5
BAB II PENELAAHAN PUSTAKA
A. Herba Pegagan
1. Kandungan kimia pegagan
Pegagan  merupakan  salah  satu  tanaman  yang  berada  di  sekitar  rumah yang mudah ditemukan. Pegagan mengandung berbagai senyawa aktif yang dapat
membantu proses penyembuhan luka Yossok, Bunyaprapharasta, Boonyakiat dan Kantasuk, 2000.
Pegagan  mempunyai  banyak  kandungan  kimia  antara  lain  golongan triterpenoid  yaitu  madekasosida  madecassoside,  asiatikosida  asiaticoside,
asam  asiatat  asiatic  acid,  asam  madekasat,  asam  indosentoat,  bayogenin,  asam 2α, 3β,20,23-tetrahidrokiurs-28-oat, asam euskapat, asal terminolat, asam 3β-6β-
23-tri-hidroksiolean-12-en-28- oat,  asam  3β-6β-23-trihidroksiurs-12-en-28-oat.
Golongan flavonoid: kaempferol, kuersetin. Golongan saponin: sentelasaponin A, B  dan  D,  dan  sentela  sapogenol  A.  Golongan  poliasetilen:  kadiyenol,  sentelin,
asiatisin, dan sentelisin. Selain itu Pegagan juga kaya akan vitamin C, vitamin B
1
, vitamin B
2
, niacin, karoten dan vitamin A Direktorat Obat Asli Indonesia, 2010; Seevaratnam, Banumathi, Premalatha, Sundram dan Arumugam, 2012.
2. Kegunaan pegagan
Pegagan mempunyai potensi antifungi, antioksidan dan proteksi terhadap radikal  bebas,  juga  digunakan  sebagai  anti-aging  Taemchuay,  Rukkwamsuk,
Sakpuaram,  dan Ruangwises, 2009.
Menurut  penelitian  Somboonwong  2012,  triterpenoid  ekstrak  pegagan akan  membantu  menyembuhkan  luka  dengan  beberapa  cara,  yaitu  menghambat
inflamasi difasilitasi oleh Asiatic Acid, Madecassic Acid; mendorong angiogenesis dengan  cara  menaikkan  kekencangan  dan  elastisitas  pembuluh  darah;
menginduksi  vasodilatasi;  mereduksi  oxidative  stress  dengan  antioksidan; mempengaruhi  pertumbuhan  sel  baru,  salah  satunya  adalah  kolagen,  oleh
asiatikosida; dan memacu proses proliferasi sel – sel yang rusak.
Asiatikosida, salah satu triterpen dari Pegagan menginduksi kolagen tipe I  pada  fibroblas  manusia  dengan  mengaktivasi  reseptor  Tumor  Growth  Factor
β TGF β. Senyawa ini juga menaikkan antioksidan pada fase awal penyembuhan
luka untuk mereduksi oxidative stress sehingga dapat mempercepat penyembuhan luka  Somboonwong, dkk., 2012.
Penelitian  menyebutkan  bahwa  pengaplikasian  asiatikosida  0,2  pada tikus  secara  topikal  meningkatkan  jumlah  antioksidan  enzimatis  dan  non-
enzimatis pada jaringan baru yang terbentuk Shukla, Rasik, dan Jain, 1999. Madekasosida bekerja meningkatkan aktivitas antioksidan, meningkatkan
aktivitas  sintesis  kolagen  dan  memacu  angiogenesis.  Senyawa  ini  meningkatkan proliferasi  fibroblas  pada  kulit  dan  meningkatkan  level  hidroksiprolin  yang
menyebabkan  epitelisasi.  Hal  tersebut  menyebabkan  efek  positif  pada  proliferasi fibroblas  dan  sintesis  kolagen  selama  penyembuhan  luka.  Sejauh  ini  terdapat
produk  perawatan  luka  bakar  yang  bermerek  Madecassol  ®    Liu,  Dai,  dan  Li, 2004.
Penelitian  lain  menyebutkan  bahwa  titrated  extract  of  centella,  yang mengandung  triterpenoid  asiatic  acid,  madecassic  acid,  dan  asiatikosida  akan
mempercepat  sintesis  fibronektin  dan  kolagen  hingga  20-35.  Pegagan disimpulkan dapat memberbaiki penampilan, elastisitas dan kekuatan kulit dengan
mempercepat  sintesis  kolagen  Hashim,  Sidek,  Helan,  Sabery,  Palanisamy,  dan Ilham, 2011.
Ekstrak  pegagan  juga  membantu  proses  penyembuhan  luka  dengan aktivitas  antimikrobanya.  Pada  konsentrasi  125  µgml  ekstrak  air  pegagan  akan
menginhibisi  S.aureus,  Shigella  flexneri,  Pasteurella  multocida,  E.  coli,  dan Salmonella  sp.  Khasiat  yang  sama  akan  diperoleh  pada  ektrak  metanol  pada
konsentrasi 10 µgml Seevaratnam, dkk., 2012.
3. Toksisitas Pegagan