Uji organoleptis selama cycling test Uji pH selama cycling test Uji viskositas selama cycling test

Sama dengan hasil uji viskositas, hasil daya sebar ini menunjukkan bahwa perbedaan konsentrasi HPMC 0,25 tidak signifikan memberikan perubahan daya sebar p-value0,05. Hasil tersebut disebabkan oleh karena konsentrasi HPMC yang banyak mengakibatkan struktur gel yang dibuat semakin kuat sehingga ketika diberikan beban yang sama akan terlihat perbedaan penyebaran. Gel dengan struktur yang lebih kuat karena komponen gelling agent yang banyak akan lebih susah menyebar.

C. Uji Stabilitas Fisik Gel Ekstrak Pegagan

Uji stabilitas dilakukan dengan cycling test selama 6 siklus. Hal ini dilakukan untuk melihat perubahan fisik meliputi viskositas, daya sebar, pH, dan terjadinya perubahan organoleptis warna, bau dan bentuk.

1. Uji organoleptis selama cycling test

Hasil yang didapat menunjukkan bahwa secara organoleptis gel dapat dinyatakan stabil. Gel tetap berbentuk cairan kental homogen, berbau khas, dan berwarna hijau muda. Gel tidak menunjukkan adanya sineresis atau keluarnya air dari gel akibat pengkerutan gel lampiran 15. Gambar 9. Perbandingan organoleptis gel ekstrak pegagan formula 1 pada siklus 0 kiri dan siklus 6 kanan Bau, warna dan bentuk gel dipengaruhi oleh bahan yang terdapat dalam formula. Bahan – bahan yang tidak stabil akan merubah bau, warna atau bentuk sediaan. Hasil menunjukkan bahwa gel stabil secara organoleptis dalam cycling test dan menunjukkan bahwa konsentrasi HPMC dan propileglikol yang berbeda – beda antar formula tidak memiliki pengaruh pada stabilitas organoleptis gel.

2. Uji pH selama cycling test

Pengamatan pH dilakukan untuk melihat apakah terjadi perubahan yang terjadi antar formula karena cycling test. pH sediaan akan berubah ketika stabilitas sediaan berubah karena adanya pengaruh dari lingkungan luar, seperti suhu penyimpanan. Hasil yang didapatkan menunjukkan bahwa pH untuk kelima formula tidak berubah, pH tetap 6 selama siklus 1 sampai siklus 6. Hal ini menunjukkan bahwa cycling test tidak berpengaruh pada pH kelima formula dengan perbedaan HPMC dan propilen glikol. Perubahan pH dapat disebabkan oleh adanya ketidakstabilan dalam sediaan. Jika sediaan tetap stabil maka pH juga stabil.

3. Uji viskositas selama cycling test

Uji viskositas dilakukan untuk melihat apakah viskositas gel ekstrak pegagan terpengaruh oleh cycling test atau tidak. Pengujian ini digunakan sebagai langkah selanjutnya untuk memastikan apakah sifat fisik dari gel stabil seperti yang telah dinyatakan pada pengamatan organoleptis dan pH. Gambar 10. Grafik viskositas tiap formula selama 6 siklus Berdasarkan grafik pada Gambar 10 diketahui kurva yang dihasilkan berbentuk sigmoid. Kurva sigmoid menunjukkan ketidakstabilan dari sediaan. Peningkatan terjadi pada siklus 1 dan akan menurun pada siklus 3. Selanjutnya pada siklus 5 akan terjadi peningkatan kembali. Perubahan tersebut kemudian dianalisis dengan membandingkan viskositas tiap siklus dan menghasilkan data pada Lampiran 9. Perubahan viskositas tiap siklus dibandingkan dengan siklus 0 awal dikalikan 100. Kriteria yang diharapkan perubahan viskositas kurang dari 15. Hasil menunjukkan bahwa hampir semua formula mengalami kenaikan viskositas 0,1 0,2 0,3 0,4 0,5 0,6 0,7 0,8 siklus 0 siklus 1 siklus 2 siklus 3 siklus 4 siklus 5 siklus 6 v is ko si ta s P a .s siklus formula 1 formula 2 formula 3 formula 4 formula 5 pada siklus 1. Hal ini menunjukkan penyesuaian gel terhadap suhu. Kemudian seiring berjalannya siklus terjadi penurunan viskositas gel. Hasil uji viskositas diolah menggunakan ANOVA. Hasil p-value pada formula 1, formula 3 dan formula 4 bernilai lebih dari 0,05. Hal ini menunjukkan bahwa perubahan viskositas pada formula tersebut tidak berbeda bermakna secara statistik atau ketiga formula dianggap stabil secara viskositas. Sedangkan pada formula 2 dan formula 5 didapatkan nilai p0,005 lampiran 11. Pada formula 2, terjadi perubahan signifikan pada siklus 4 dan 5 terhadap kondisi awal. Tetapi kembali stabil pada siklus 6. Sedangkan pada formula 5 terdapat perbedaan signifikan selama 6 siklus yaitu siklus 1 terhadap siklus 4, tetapi tidak terlihat perubahan yang signifikan jika setiap siklus dibandingkan dengan kondisi awal p0,05. Semakin besar konsentrasi HPMC dalam gel maka stabilitasnya akan semakin baik. Peningkatan stabilitas ini disebabkan oleh meningkatnya konsentrasi HPMC diiringi dengan penurunan konsentrasi propilen glikol yang berbentuk cair. Semakin banyak komponen gel yang berbentuk cair maka stabilitas gel akan menurun karena bentuk cair akan lebih mudah terpengaruh oleh suhu.

4. Uji daya sebar gel selama cycling test

Dokumen yang terkait

PENGARUH KADAR GELATIN TERHADAP MUTU FISIK TABLET EKSTRAK PEGAGAN (Centella asiatica L)

2 9 26

PENGARUH KADAR HPMC 2910 3 CPS TERHADAP MUTU FISIK TABLET EKSTRAK PEGAGAN (Centella asiatica L)

2 25 23

Uji Aktivitas Penghambatan Pembentukan Batu Ginjal (Anti Nefrolitiasis) Ekstrak Etanol dari Herba Pegagan (Centella asiatica (L.) Urban) pada Tikus Putih Jantan

0 61 88

FORMULASI SEDIAAN GEL EKSTRAK HERBA PEGAGAN (CENTELLA ASIATICA L. URBAN) DENGAN HPMC SH 60 Formulasi Sediaan Gel Ekstrak Herba Pegagan (Centella Asiatica L. Urban) Dengan HPMC SH 60 Sebagai Gelling Agent Dan Uji Penyembuhan Luka Bakar Pada Kulit Punggung

2 4 12

FORMULASI SEDIAAN GEL EKSTRAK HERBA PEGAGAN (CENTELLA ASIATICA L. URBAN) DENGAN HPMC SH 60 Formulasi Sediaan Gel Ekstrak Herba Pegagan (Centella Asiatica L. Urban) Dengan HPMC SH 60 Sebagai Gelling Agent Dan Uji Penyembuhan Luka Bakar Pada Kulit Punggung

0 1 16

FORMULASI KRIM EKSTRAK ETANOL HERBA PEGAGAN (Centella asiatica (L.) Urban) KONSENTRASI 6% DAN 10% DENGAN BASIS COLD CREAM DAN VANISHING CREAM Formulasi Krim Ekstrak Etanol Herba Pegagan (Centella asiatica (L.) Urban) Konsentrasi 6% Dan 10% Dengan Basis C

0 0 13

FORMULASI KRIM EKSTRAK ETANOL HERBA PEGAGAN (Centella asiatica (L.) Urban) KONSENTRASI 6% DAN 10% DENGAN Formulasi Krim Ekstrak Etanol Herba Pegagan (Centella asiatica (L.) Urban) Konsentrasi 6% Dan 10% Dengan Basis Cold Cream Dan Vanishing Cream Serta U

0 0 15

Pengaruh konsentrasi CMC-NA sebagai gelling agent dan propilen glikol sebagai humektan terhadap sifat fisik dan stabilitas fisik gel ekstrak pegagan (Centella asiatica (L.) Urban).

4 22 139

Formulasi dan evaluasi sifat fisik sediaan gel ekstrak pegagan (Centella Asiatica (L.) Urban) dengan gelling agent karpobol 940 dan humektan propilen glikol.

5 44 95

Pengaruh konsentrasi propilen glikol sebagai humektan terhadap sifat fisik dan stabilitas fisik emulgel ekstrak kulit buah manggis (garcinia mangostana l.) - USD Repository

0 0 120