Kontrol kualitas gel Gel 1.

akibat kontak antara logam berat dan bahan – bahan yang terdapat dalam formulasi. Contoh yang sering digunakan adalah EDTA Anonim, 2016.

4. Kontrol kualitas gel

Kontrol kualitas gel dapat dilakukan dengan memperhatikan sifat fisik gel setelah dibuat, stabilitasnya selama penyimpanan dan efektivitasnya terhadap efek yang diinginkan. Sifat fisik sediaan gel dapat diketahui dengan cara melihat organoleptis, pH, homogenitas, viskositas dan daya sebarnya. a. Uji organoleptis Uji organoleptis dilakukan untuk melihat tampilan fisik dengan cara mengamati bentuk, bau, warna dan rasa sediaan Anief, 1997. b. Uji homogenitas Uji homogenitas untuk memastikan bahwa sediaan gel telah homogen, ditunjukkan dengan tidak adanya butiran kasar pada gel yang dioleskan pada kaca transparan Dirjen POM, 2000. c. Uji pH Uji pH dilakukan untuk melihat tingkat keasaman sediaan gel agar tidak menyebabkan iritasi pada kulit. pH yang sesuai untuk sediaan topikal ada pada range 4,5-6,5 Tranggono dan Latifa, 2007. d. Uji viskositas Uji viskositas dilakukan untuk melihat viskositas gel. Viskositas merupakan tahanan suatu sediaan untuk mengalir. Semakin besar nilai viskositas maka akan semakin sulit pula sediaan untuk mengalir Sinko, 2006. e. Uji daya sebar Daya sebar merupakan karakteristik yang menentukan kemudahan saat sediaan diaplikasikan. Daya sebar biasanya berkebalikan dengan viskositas. Ketika viskositas naik maka daya sebarnya akan menurun Garg, Aggarwal, Garg dan Singla, 2002. f. Uji stabilitas Sediaan yang baik haruslah stabil, yaitu tetap pada kriteria awal ketika disimpan pada jangka waktu tertentu. Hasil uji stabilitas nantinya dapat digunakan sebagai dasar untuk menentukan tanggal kedaluarsa Lachman, Liebermann, Kanig, 1994. Uji stabilitas yang bisa dilakukan adalah uji stabilitas jangka panjang long term stability testing, uji stabilitas dipercepat accelerated stability testing, dan Uji siklus cycling test. Ketiga macam jenis uji stabilitas tersebut dibedakan berdasarkan waktu dan kondisi uji yang digunakan. Uji stabilitas jangka panjang dilaksanakan selama minimum 12 bulan dalam kondisi penyimpanan 5 o C±3 o C. Sedangkan uji stabilitas dipercepat dilaksanakan selama 6 bulan pada kondisi 25 o C±2 o C pada kelembaban 60 RH±5 RH ICH, 2003. Cycling test dilakukan dengan tujuan melihat adanya sineresis pada sediaan, perubahan viskositas juga perubahan daya sebar. Pengujian ini menggunakan perubahan suhu stau kelembaban pada interval waktu tertentu 6 siklus, 1 siklus =48 jam sehingga produk dan kemasannya mengalami tekanan yang bervariasi daripada penyimpanan pada satu kondisi saja Klein, 2000.

C. Monografi Bahan

Dokumen yang terkait

PENGARUH KADAR GELATIN TERHADAP MUTU FISIK TABLET EKSTRAK PEGAGAN (Centella asiatica L)

2 9 26

PENGARUH KADAR HPMC 2910 3 CPS TERHADAP MUTU FISIK TABLET EKSTRAK PEGAGAN (Centella asiatica L)

2 25 23

Uji Aktivitas Penghambatan Pembentukan Batu Ginjal (Anti Nefrolitiasis) Ekstrak Etanol dari Herba Pegagan (Centella asiatica (L.) Urban) pada Tikus Putih Jantan

0 61 88

FORMULASI SEDIAAN GEL EKSTRAK HERBA PEGAGAN (CENTELLA ASIATICA L. URBAN) DENGAN HPMC SH 60 Formulasi Sediaan Gel Ekstrak Herba Pegagan (Centella Asiatica L. Urban) Dengan HPMC SH 60 Sebagai Gelling Agent Dan Uji Penyembuhan Luka Bakar Pada Kulit Punggung

2 4 12

FORMULASI SEDIAAN GEL EKSTRAK HERBA PEGAGAN (CENTELLA ASIATICA L. URBAN) DENGAN HPMC SH 60 Formulasi Sediaan Gel Ekstrak Herba Pegagan (Centella Asiatica L. Urban) Dengan HPMC SH 60 Sebagai Gelling Agent Dan Uji Penyembuhan Luka Bakar Pada Kulit Punggung

0 1 16

FORMULASI KRIM EKSTRAK ETANOL HERBA PEGAGAN (Centella asiatica (L.) Urban) KONSENTRASI 6% DAN 10% DENGAN BASIS COLD CREAM DAN VANISHING CREAM Formulasi Krim Ekstrak Etanol Herba Pegagan (Centella asiatica (L.) Urban) Konsentrasi 6% Dan 10% Dengan Basis C

0 0 13

FORMULASI KRIM EKSTRAK ETANOL HERBA PEGAGAN (Centella asiatica (L.) Urban) KONSENTRASI 6% DAN 10% DENGAN Formulasi Krim Ekstrak Etanol Herba Pegagan (Centella asiatica (L.) Urban) Konsentrasi 6% Dan 10% Dengan Basis Cold Cream Dan Vanishing Cream Serta U

0 0 15

Pengaruh konsentrasi CMC-NA sebagai gelling agent dan propilen glikol sebagai humektan terhadap sifat fisik dan stabilitas fisik gel ekstrak pegagan (Centella asiatica (L.) Urban).

4 22 139

Formulasi dan evaluasi sifat fisik sediaan gel ekstrak pegagan (Centella Asiatica (L.) Urban) dengan gelling agent karpobol 940 dan humektan propilen glikol.

5 44 95

Pengaruh konsentrasi propilen glikol sebagai humektan terhadap sifat fisik dan stabilitas fisik emulgel ekstrak kulit buah manggis (garcinia mangostana l.) - USD Repository

0 0 120