jumlah serbuk yang ditimbang, sehingga aquadest yang digunakan adalah 300,0 ml pada suhu 90
C dan dijaga tetap dalam suhu tersebut selama 15 menit. Waktu 15 menit dihitung ketika suhu campuran mencapai 90
C. Setelah 15 menit, campuran tersebut diambil dan diperas kemudian diuapkan di atas waterbath
hingga didapatkan 100,0 g infusa daun M. tanarius.
6. Pembuatan larutan karbon tetraklorida konsentrasi 50
Berdasarkan penelitian Janakat dan Merie 2002, larutan karbon tetraklorida dibuat dalam konsentrasi 50 dimana perbandingan volume karbon
tetraklorida dan pelarut adalah 1:1. Larutan karbon tetraklorida dibuat dengan cara dilarutkan dengan volume yang sama dengan olive oil.
7. Uji pendahuluan
a. Penetapan dosis hepatotoksik karbon tetraklorida Penetapan dosis hepatotoksik ini dengan melakukan studi literatur. Dosis
hepatotoksin karbon tetraklorida yang digunakan untuk menginduksi kerusakan hati tikus jantan galur Wistar berdasarkan penelitian Janakat dan Merie 2002
adalah 2 mlkg BB. Pemilihan dosis hepatotoksik ini karena pada dosis tersebut dapat menyebabkan kerusakan sel-sel hati pada tikus jantan yang ditunjukkan
dengan peningkatan ALT dan AST, tetapi tidak menyebabkan kematian pada tikus jantan.
b. Penetapan waktu pencuplikan darah Untuk mendapatkan waktu pencuplikan darah dilakukan orientasi dengan
tiga kelompok perlakuan waktu. Setiap kelompok terdiri dari 5 ekor tikus. Pengambilan darah dilakukan melalui sinus orbitalis mata. Kelompok I-III
diambil darah masing-masing pada jam ke-0, 24, dan 48 setelah pemejanan karbon tetraklorida. Kemudian diukur aktivitas ALT dan AST.
Penelitian terdahulu menunjukkan bahwa aktivitas ALT tikus terangsang karbon tetraklorida yang dilarutkan dalam olive oil volume 1:1 dengan dosis
2mlkg BB mencapai maksimal pada jam ke-24 setelah pemberiannya, kemudian pada jam ke-48 berangsur-angsur menurun Janakat dan Merie, 2002.
8. Pengelompokkan dan perlakuan hewan uji
Hewan uji yang dibutuhkan sebanyak 40 ekor tikus jantan yang dibagi secara acak dalam 8 kelompok sama banyak. Kelompok I kontrol hepatotoksin
diberi karbon tetraklorida yang dilarutkan dalam olive oil volume 1:1 dengan dosis 2 mlkg BB secara intraperitonial. Kelompok II kontrol negatif diberi olive
oil dosis 2 mlkg BB secara intraperitonial. Kelompok III kontrol infusa diberi infusa M. tanarius dosis 10 gkg BB yang diberikan selama 6 jam kemudian
diambil darahnya. Kelompok IV-VIII kelompok perlakuan diberi infusa daun M. tanarius dosis 10 gkg BB, kemudian secara berturut-turut pada jam ke ½, 1, 2, 4,
dan 6 setelah pemberian infusa diberikan dosis hepatotoksin karbon tetraklorida 2 mlkg BB. Pada jam ke-24 setelah pemberian karbon tetraklorida, semua
kelompok diambil darahnya pada daerah sinus orbitalis mata untuk penetapan aktivitas ALT dan AST.
9. Pembuatan serum