Pelaksanaan Penelitian Desain Pembelajaran

32

BAB IV DATA DAN ANALISIS

A. Pelaksanaan Penelitian

Penelitian mulai dilaksanakan pada bulan April 2012. Sebelum melakukan pengambilan data, peneliti melakukan observasi kelas dan observasi laboratorium. Kelas yang diobservasi adalah kelas VIII-A. Observasi kelas dilakukan untuk mengetahui kondisi kelas saat kegiatan pembelajaran berlangsung dan peneliti menjalin komunikasi antara siswa dan peneliti. Sedangkan observasi laboratorium dilakukan untuk mengetahui peralatan laboratorium yang ada di sekolah yang dapat digunakan untuk melakukan eksperimen. Observasi dilakukan pada satu kali pada saat jam pelajaran fisika. Setelah observasi, peneliti melakukan pretes kepada siswa. Data pretes yang diperoleh digunakan untuk mengetahui pemahaman awal siswa. Hasil pretes digunakan untuk merancang rencana pembelajaran, rencana pembelajaran ditekankan pada konsep siswa yang kurang paham. Pembelajaran menggunakan eksperimen dilakukan peneliti sebanyak 2 kali pertemuan, dimana satu kali pertemuan terdiri dari 2 jam pelajaran yaitu selama 90 menit. Kegiatan yang dilakukan selama penelitian. Observasi : 3 April 2012 Pretes : Senin, 9 April 2012 Wawancara : Selasa 10 April 2012, Rabu 11 April 2012, Kamis 12 April 2012. Mengajar : Jumat 20 April 2012, Sabtu 21 April 2012. Postes : Senin 23 April 2012 Wawancara : Selasa 24 April 2012, Rabu 25 April 2012

B. Data Dan Analisis Pretes

Data berisi mengenai pemahaman siswa tentang getaran pada bandul dalam bentuk skor diperoleh siswa melalui tes yang dikerjakan sebelum pembelajaran pretes dan setelah pembelajaran postes. Selain berupa nilai, data juga diperoleh melalui wawancara yang dilakukan oleh 6 siswa. Pengambilan data pretes dan postes diikuti oleh 28 siswa kelas VIII-A SMP Kanisius Keluarga Juwana. Jumlah soal yang digunakan pada soal pretest berjumlah 12 soal. Hasil tes digunakan untuk mengetahui apakah siswa sudah memahami tentang konsep-konsep dari getaran pada bandul dan pegas atau belum. Setiap soal memiliki variasi yang bobot yang berbeda. Semakin sulit soal maka bobot soal tersebut akan semakin besar.

1. Data Tingkat Pemahaman

Tabel 6. Nilai pretes Siswa No. No siswa Nilai Pretes Persentase skor Tingkat Pemahaman 1 23 5 17.2 Sangat Kurang 2 1 6 20.7 Sangat Kurang 3 6 13 44.8 Sangat Kurang 4 7 11 37.9 Sangat Kurang 5 21 6 20.7 Sangat Kurang 6 27 8.5 29.3 Sangat Kurang 7 13 1.5 5.2 Sangat Kurang 8 26 5 17.2 Sangat Kurang 9 17 4 13.8 Sangat Kurang 10 16 4.5 15.2 Sangat Kurang 11 5 2 6.9 Sangat Kurang 12 2 7 24.1 Sangat Kurang 13 10 8 27.6 Sangat Kurang 14 25 6 20.7 Sangat Kurang 15 15 4 13.8 Sangat Kurang 16 11 2 6.9 Sangat Kurang 17 9 8 27.6 Sangat Kurang 18 8 4 13.8 Sangat Kurang 19 12 4.5 15.5 Sangat Kurang 20 20 8 27.6 Sangat Kurang 21 22 4 13.8 Sangat Kurang 22 14 5 17.2 Sangat Kurang 23 4 8 27.6 Sangat Kurang 24 24 1.5 5.2 Sangat Kurang 25 3 2 6.9 Sangat Kurang 26 28 18 62.1 Baik 27 18 11 38.0 Sangat Kurang 28 19 4 13.8 Sangat Kurang Sebanyak 28 siswa yang mengikuti pretes. Setiap siswa mengerjakan soal dengan jumlah 12 soal. Dengan skor maksimal 29 dan memiliki bobot yang berbeda. Skor terendah yang diperoleh siswa adalah 1.5 dan skor tertinggi yang diperoleh siswa adalah 18. Sebanyak 27 siswa memiliki tingkat pemahaman soal yang sangat kurang dan sebanyak 1 siswa mengalami tingkat pemahaman yang baik. Rata-rata nilai pretes siswa adalah 6.5 atau sebesar 23.2 , dapat dikatakan pemahaman siswa sangat kurang.

2. Data dan analisis tingkat kesulitan soal

Tabel.7. Data tingkat kesulitan soal pretes No. No.soal pemahaman Indeks kesukaran Tingkat Kesulitan 1 1 44.6 0.45 Sedang 2 2 25.9 0.26 Sukar 3 3 51.8 0.52 Sedang 4 4 48.2 0.48 Sedang 5 5 36.6 0.37 Sukar 6 6 16.1 0.16 Sukar Sekali 7 7 5.4 0.05 Sukar Sekali 8 8 31.3 0.31 Sukar 9 9 1.2 0.01 Sukar Sekali 10 10 0.0 Sukar Sekali 11 11 3.6 0.02 Sukar Sekali 12 12 30.4 0.30 Sukar Grafik 1 . Grafik Persentase tingkat Pemahaman soal 10 20 30 40 50 60 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 T in g k a t P e m a h a m a n No soal Grafik Tingkat Pem aham an Siswa pem aham an Dari hasil pretes, soal yang mendapat skor tertinggi adalah soal no. 3 dengan persentase skor 51.8 , soal ini meminta siswa untuk menyebutkan pengertian dari periode. Sedangkan soal yang mendapat skor terendah adalah soal no. 10 dengan persentase 0, pada soal ini siswa diminta untuk memberikan pendapat faktor yang menyebabkan bandul bergerak akan kembali pada keadaan semula.

3. Analisis tingkat kesulitan

Taraf kesukaran suatu item dapat diketahui dari banyaknya siswa yang menjawab dengan benar. Taraf kesukaran suatu item dinyatakan dalam suatu bilangan indeks yang disebut indeks kesukaran, yang dsingkat IK. Besarnya indeks kesukaran antara 0.00 sampai dengan 1.00 Masidjo, 1995:189. Berikut ini adalah hasil analisis tingkat kesulitan soal pretes. Tabel 8. Tingkat Kesulitan Siswa No. No. soal Kualifikasi Frekuensi Persentase 1 1,3,4 sedang 3 25 2 2,5,8,12 sukar 4 33.3 3 6,7,9,10,11 Sukar sekali 5 41.7 Grafik 2. Tingkat Kesulitan Soal pretes Berdasarkan grafik diatas sebanyak 3 soal yaitu soal nomor 1,3,4 mempunyai tingkat kesulitan sedang dengan persentase 25 . Soal tersebut berhubungan dengan pengertian dari getaran, periode,dan frekuensi. Soal yang mempunyai tingkat kesulitan sukar adalah soal nomor 2,5,8,12 dengan persentase 33.3. Soal ini berhubungan dengan penerapan hubungan antara waktu dan banyaknya putaran, pengertian amplitudo, perhitungan periode dan frekuensi, pemecahan masalah dengan memperhitungkan periode, frekuensi, dan amplitudo . Soal yang mempunyai tingkat kesulitan sukar sekali adalah soal nomor 6,7,8,9,10,11 dengan persentase 41.7. Soal ini berhubungan dengan frekuensi dan periode, pengertian posisi setimbang, tetapan pegas, gaya pemulih, penerapan amplitudo.

4. Pemilihan siswa untuk wawancara

Wawancara dilakukan kepada 6 orang anak, maka perlu diklasifikasikan terlebih dulu berdasarkan hasil pretes. Pretes diikuti oleh 28 siswa. Hasil pretes terendah adalah 1 dan tertinggi adalah 20. 3 4 5 2 4 6 sedang sukar Sukar sekali ju m la h so al Kualifikasi Grafik tingkat kesulitan soal Untuk pemilihan wawancara ini diambil 4 siswa yang memiliki nilai terendah dan 2 orang yang memilik i nilai tertinggi. Berikut adalah siswa yang diwawancara. a. Siswa nomor 24 b. Siswa nomor 13 c. Siswa nomor 5 d. Siswa nomor 11 e. Siswa nomor 28 f. Siswa nomor 18

5. Pemahaman siswa berdasarkan wawancara

Berikut adalah analisis soal mulai dari soal yang persentase skornya terendah sampai ke total yang persentasenya tertinggi.

a. Soal nomor 10

pemahaman tentang gaya pemulih Apa yang menyebabkan bandul saat digerakkan akan kembali pada keadaan semula? Pada soal nomor 10, skor maksimal yang diperoleh siswa adalah 0 dan persentase skor adalah 0. Pada soal ini siswa diminta untuk memberikan pendapat pengaruh bandul yang bergerak akan kembali pada keadaan semula. Dari persentase skor yang diperoleh 0 , dapat diketahui bahwa siswa tidak paham tentang gaya pemulih. Dari wawancara terungkap bahwa siswa tidak paham tentang adanya gaya yang menyebabkan benda bergerak. Berikut adalah hasil wawancara pada soal nomor 10 Wawancara dengan nomor absen 28 P: Soal 10 ini, bagaimana pendapatmu? S: Siswa membaca soal dan berpikir sejenak. P: Menurutmu, apa yang menyebabkan bandul bergerak akan kem bali pada keadaan semula? S: Adanya gaya. P: Gaya, apa? S: Gaya tekanan. Sedangkan dari wawancara dengan nomor absen 5 P: Mengapa bandul yang bergerak kembali pada keadaan semula? S: hehehe.. siswa tertawa , seingatku aku jawab gaya pegas. P: Apa alasan kamu menjawab gaya pegas? S: Kalau itu aku ga tau lah mbak.kan aku kemarin ngawur. Dari wawancara dengan siswa nomor absen 28 dan 5 dapat diketahui bahwa siswa tidak paham tentang pengaruh gaya pemulih yang menyebabkan bandul akan kembali pada keadaan awal. Hal yang sama terjadi pada siswa nomor absen 24,13,11,18. Dari analisis tes tertulis dan wawancara terlihat bahwa siswa tidak paham tentang adanya gaya yang menyebabkan benda bergerak.

b. Soal nomor 9

kemampuan menerapkan satuan tetapan pegas Sebuah pegas panjangnya mula-mula 15 cm. Bila diberi beban 10 N panjang pegas menjadi 20 cm. Berapakah tetapan pegas itu dalam SI ? Pada soal nomor 9 skor maksimal yang diperoleh siswa adalah 1 dan persentase skornya adalah 1.2 . Soal tersebut meminta siswa untuk menghitung tetapan pegas dalam satuan SI. Dari persentase skor yang didapat yaitu 1.2 ,siswa tidak paham tentang aplikasi tetapan pegas dalam soal. Berikut ini adalah hasil wawancara pada soal nomor 9. wawancara dengan absen nomor 11 P: Apa simbol untuk panjang untuk soal ini? S: Ini panjang simbolnya m meter . P: Trus, kalau soal ini. Newton ini,satuan dari apa? S: siswa tertawa itu ya satuan gaya to mbak. P: Trus, Apa satuan dari tetapan pegas dalam SI? S: Satuannya ya meter lah mbak. Sedangkan untuk wawancara dengan absen nomor 18 P: Apa satuan dari tetapan pegas? S: newton per meter Dari hasil wawancara dengan nomor absen 11 dan 18 terungkap bahwa siswa tidak paham dalam menerapkan aplikasi tetapan pegas dalam menyelesaikan soal. Hal yang sama terjadi pada nomor absen 24,13,5,28. Hasil wawancara dan tes tertulis, siswa tidak paham dalam menerapkan satuan tetapan pegas dalam SI.

c. Soal nomor 11

pemahaman konsep amplitudo Perhatikan pada gambar beban yang digantung pada pegas Pada huruf A-B diatas disebut .............. Dari soal nomor 11 skor maksimal yang diperoleh siswa adalah 2 dan persentase skornya adalah 3.6. Soal tersebut meminta siswa untuk menganalisis gambar dari soal. Dari persentase skor yang didapat adalah 3.6 , siswa tidak paham dalam menganalisis gambar. Berikut adalah hasil wawancara pada soal nomor 11 wawancara dengan nomor absen 24 P: No 11 ini menurutmu gambar apa? S: Itu gambar jarak mbak, P: Apa alasan kamu, menyimpulkan jarak. S: Kan, ini bisa BA trus ke AC. Sedangkan wawancara dengan nomor absen 13 P: Kalau dari B ke A ini, menurutmu gambar apa? S: Kemarin soal itu saya ga bisa mbak, kayaknya tidak saya isi. Dari hasil wawancara dengan nomor absen 24 dan 13 terungkap bahwa siswa tidak paham dalam menganalisis gambar. Hal yang lain terjadi pada nomor absen 5,11,18 Dari hasil wawancara siswa dengan nomor absen 28 tidak sesuai dengan hasil tertulis. Saat wawancara siswa dengan nomor absen 28 siswa paham sedangkan saat tertulis siswa ini tidak paham.

d. Soal nomor 7

pemahaman konsep posisi setimbang Saat kita merentangkan atau menekan pegas,maka pegas akan kembali pada pada posisi setimbang. Apa yang dimaksud dengan posisi setimbang? Pada soal nomor 7 skor maksimal yang diperoleh siswa adalah 4.5 dan persentase 5.4. Soal ini meminta siswa untuk memberikan jawaban dari pengertian posisi setimbang. Dari persentase skor yang didapat adalah 5.4, siswa tidak paham dalam memberikan pengertian posisi setimbang. wawancara dengan nomor absen 18 P: Nomor 7 ini sambil menunjuk soal , kemarin kamu menjawab apa? S: hee… siswa tertawa bentar tak ingat-ingat dulu. P: Udah lupa ya. S: hmmm.. berpikir sejenak , posisi setimbang itu posisinya nilainya 0 Sedangkan wawancara dengan nomor absen 11 P: Apa maksud dari posisi setimbang? S: Posisi setimbang itu kayak apa toh mbak. P: hehee tertawa kok malah balik bertanya. Misalnya pegas ini aku tarik kan trus lalu kembali lagi kayak semula S: owww..berarti posisi setimbang itu gaya yang membuat beban itu kembali. Dari wawancara dengan siswa dengan nomor absen 18 dan 11 terungkap bahwa siswa tidak paham dengan konsep posisi setimbang. Begitu juga dengan siswa dengan nomor absen 5,13,24. Dari hasil wawancara dan tes tertulis untuk siswa nomor absen 28, siswa ini paham dalam memahami konsep posisi setimbang.

e. Soal nomor 6

kemampuan siswa menerapkan hubungan frekuensi dan periode dalam menyelesaikan soal Frekuensi f sebuah getaran 50 Hz. Periodenya adalah….. Pada soal nomor 6 skor maksimal yang diperoleh siswa adalah 13.5 dan persentase skor adalah 16.1. Soal tersebut meminta siswa untuk menghitung periode. Dari persentase skor yang didapat yaitu 16.1, siswa tidak paham menerapkan hubungan antara frekuensi dan periode. Berikut ini adalah hasil wawancara pada soal nomor 6. wawancara dengan nomor absen 13 P: Berapakah periodenya, jika sudah diketahui frekuensi? S: 25 P: itu darimana, terus kemarin pakai rumus yang mana S: Ngawur-ngawuran. Ga tau itu benar tidak P: Berarti tidak yakin S: Pasrah aku mbak, hehehe siswa tertawa Sedangkan wawancara dengan nomor absen 24 P: Kemarin, berapa hasil untuk nomor 6 ini? S: Aku lupa e mbak, kemarin kayaknya ga saya jawab. Dari wawancara dengan siswa dengan nomor absen 13 dan 24 terungkap bahwa siswa tidak paham dengan konsep posisi setimbang. Begitu juga dengan siswa dengan nomor absen 5,11,18. Dari hasil wawancara dan tes tertulis untuk siswa nomor absen 28, siswa ini paham dalam menerapkan hubungan periode dan frekuensi dalam menyelesaikan soal.

f. Soal nomor 2

pemahaman siswa menerapkan konsep periode Sebuah ban sepeda berputar dalam waktu 2 sekon untuk sekali putaran. Hal ini berarti periode putarannya adalah………… Pada soal nomor 2 skor maksimal yang diperoleh siswa adalah 14.5 dan persentase skor adalah 25.9 . Soal tersebut meminta siswa untuk mencari periode putaran dalam soal. Dari persentase skor yang didapat yaitu 25.9 , siswa tidak paham dalam mencari periode putaran. wawancara dengan nomor absen 18 P: Apa rumus yang digunakan untuk soal ini? S: Kalau saya pakai rumus asal-asalan mbak,kemarin. P: Kok bisa, maksudnya gimana rumus asal-asalan. S: Pokoknya asal-asalan pokok e kan tadi soalnya pakai ban, kan ban lingkaran jadi saya jawab melingkar jadi saya jawab lingkaran Sedangkan wawancara dengan nomor absen 11 P: Kemarin, bagaimana kamu menjawab soal ini sambil menunjuk gambar S: Wah kalau soal ini tidak saya jawab mbak.,eeeee siswa tertawa Dari wawancara dengan siswa dengan nomor absen 18 dan 11 terungkap bahwa siswa tidak paham dalam menerapkan konsep periode dalam penyelesaian soal. Begitu juga dengan siswa dengan nomor absen 24,13,5. Dari hasil wawancara dan tes tertulis untuk siswa nomor absen 28, siswa ini paham dalam menerapkan konsep periode dalam menyelesaikan soal.

g. Soal nomor 5

Pemahaman konsep amplitudo Amplitudo adalah…………… Pada soal nomor 5 skor maksimal yang diperoleh siswa adalah 20.5 dan persentase skor adalah 36.6 . Soal tersebut meminta siswa untuk menjelaskan pengertian dari amplitudo. Dari persentase skor yang didapat yaitu 36.6, siswa tidak paham dalam menjelaskan pengertian dari amplitudo. Berikut adalah hasil wawancara soal nomor 5 wawancara dengan nomor absen 28 P: Amplitudo menurut pendapat kamu itu apa? S: jarak terjauh dari titik seimbang. P: kalau titik setimbang itu seperti apa? S: Titik setimbang itu titik dimana nilainya 0 Sedangkan wawancara dengan nomor absen 5 P: Apa itu amplitudo? S: jarak simpangan P: Kalau simpangan itu kayak gimana? S: Kalau simpangan ya geraknya seperti bandul P: maksudnya? S: Ya, pokok e seperti bandul,mbak. Dari wawancara dengan siswa dengan nomor absen 28 terungkap bahwa siswa paham dalam memberikan pengertian amplitudo Sedangkan dengan nomor absen 5,11,13,18 siswa ini tidak paham dalam menjelaskan pengertian amplitudo. Dari hasil wawancara dan tes tertulis untuk siswa dengan nomor absen 28, paham dalam menjelaskan pengertian amplitudo.

h. Soal nomor 8

pemahaman siswa menerapkan aplikasi frekuensi dan periode Penggaris digetarkan 120 getaran dalam waktu 1 menit. Berapakah frekuensi dan periodenya……… Pada soal nomor 5 skor maksimal yang diperoleh siswa adalah 17.5 dan persentase skor adalah 31.3 . Soal tersebut meminta siswa untuk menerapkan aplikasi frekuensi dan periode. Dari persentase skor yang didapat yaitu 31.3 , siswa tidak paham dalam menerapkan aplikasi frekuensi dan periode. Berikut adalah wawancara dengan nomor absen 24 P: Kalau nomor 8 ini, rumusnya pakai rumus apa? S: Hmm..sebentar mbak, saya ga bisa mbak. P: Coba dicoret-coret dulu di kertas S: Lupa, mbak P: Ayo, lupa apa ga bisa sambil tertawa S: hehee siswa tertawa , mbak kok tau saja Sedangkan wawancara dengan nomor absen 18 P: Kalau dari soal ini 120 getaran itu apa? S: Ya getarannya bu, yang menit itu kemarin saya jadikan detik dulu P: Ya,terus rumusnya pakai yang apa. S: kalau yang mencari frekuensi kemarin saya cari getaran dibagi jumlah waktu jadi hasilnya 2 Hz. P: Trus mencari periode,bagaimana? S: Kalau periode pakai rumus T= nt, Hasilnya kok sama ya mbak. Dari wawancara dengan siswa dengan nomor absen 24 dan 18 terungkap bahwa siswa tidak paham dalam menerapkan aplikasi frekuensi dan periode Sedangkan dengan nomor absen 5,11,13 siswa ini tidak paham dalam menjelaskan hubungan antara periode dan frekuensi Dari hasil wawancara dan tes tertulis untuk siswa dengan nomor absen 28, siswa ini paham dalam menerapkan aplikasi frekuensi dan periode.

i. Soal nomor 12

Pemahaman siswa menerapkan aplikasi frekuensi, periode, dan amplitudo Sebuah benda bergetar di antara dua titik yang berjarak 20 cm. Benda itu melakukan 40 getaran dalam waktu 25 sekon. Hitunglah: a. Frekuensi getaran dalam Hz……………… b. Periode getaran dalam sekon……………… c. Amplitudo getaran dalam cm…………….. Pada soal nomor 12 skor maksimal yang diperoleh siswa adalah 17 dan persentase skor adalah 30.4 . Soal tersebut meminta siswa untuk menerapkan aplikasi frekuensi, periode, dan amplitudo. Dari persentase skor yang didapat yaitu 30.4 , siswa tidak paham dalam menerapkan aplikasi frekuensi, periode, dan amplitudo. Berikut adalah wawancara dengan nomor absen 13 P: Untuk nomor 12, rumus mencari frekuensinya bagaimana? S: 40 itu kan getaran mbak, trus getaran itu saya bagi dengan waktu. P: terus yang mencari periode dengan amplitudo. Bagaimana? S: Lha itu maksudnya gimana ya, mbak.hee… siswa tertawa P: Kamu disuruh mencari frekuensi, setelah tahu nilai dari frekuensi baru kamu mencari nilai periode. S: Owalah…gitu to mbak. Aku kok ga tahu ya. Sedangkan wawancara dengan nomor absen 11 P: Soal ini peneliti sambil menunjuk soal, yang 20 cm itu termasuk apa? S: Gak mudeng, aku mbak. P: Yang menunjukkan waktu, yang mana. S: Mbak, soal yang ini saya ga tau e mbak. Dari wawancara dengan siswa dengan nomor absen 13 dan 11 terungkap bahwa siswa tidak paham dalam menerapkan aplikasi frekuensi, periode, dan amplitude. Begitu juga dengan nomor absen 5,18,24. siswa ini tidak paham dalam menjelaskan pengertian amplitudo. Dari hasil wawancara dan tes tertulis untuk siswa dengan nomor absen 28, siswa ini paham dalam menerapkan aplikasi frekuensi, periode dan amplitudo.

j. Soal nomor 1

Pemahaman siswa konsep getaran Getaran adalah ………………… Pada soal nomor 1 skor maksimal yang diperoleh siswa adalah 25 dan persentase skor adalah 44.6. Soal tersebut meminta siswa untuk memberikan pengertian dari getaran. Dari persentase skor yang didapat yaitu 44.6, siswa tidak paham dalam menjelaskan pengertian dari getaran. Berikut ini adalah hasil wawancara pada soal nomor 1 wawancara dengan nomor absen 13 P: Menurut kamu pengertian getaran itu apa? S: Getaran itu gerak bolak balik dari satu tempat ke tempat lain. P: Maksudnya, bagimana? S: Misalnya dari titik ini siswa menggambar bandul , titik awal ke titik akhir. Sedangkan wawancara dengan nomor absen 5 P: Getaran itu, seperti apa kalau dalam bandul? S: Gerak bolak balik, pokoknya kayak gerakan bandul itu mbak. P: Emang kalau bandul itu gimana gerakannya S:Ya, dari kanan ke kiri atau kiri ke kanan Dari hasil wawancara dengan nomor absen 13 terungkap bahwa siswa tidak paham dalam menjelaskan pengertian dari getaran, sedangkan siswa dengan nomor absen 5 siswa hanya menyebutkan gerak bolak balik tanpa memberikan keterangan yang jelas. Begitu juga dengan nomor absen 11,18,24. Dari Hasil wawancara dan tes tertulis, siswa dengan nomor absen 28 tidak sikron. Hasil wawancara siswa dengan nomor absen 28 ini paham sedangkan hasil tes tertulis siswa ini tidak paham.

k. Soal nomor 3

Pemahaman siswa konsep periode Periode adalah…… Pada soal nomor 3 skor maksimal yang diperoleh siswa adalah 29 dan persentase skor adalah 51.8 . Soal tersebut meminta siswa untuk menjelaskan pengertian dari periode. Dari persentase skor yang didapat yaitu 51.8, dapat dikatakan bahwa siswa kurang paham menjelaskan pegertian dari periode. Berikut ini adalah hasil wawancara dengan pada soal nomor 3 wawancara dengan nomor absen 18 P: Pengertian periode pada bandul itu seperti apa? S: Periode itu nek menurutku itu waktu saat benda bergetar P: Kalau bergetar itu ada waktunya tidak S: Ya, ga ada leh mbak. kan kalau bergetar itu tidak ada waktu yang mempengaruhi . Sedangkan wawancara dengan nomor absen 24 P: Periode itu seperti apa? S: Periode itu waktu saat benda bergerak P: Kalau benda bergerak butuh waktu tidak S: Ada, tapi dikit banget. Eeee benar ga mbak Dari hasil wawancara dengan nomor 18 dan 24 terumgkap bahwa siswa tidak paham dalam menjelaskan pengertian dari periode, begitu pula dengan nomor absen 5,11. siswa ini tidak paham dalam menjelaskan pengertian periode. Dari hasil wawancara dan tes tertulis, siswa dengan nomor absen 13 dan 28, siswa ini paham dalam menjelaskan pengertian dari periode.

I. Soal nomor 4

Pemahaman konsep frekuensi Frekuensi adalah…… Pada soal nomor 4 skor maksimal yang diperoleh siswa adalah 27 dan persentase skor adalah 48.2 . Soal tersebut meminta siswa untuk menjelaskan pengertian dari frekuensi. Dari persentase skor yang didapat adalah 48.2, siswa kurang paham dalam menjelaskan pengertian dari frekuensi. Berikut adalah hasil wawancara pada soal nomor 4 wawancara dengan nomor absen 5 P: Pengertian dari frekuensi, itu apa? S: heee.. sambil tertawa lupa aku kok P: Emang ga ada bayangannya ya. S: Wong aku lupa kok mbak, beneran ki mbak Sedangkan wawancara dengan nomor absen 28 P: Masih ingat kan kemarin kamu ngerjakan soalnya. S: Yang mana,mbak. P: Ini, soal pengertian frekuensi. Menurut kamu frekuensi itu apa? S: Frekuensi itu banyaknya getaran tiap sekon Dari hasil wawancara dengan nomor absen 5 siswa tidak paham dalam menjelaskan pengertian dari periode. Begitu pula dengan nomor absen 11,13,18,24. Sedangkan dengan nomor absen 28, siswa ini paham dalam menjelaskan pengertian frekuensi. Dari hasil wawancara dan tes tertulis siswa dengan nomor absen 28, terlihat bahwa siswa ini paham dalam menjelaskan pengertian dari frekuensi.

6. Rangkuman Pemahaman awal siswa

Secara umum berdasarkan hasil tes tertulis dan wawancara siswa, siswa dapat menjelaskan pengertian getaran dan periode, siswa menyatakan bahwa getaran adalah gerak bolak balik sedangkan pengertian dari periode, siswa hanya menjawab waktu getaran. Namun demikian, dari jawaban siswa, siswa kurang begitu paham menjelaskan pengertian getaran dan periode. Dari tes tertulis dan wawancara terungkap bahwa siswa tidak memahami tentang konsep gaya pemulih, siswa tidak memahami konstanta pegas, siswa tidak memahami titik setimbang, siswa tidak memahami konsep amplitudo, siswa tidak memahami konsep frekuensi, siswa tidak memahami hubungan antara frekuensi dan periode. Berdasarkan hasil pretes dan wawancara yang telah dilakukan maka desain pembelajaran difokuskan pada konsep yang kurang dipahami dan tidak dipahami siswa.

C. Desain Pembelajaran

Desain pembelajaran disusun berdasarkan rangkuman pemahaman awal siswa. Desain pembelajaran dibuat untuk membantu siswa mengkonstruksi pengetahuan sendiri. Kegiatan yang dilakukan oleh siswa berupa eksperimen.

a. Hari pertama pembelajaran 2 x 45 menit

Eksperimen untuk membangun pengetahuan siswa tentang pengertian getaran, amplitudo, dan simpangan, frekuensi, periode. Berikut ini adalah desain pembelajaran untuk membangun pemahaman siswa tentang pengertian getaran, simpangan, amplitudo. Kegiatan 1 Tujuan: Dapat mendefinisikan getaran Alat dan bahan: Statip, tali, mistar, beban Langkah Kerja 1. Buat sebuah ayunan sederhana dengan mengikat beban pada statip yang disediakan. Ikat sebuah beban pada seutas tali ringan, Kemudian gantungkan tali secara vertical. 2. Dari kedudukan seimbang p tariklah beban ke q, kemudian lepaskan . Amati gerakan beban. Pertanyaan: a. Apakah gerak beban tergolong sebagai getaran? Jika ya, sebutkan gerak mana yang dimaksud dengan satu getaran ……………………………………………………………… ………………. b. Apa yang dimaksud dengan simpangan? …………………………………………………………… c. Apa yang dimaksud dengan amplitudo?………………… Berikut adalah desain pembelajaran untuk membangun pemahaman tentang frekuensi, periode dan hubungan periode dan frekuensi. Kegiatan 2 Tujuan : Menyelidiki pengaruh hubungan periode dan frekuensi Alat dan bahan: Langkah Kerja 1. Gantunglah beban dengan menggunakan tali. Letakkan beban pada posisi setimbang Q P 5 cm 1. Setelah benda pada posisi setimbang, beban yang digantung dan simpangkan beban sejauh 5 cm, kemudian lepaskan. 2. Hitunglah waktu yang diperlukan benda untuk melakukan 10 getaran. 3. Ulangilah seperti langkah diatas, tetapi dengan jumlah getaran yang lain misal: 15, 20, 25,dst. 4. Catatlah hasil pengamatanmu pada kolom berikut ini. No Jumlah getaran Waktu untuk jumlah getaran s Periode s Frekuensi Hz 1 10 2 15 3 20 Pertanyaan: 1. Berapa nilai rata-rata periode dari percobaan?.......................... 2. Berapa nilai rata-rata frekuensi dari percobaan?....................... 3. Apakah kesimpulan kalian?...........................................

b. Hari kedua pembelajaran 2 x 45 menit

Pembelajaran pada hari kedua, siswa kembali pada kelompok masing-masing. Untuk pembelajaran yang kedua siswa belajar tentang gaya pemulih dan posisi setimbang Berikut adalah desain pembelajaran untuk membangun pemahaman tentang hubungan gaya pemulih dan posisi setimbang. Kegiatan 3 Tujuan: Membuktikan hubungan gaya dan simpangan pada pegas Alat dan Bahan: Mistar, pegas,beban Langkah kerja: a. Gantungkan sebuah benda pada ujung bawah pegas.Ukurlah panjang pegas sebelum diberi beban. Xo Gb. Pegas Ukur pertambahan panjang pegas setelah digantungi beban. Catat sebagai x 1 a. Pada keadaan setimbang, tariklah benda ke bawah . b. Lepaskan benda itu. Amati yang terjadi. c. Hitunglah konstanta pegas. X = ……..m No Massa kg X = X 1 -X O m k = Nm 1. 2. 3. d. Setelah menghitung konstanta pegas, Buktikanlah besarnya F sebanding dengan simpangan. Gunakan rumus F = K.x, Berapakah nilai Gaya dan simpangan. ……………………………………………………………………… ………………………………………………………………… e. Bagaimana kesimpulan kalian tentang hasil percobaan di atas? …………………………………………………………………… ………………………………………………………….

D. Kegiatan Penelitian

Dokumen yang terkait

PENINGKATAN PEMAHAMAN PEMBELAJARAN IPA MELALUI METODE CTL PADA SISWA KELAS IV Peningkatan Pemahaman Pembelajaran IPA Melalui Metode CTL Pada Siswa Kelas IV SDN Kayen 05 Tahun 2014 /2015.

0 2 15

PENINGKATAN PEMAHAMAN KONSEPBELAJAR MATEMATIKA SISWA MELALUI METODE Peningkatan Pemahaman Konsep Belajar Matematika Siswa Melalui Metode Pembelajaran Problem Solving (Penelitian PTK Pada Siswa Kelas VII H SMP Negeri 2 Gatak Sukoharjo).

0 2 16

PENINGKATAN PEMAHAMAN SISWA MENGENAI SIKAP DEMOKRATIS DALAM PEMBELAJARAN PKN MELALUI METODE PEMBELAJARAN Peningkatan Pemahaman Siswa Mengenai Sikap Demokratis Dalam Pembelajaran PKN Melalui Metode Pembelajaran Cooperative Learning Model Numbered Heads To

0 1 15

PENINGKATAN HASIL BELAJAR DALAM PEMAHAMAN KONSEP GERAK TUMBUHAN MELALUI METODE RECIPROCAL TEACHING DENGAN PENINGKATAN HASIL BELAJAR DALAM PEMAHAMAN KONSEP GERAK TUMBUHAN MELALUI METODE RECIPROCAL TEACHING DENGAN MEDIA ANIMASI PADA SISWA KELAS VIII A SMP

0 1 14

Peningkatan pemahaman siswa mengenai besaran satuan dan pengukuran melalui pembelajaran dengan metode TGT (Team Game Tournaments) pada siswa kelas VIIA SMPN 1 Golewa.

0 2 197

PENINGKATAN SIKAP ILMIAH DAN HASIL BELAJAR FISIKA MELALUI PEMBELAJARAN DENGAN LKS OPEN-ENDED QUESTIONS DISERTAI METODE EKSPERIMEN PADA SISWA KELAS VIII A SMP NEGERI 2 MAESAN

0 0 3

PERUBAHAN PEMAHAMAN SISWA KELAS XI SMAK SANG TIMUR YOGYAKARTA MENGENAI GAYA KE ATAS PADA ZAT CAIR MELALUI PEMBELAJARAN DENGAN METODE EKSPERIMEN TERBIMBING

0 0 150

PENINGKATAN PEMAHAMAN SISWA MENGENAI GETARAN PADA BANDUL SEDERHANA MELALUI PEMBELAJARAN DENGAN METODE EKSPERIMEN TERBIMBING MENGGUNAKAN LKS PADA SISWA KELAS VIII SMP KARITAS NGAGLIK YOGYAKARTA Skripsi Diajukan Untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh G

0 0 194

Pembelajaran getaran dan gelombang untuk siswa kelas VIII SMP Kanisius Gayam Yogyakarta menggunakan metode pembelajaran kooperatif tipe NHT (Numbered Heads Together) dibandingkan dengan metode ceramah - USD Repository

0 3 166

Peningkatan pemahaman siswa mengenai getaran melalui pembelajaran dengan metode eksperimen pada siswa kelas VIII-A SMP Kanisius Juwana - USD Repository

0 0 177