luka Bakar Pada Kulit Punggung

0 1 16

FORMULASI KRIM EKSTRAK ETANOL HERBA PEGAGAN (Centella asiatica (L.) Urban) KONSENTRASI 6% DAN 10% DENGAN BASIS COLD CREAM DAN VANISHING CREAM Formulasi Krim Ekstrak Etanol Herba Pegagan (Centella asiatica (L.) Urban) Konsentrasi 6% Dan 10% Dengan Basis C

0 0 13

FORMULASI KRIM EKSTRAK ETANOL HERBA PEGAGAN (Centella asiatica (L.) Urban) KONSENTRASI 6% DAN 10% DENGAN Formulasi Krim Ekstrak Etanol Herba Pegagan (Centella asiatica (L.) Urban) Konsentrasi 6% Dan 10% Dengan Basis Cold Cream Dan Vanishing Cream Serta U

0 0 15

Pengaruh konsentrasi CMC-NA sebagai gelling agent dan propilen glikol sebagai humektan terhadap sifat fisik dan stabilitas fisik gel ekstrak pegagan (Centella asiatica (L.) Urban).

4 22 139

Formulasi dan evaluasi sifat fisik sediaan gel ekstrak pegagan (Centella Asiatica (L.) Urban) dengan gelling agent karpobol 940 dan humektan propilen glikol.

5 44 95

Pengaruh konsentrasi propilen glikol sebagai humektan terhadap sifat fisik dan stabilitas fisik emulgel ekstrak kulit buah manggis (garcinia mangostana l.) - USD Repository

0 0 120