Data Postes DATA DAN ANALISIS

bersama-sama. Pada tahap ini siswa diajak untuk memperbaiki konsep lamanya dari yang kurang benar menjadi benar.

E. Data Postes

Tabel 9. Nilai Postes Siswa No. No. siswa Nilai Postes Persentase skor Tingkat Pemahaman 1 23 19 65.5 Cukup 2 1 21 72.4 Baik 3 6 20 69.0 Baik 4 7 18 62.1 Cukup 5 21 16 55.2 Kurang 6 27 11 38.0 Sangat Kurang 7 13 16 55.2 Kurang 8 26 12 41.4 Sangat Kurang 9 17 9 31.0 Sangat Kurang 10 16 19 65.5 Cukup 11 5 1 3.5 Sangat Kurang 12 2 18 62.1 Cukup 13 10 17 58.6 Cukup 14 25 18 62.1 Cukup 15 15 18 62.1 Cukup 16 11 14 48.3 Sangat Kurang 17 9 20 69.0 Cukup 18 8 11 38.0 Kurang 19 12 13 44.8 Kurang 20 20 15 51.72 Kurang 21 22 13 44.8 Kurang 22 14 13 44.8 Kurang 23 4 17 58.6 Cukup 24 24 19 65.5 Cukup 25 3 19 65.5 Cukup 26 28 21 72.4 Baik 27 18 17 58.6 Cukup 28 19 15 51.7 Kurang Soal yang dikerjakan siswa pada saat postes sebanyak 12 soal dengan skor maksimal 29. Persentase skor tertinggi yang diperoleh siswa adalah 72.4 dan skor terendahnya 3.5. Ada 4 siswa yang tingkat pemahaman soal baik, 11 siswa yang tingkat pemahaman cukup, 5 siswa tingkat pemahaman soal kurang dan 8 siswa tingkat pemahaman soal sangat kurang. F . Analisis pretes dan postes a. Perubahan Pemahaman Tabel 10. nilai pretes dan postes No No.siswa Persentase Skor Tingkat Pemahaman Pretes Postes Pretes Postes 1 23 17.2 65.5 Sangat Kurang Cukup 2 1 20.7 72.4 Sangat Kurang Baik 3 6 44.8 69.0 Sangat Kurang Baik 4 7 37.9 62.1 Sangat Kurang Cukup 5 21 20.7 55.2 Sangat Kurang Kurang 6 27 29.3 38.0 Sangat Kurang Sangat Kurang 7 13 5.2 55.2 Sangat Kurang Kurang 8 26 17.2 41.4 Sangat Kurang Sangat Kurang 9 17 13.8 31.0 Sangat Kurang Sangat Kurang 10 16 15.5 65.5 Sangat Kurang Cukup 11 5 3.5 7.0 Sangat Kurang Sangat Kurang 12 2 24.1 62.1 Sangat Kurang Cukup 13 10 27.6 58.6 Sangat Kurang Cukup 14 25 20.7 62.1 Sangat Kurang Cukup 15 15 13.8 62.1 Sangat Kurang Cukup 16 11 6.9 48.3 Sangat Kurang Kurang 17 9 27.6 69.0 Sangat Kurang Baik 18 8 13.8 38.0 Sangat Kurang Sangat Kurang 19 12 15.5 44.8 Sangat Kurang Sangat Kurang 20 20 27.6 51.7 Sangat Kurang Kurang 21 22 13.8 44.8 Sangat Kurang Sangat Kurang 22 14 17.2 44.8 Sangat Kurang Sangat Kurang 23 4 27.6 58.6 Sangat Kurang Cukup 24 24 5.2 65.5 Sangat Kurang Cukup 25 3 6.9 65.5 Sangat Kurang Cukup 26 28 62.1 72.4 Cukup Baik 27 18 38 58.6 Sangat Kurang Cukup 28 19 13.8 51.7 Sangat Kurang Kurang Soal yang dikerjakan siswa pada postes sebanyak 12 soal. Skor maksimalnya adalah 29, yang artinya nilai maksimalnya adalah 29. Dalam postes prosentase nilai tertinggi yang diperoleh siswa adalah 72.4 sedangkan prosentase nilai terendahnya adalah 7. Sebanyak 8 siswa memiliki tingkat pemahaman tidak paham, tetapi persentase siswa naik. Tabel11. Perubahan Kualifikasi tingkat Pemahaman Persentase Skor Kualifikasi Frekuensi Persentase Pretes Postes Pretes Postes 81-100 Sangat Baik 66-80 Baik 4 14.3 56-65 Cukup 1 11 3.57 39.3 46-55 Kurang 5 17.9 46 Sangat Kurang 27 8 96.5 28.6 Dari 28 siswa yang mengikuti postes 4 siswa tingkat pemahaman soal baik dengan persentase 14.3, 11 siswa tingkat pemahaman soal cukup dengan persentase 39.3, 5 siswa tingkat pemahaman soal kurang dengan persentase 17.9 dan 8 siswa tingkat pemahaman soal sangat Kurang dengan persentase 28.6. Sedangkan pada pretes 1 siswa tingkat pemahaman soal cukup dengan persentase 3.57 dan 27 siswa tingkat pemahaman soal sangat kurang dengan persentase 96.5. Grafik 3. Perubahan Kualifikasi Tingkat Pemahaman Secara keseluruhan setelah dilakukan pembelajaran terjadi kenaikan peningkatan pemahaman. Hal itu dapat ditunjukkan pada grafik di atas. Kualifikasi baik semula 0 naik menjadi 4, kualifikasi cukup semula 1 naik menjadi 11, kualifikasi kurang paham semula 0 naik menjadi 5, dan kualifikasi sangat kurang semula 27 turun menjadi 8. Hal ini dapat dikatakan bahwa terjadi kenaikan pembelajaran setelah menggunakan metode yang digunakan.

b. Analisis T-Tes

Analisis T-Tes digunakan untuk membandingkan nilai pretes dan postes signifikan atau tidak. Berikut adalah analisis dengan memasukkan data di Program SPSS. 1 27 4 11 5 8 5 10 15 20 25 30 Sangat baik Baik Cukup Kurang Sangat kurang ju m la h s is w a kualifikasi Grafik Perubahan Pemahaman jum lah sisw a Pret es jum lah sisw a Post es Paired Samples Statistics terlihat bahwa ringkasan statistik dari kedua sample. Mean untuk tes awal = 6.50 lebih kecil dari mean untuk tes akhir = 15.71 , maka dapat disimpulkan bahwa tes akhir lebih baik dari tes awal. Paired Sample Correlations menunjukkan hasil korelasi antara dua buah sample. Korelasi ditunjukkan dengan 0.380 dengan probabilitas 0.046 0.05. Hal ini menyatakan bahwa korelasi antara sebelum pembelajaran dan sesudah pembelajaran adalah sangat erat dan benar- benar Paired Samples Statistics 6.50 28 4.40 .83 15.71 28 4.34 .82 PRETEST POSTEST Pair 1 Mean N Std. Deviation Std. Error Mean Paired Samples Correlations 28 .380 .046 PRETEST POSTES Pair 1 N Correlation Sig. 62 Tabel 14. Paired Samples Test Paired Differences t df Sig. 2-tailed Mean Std. Deviation Std. Error Mean 95 Confidence Interval of the Difference Lower Upper Pair Pretes - Postes -9.21 4.86 .92 -11.10 -7.33 -10.025 27 .000 H = kedua rata-rata sample sama. H 1 = Kedua rata-rata sample adalah tidak identik. Jika probabilitas 0.05 maka H diterima. Jika probabilitas 0.05 maka H 1 tolak. Dari output terlihat sig 2-tailed adalah 0.000, hal ini berarti probabilitas 63 0.05, Hal ini berarti H ditolak. H ditolak berarti nilai pretes dan postes tidak identik. Dengan demikian dapat dikatakan bahwa eksperimen terbimbing dapat meningkatkan pemahaman siswa

c. Data dan analisis tingkat kesulitan soal

Tabel 15. Perubahan tingkat kemudahan soal No. No.soal Pemahaman ∆ Tingkat Kesulitan Pretes Postes Pretes Postes 1 1 44.6 96.4 51.8 Sedang Mudah sekali 2 2 25.9 67.9 42.0 Sukar Mudah 3 3 51.8 94.6 42.8 Sedang Mudah sekali 4 4 48.2 92.9 44.7 Sedang Mudah sekali 5 5 36.6 76.8 40.2 Sukar Mudah 6 6 16.1 62.0 45.9 Sukar sekali Mudah 7 7 5.4 19.1 13.7 Sukar sekali Sukar sekali 8 8 31.3 51.8 20.5 Sukar Sedang 9 9 1.2 15.5 14.3 Sukar sekali Sukar sekali 10 10 0.0 9.5 9.5 Sukar sekali Sukar sekali 11 11 3.6 46.4 42.8 Sukar sekali Sedang 12 12 30.4 66.7 36.3 Sukar Mudah Dari tabel dapat dilihat perubahan pemahaman yang terbesar adalah 51.8 terjadi pada soal no.1. Soal tersebut tentang pengertian dari periode. Sedangkan perubahan pemahaman yang paling kecil adalah 9.5 dan terjadi pada soal nomor10. Soal tersebut berisi tentang pengaruh gaya pemulih saat bandul digerakkan. Pada saat pretes soal yang dikategorikan memiliki tingkat kesulitan sedang adalah soal nomor nomor 1, nomor 3, nomor 4. Soal yang dikategorikan soal yang memiliki tingkat kesulitan sukar adalah soal nomor 2, nomor 5, nomor 8. Soal yang dikategorikan memiliki tingkat kesulitan sukar sekali adalah soal nomor 6, nomor 7, nomor 9, nomor 10. Soal postes yang dikategorikan memiliki tingkat kesulitan mudah sekali adalah nomor 1,nomor 3, nomor 4. Soal yang dikategorikan memiliki tingkat kesulitan mudah adalah nomor 2, nomor 5, nomor 6, nomor 12. Soal yang dikategorikan meiliki tingkat kesulitan sedang adalah nomor 8, nomor 11. Soal yang memiliki tingkat kesulitan sukar sekali adalah soal nomor 7, nomor 9, nomor 10. Grafik 4. Perubahan tingkat kemudahan soal Dari grafik diatas pada saat postes terjadi kenaikan pemahaman. Soal yang dikerjakan siswa berjumlah 12. Untuk soal yang mendapat skor tertinggi pada saat postes adalah soal nomor 1 dengan persentase skornya adalah 96.4. Soal nomor 1 tentang pengertian dari getaran. Sedangkan soal yang mendapat persentase terendah adalah soal nomor 10 dengan persentase 9.5. Soal yang diberikan pada saat pretes dan postes sama dengan jumlah 12 soal. Pada soal pretes skor tertingginya adalah 51.8 pada nomor soal 3, soal ini meminta memberikan pengertian periode. Sedangkan skor terendah adalah 0.0 dan terjadi pada soal nomor 10. Soal nomor 10 tentang gaya pemulih pada bandul. 20 40 60 80 100 120 1 2 3 4 5 6 7 8 9 101112 p em ah am a n no.soal Grafik perubahan tingkat kemudahan soal Pem aham an Pr et es Pem aham an Post es Tabel.11 Perubahan Tingkat Kesulitan Soal N o No. Soal Tingkat Kesulitan Frekuensi Keterangan Pretes Postes 1 1,3,4 Sedang Mudah sekali 3 Turun 2 2,5,12 Sukar Mudah 3 Turun 3 8 Sukar Sedang 1 Turun 4 6 Sukar sekali Mudah 1 Turun 5 7,9,10 Sukar sekali Sukar sekali 3 Tetap tetapi persentase naik 6 11 Sukar sekali Sedang 1 Turun Dari seluruh soal yang dikerjakan siswa pada saat pretes maupun postes. Sebanyak 9 soal terjadi penurunan kesulitan, dan 3 soal tidak terjadi penurunan kesulitan soal. Soal yang mengalami penurunan kesulitan dari sedang ke mudah sekali adalah soal nomor 1, nomor 3, nomor 4. Soal yang mengalami penurunan kesulitan dari sukar ke mudah adalah soal nomor 2, nomor 5, nomor 12. Soal yang mengalami penurunan kesulitan dari sukar ke sedang adalah soal no 8. Soal yang mengalami penurunan soal dari sukar sekali ke mudah adalah soal nomor 6, soal nomor 6 ini meminta siswa untuk menjawab periode. Soal yang tidak terjadi kenaikan kesulitan adalah soal nomor 7, soal nomor 9, dan soal nomor 10. Soal nomor 7 meminta siswa menjelaskan pengertian dari gaya pemulih. Soal nomor 9 meminta siswa menjelaskan pengertian tetapan pegas. Soal nomor 10 meminta siswa untuk menjelaskan pengertian dari gaya pemulih. Meskipun tidak terjadi kenaikan tetapi tingkat pemahaman siswa naik. Soal yang terjadi penurunan soal dari sukar sekali ke sedang adalah soal nomor 11. Dari tabel diatas, terjadi kenaikan perubahan tingkat kesulitan soal dari yang sedang ke soal yang mudah sekali, hal ini karena siswa benar- benar memahami soal.

d. Pemilihan siswa untuk wawancara kedua

Siswa yang diwawancarai pada tahap kedua adalah siswa yang melakukan wawancara awal. Wawancara kedua ini bertujuan untuk mengubah konsep awal yang kurang tepat supaya menjadi benar setelah pembelajaran dilakukan. Berikut adalah 6 siswa yang diwawancarai. a. Siswa nomor absen 5 b. Siswa nomor absen 11 c. Siswa nomor absen 13 d. Siswa nomor absen 18 e. Siswa nomor absen 24 f. Siswa nomor absen 28

e. Perubahan Pemahaman Berdasarkan wawancara

Berikut adalah analisis tingkat perubahan pemahaman dari nomor 1 sampai dengan nomor 8.

a. Soal nomor 1

pemahaman tentang konsep getaran Getaran adalah …… Soal nomor 1 berhubungan dengan konsep getaran. Skor maksimal yang diperoleh siswa adalah 54 dengan persentase 96.4. Soal tersebut meminta siswa untuk memberikan pengertian dari getaran. Dari persentase yang didapat sebesar 96.4, siswa sangat paham dalam memberikan pengertian getaran. Berikut adalah wawancara pada soal nomor 1 wawancara dengan nomor absen 11 P: Masih ingatkan, percobaan bandul kemarin S: Ingat,mbak. P: Nah, pengertian dari getaran pada bandul apa? S: Kemarin bandul kan bergerak kan mbak, jadi getaran itu gerak bolak balik dari titik kesetimbangan. Sedangkan wawancara dengan nomor 5 P: Pengertian dari getaran itu apa? S: Gerak bolak balik dari titik keseimbangan Dari wawancara dengan terungkap bahwa siswa paham dalam menjelaskan pengertian dari getaran . Untuk siswa nomor absen 11 dan 5 , jawaban mereka sama dalam memberikan pengertian getaran . Dari wawancara yang telah dilakukan terungkap bahwa konsep mengenai getaran sudah terungkap. Siswa dengan nomor absen 11 dan 5 sangat paham pengertian getaran. Sedangkan pada saat pretes siswa tingkat pemahaman siswa adalah tidak paham. Hal ini berarti bahwa siswa mengalami peningkatan pemahaman tentang konsep getaran. Begitu juga dengan nomor absen 11,18,24,28, siswa ini sangat paham menjelaskan pengertian getaran.

b. Soal nomor 2

Pemahaman siswa menerapkan konsep periode Sebuah ban sepeda berputar dalam waktu 2 sekon untuk sekali putaran. Hal ini berarti periode putarannya adalah………………… Soal nomor 2 berhubungan dengan konsep getaran. Skor maksimal yang diperoleh siswa adalah 37 dengan persentase 67.9. Soal tersebut meminta siswa untuk mencari nilai periode. Dari persentase yang didapat sebesar 67.9, siswa paham mencari nilai periode dalam menyelesaikan soal. Berikut adalah wawancara pada soal nomor 2 wawancara dengan nomor absen 28 P: Bagaimana cara menghitung nilai periode dari soal ini? S: nilai periode ini saya pakai rumus T=tn, itu kan nilai periodenya 2 mbak, trus saya bagi dengan 1 kali putaran P: Terus, hasilmu berapa? S: Hmm.. berpikir ya 2 lah mbak, wong 2 dibagi 1 kok. P: Satuannya pake apa? S: kemarin saya pakai sekon,mbak. Bener sekon kan mbak. P: Ya. Sedangkan wawancara dengan nomor absen 18 P: Kemarin, bagaimana kamu menyelesaikan soal ini? S: Mbak, ini pertanyaannya kayak soal kemarin ya? P: Ini gimana dek, kemarin kamu buat ya. Kamu bisa tidak? S: Kalau soal ini, saya tidak begitu paham mbak. P: Apa yang membuat kamu tidak paham? S: Ini, saya bingung pakai rumus yang mana. Rumusnya banyak banget. P: Lha kemarin kan pas waktu percobaan dah saya ajari bagaimana menghitung periode dan rumusnya pakai yang mana. S: Yang saya tahu hanya satuannya sekon saja e mbak, hehehe… siswa tertawa Dari hasil wawancara untuk siswa dengan nomor absen 28 untuk soal ini, siswa paham dalam menerapkan konsep periode. Sedangkan wawancara dengan nomor absen 18 siswa tidak paham dalam menggunakan rumus periode tetapi hanya bisa menyebutkan satuan dari periode. Dari wawancara yang telah dilakukan terungkap bahwa pemahaman siswa dalam menerapkan konsep periode paham. Hal yang sama terjadi pada nomor absen 5,11,13,24. Pada saat pretes tingkat pemahaman siswa adalah tidak paham. Hal ini berarti terjadi kenaikan dari tidak paham menjadi paham.

c. Soal nomor 3

Pemahaman siswa konsep periode Periode adalah…… Pada soal ini skor maksimal yang diperoleh siswa adalah 53 dengan persentase skornya adalah 94.6. Soal tersebut meminta siswa untuk memberikan jawaban pengertian dari periode. Soal ini digunakan untuk mengetahui sejauh mana siswa memahami pengertian periode setelah dilakukan pembelajaran. Dari persentase skor yang diperoleh sebesar 94.6 , siswa sangat paham konsep periode. Berikut adalah wawancara pada soal nomor 3 wawancara dengan nomor absen 24 P: Hmm…Masih ingat yang percobaan kemarin, Bandul bergerak dari kanan ke kiri atau sebaliknya. S: Agak lupa dikit sich mbak. P: Trus, periode kemarin kamu jawab apa? S: Periode itu kan, waktu yang diperlukan suatu benda untuk melakukan satu getaran P: Ya, satuan dari periode apa? S: menit mbak, eh ora ding detik atau sekon. Sedangkan wawancara dengan nomor absen 13 P: Percobaan kemarin kamu masih ingat ga yang mencari pengertian periode dengan memakai bandul. S: Ingat, mbak. Itu kan pas menyimpangkan bandul terus dihitung tiap 5 menit ya. P: Ya, Lalu pengertian periode seperti apa? S: Periode itu, waktu yang diperlukan untuk melakukan satu kali getaran. P : Satuan dari periode apa? S: ya sekon lah, mbak. Siswa sangat paham dengan pengertian dari periode, hal ini terungkap dari hasil wawancara yang dilakukan. Hal yang sama juga terjadi pada nomor absen 11,18,28 sedangkan nomor absen 5 hanya bisa menyebutkan satuan dari periode . Dari wawancara yang telah dilakukan terungkap bahwa konsep dari periode sudah terungkap bahwa siswa paham pengertian dari periode dan satuan periode. Siswa dengan nomor absen 24 dan 13 tidak paham pengertian periode, sedangkan pada saat pretes tingkat pemaham siswa cukup paham. Hal ini berarti siswa mengalami peningkatan pemahaman tentang periode. Tetapi siswa dengan nomor absen 5 tidak paham memberikan pengertian periode dan hanya bisa menyebutkan satuan dari periode.

d. Soal nomor 4

Pemahaman konsep frekuensi Frekuensi adalah………… Pada soal ini skor maksimal yang diperoleh siswa adalah 52 dengan persentase skor yang diperoleh adalah 92.9. Soal tersebut meminta siswa untuk memberikan pengertian dari frekuensi. Soal ini digunakan untuk mengetahui sejauh mana pemahaman siswa tentang frekuensi setelah dilakukan pembelajaran. Dari persentase yang diperoleh sebesar 92.9, siswa sangat paham tentang konsep frekuensi. Berikut ini adalah wawancara pada soal nomor 4 wawancara dengan nomor absen 18 P: Masih ingat pengertian frekuensi? S: Banyaknya getaran tiap satu detik Sedangkan wawancara dengan nomor absen 5 P: Kamu masih ingat tidak pengertian dari frekuensi? S: Lupa, eee siswa tertawa . P: Masih ingat yang percobaan pakai bandul. S: Ya P: Lalu, frekuensi itu apa? S: Banyaknya getaran yang terjadi dalam waktu 10 detik Siswa paham tentang pengertian frekuensi, hal ini terungkap dari wawancara yang telah dilakukan. Siswa dengan nomor absen 18, paham tentang pengertian frekuensi sedangkan nomor absen 5 kurang paham tentang pengertian frekuensi. Siswa dengan nomor absen 11,13,18,24 paham tentang pengertian frekuensi. Dari wawancara dan tes tertulis terungkap bahwa siswa paham tentang pengertian frekuensi, sedangkan pada saat pretes tingkat pemahaman siswa adalah tidak paham. Hal ini berarti siswa mengalami peningkatan pemahaman tentang pengertian frekuensi.

e. Soal nomor 5

Pemahaman konsep amplitudo Amplitudo adalah… Pada soal ini, skor maksimal yang diperoleh siswa adalah 43 dengan persentase 76.8. Soal tersebut meminta siswa untuk memberikan pengertian dari amplitudo. Soal ini digunakan untuk untuk mengetahui sejauh mana pemahaman siswa tentang pengertian amplitudo setelah dilakukan pembelajaran. Dari persentase skor yang diperoleh yang didapat adalah 76.8, siswa paham tentang pengertian amplitudo. Berikut adalah wawancara pada soal nomor 5 wawancara dengan nomor absen 28 P: Masih ingat, tentang amplitudo? S: Masih P: Pengertian amplitudo apa? S: jarak terjauh P: jarak terjauh dari mana? S: Ya dari titik kesetimbangan Sedangkan dengan wawancara dengan nomor absen 11 P: Pengertian dari amplitudo apa? S: Jarak terjauh dari titik keseimbangan Dari wawancara terungkap bahwa siswa dengan nomor absen 28 dan 11 paham pengertian amplitudo. Jawaban yang sama dijawab oleh nomor absen 13,18,24. Sedangkan siswa dengan nomor absen 5 tidak begitu paham tentang pengertian amplitudo. Dari hasil wawancara dan tes tertulis terungkap bahwa siswa paham dengan pengertian amplitudo. Sedangkan pada saat pretes, tingkat pemahaman siswa adalah 36.6. Hal ini berarti siswa mengalami peningkatan pemahaman tentang pengertian dari amplitudo.

f. Soal nomor 6

Kemampuan siswa menerapkan hubungan frekuensi dan periode dalam penyelesaian soal Frekuensi f sebuah getaran 50 Hz. Periodenya adalah…… Pada soal ini, skor maksimal adalah 52 dan persentase skornya adalah 62. Soal tersebut meminta siswa untuk mengetahui pemahaman siswa tentang periode getaran dengan menghitung setelah dilakukan pembelajaran. Dari persentase yang didapat yaitu 62, siswa cukup paham dalam menghitung periode getaran. Berikut ini adalah wawancara pada soal nomor 6 wawancara dengan nomor absen 24 P: Kamu bisa mengerjakan tidak, pas kamu buat soal ini? S: Bisa. P : Kamu pakai rumus apa? S: itu kan pake rumus t=1f P: Emang yang menyatakan frekuensi yang mana? S: yang 50 Hz, itu frekuensinya jadi kan t = 150 mbak. P: Hasilnya berapa? Coba dicoret-coret dulu S: 0.02 P: Lha satuannya mana? S: pake sekon mbak, nek ga ya kemarin pake detik. Sedangkan wawancara dengan nomor absen 13 P: Kamu kemarin bisa tidak untuk soal ini? S: Kemarin, tak buat kok mbak P: Terus gimana dek, kamu kemarin pake rumus apa? S: Aku pakai rumus yang f=1t atau yang t=1f P: Lha kalau disuruh cari periode kamu pakai rumus yang mana? S: Wingi, pakai sing t =1f , kan disoal ini P: Hasilnya berapa? Coba dihitung dulu S: Sek yo mbak siswa menghitung , hasilnya 0.02 sekon . Bener ga e mbak. P: Ya Dari hasil wawancara terungkap bahwa siswa dengan nomor absen 24 dan 13 sangat paham dalam menghitung periode beserta satuan dari periode. Begitu juga dengan nomor absen 11,18 Sedangkan untuk nomor absen 5,11. Siswa ini hanya bisa menyebutkan satuan dari periode. Dari wawancara yang telah dilakukan terungkap bahwa kemampuan siswa menghubungkan konsep periode dan frekuensi sudah terungkap. Siswa dengan nomor absen 24 dan 13 sangat paham dalam menerapkan hubungan periode dan frekuensi, sedangkan pada saat pretes tingkat pemahaman siswa adalah tidak paham. Hal ini berarti bahwa siswa mengalami peningkatan pemahaman tentang penerapan periode dan frekuensi dalam menyelesaikan soal. Tetapi untuk siswa dengan nomor 5 dan 11 tidak bisa mengerjakan soal.

g. Soal nomor 7

Pemahaman konsep posisi setimbang Saat kita merentangkan atau menekan pegas,maka pegas akan kembali pada pada posisi setimbang. Apa yang dimaksud dengan posisi setimbang? Pada soal ini, skor maksimal yang diperoleh siswa adalah 16.0 dengan persentase 19.1. Soal tersebut meminta siswa untuk memberikan pengertian gaya pemulih pada bandul. Soal ini digunakan untuk untuk mengetahui sejauh mana pemahaman siswa tentang pengertian gaya pemulih setelah pembelajaran. Berikut ini adalah wawancara pada soal nomor 7 wawancara dengan nomor absen 28 P: Masih ingat tentang gaya pemulih pada waktu percobaan S: Gaya pemulih adalah gaya yang menyebabkan benda kembali seperti semula P: Kenapa bisa kembali pada saat ke keadaan semula S: Ga tau mbak,gayanya mungkin Sedangkan wawancara dengan nomor absen 18 P: Maksud dari gaya pemulih itu apa? S: Gaya pemulih itu posisi dimana pegas bernilai 0. P: Maksudnya bernilai 0, bagaimana? S: Ya saat bandul tidak bergerak,mbak Siswa tidak paham dengan pengertian gaya pemulih. Begitu juga dengan siswa nomor 5,11,13,24. Dari wawancara yang telah terungkap bahwa pemahaman siswa tentang pengertian gaya pemulih sudah terungkap. Untuk soal ini siswa masih tidak paham dengan konsep dari gaya pemulih. Hal ini tidak terjadi kenaikan tentang konsep dari gaya pemulih, tetapi terjadi peningkatan persentase pemahaman dari 5.4 menjadi 19.1.

h. Soal nomor 8

pemahaman siswa dalam menerapkan aplikasi frekuensi dan periode Penggaris digetarkan 120 getaran dalam waktu 1 menit. Berapakah frekuensi dan periodenya… Pada soal ini, skor maksimal yang diperoleh siswa adalah 29 dengan persentase 51.8. Soal tersebut meminta siswa untuk menghitung frekuensi dan periode. Soal ini digunakan untuk untuk mengetahui sejauh mana pemahaman siswa tentang pengertian frekuensi, periode dengan menghitung setelah pembelajaran. Dari persentase skor yang didapat yaitu 51.8 siswa kurang paham bagaimana menghitung frekuensi dan periode. Berikut ini adalah wawancara pada soal nomor 8 wawancara dengan nomor absen 13 P: Kamu, bisa tidak mengerjakan soal ini S: Bisa kok mbak P: Gimana caranya lalu hasilnya berapa? S: Kan itu, kalau cari frekuensi 120 getaran dibagi 60 detik P: Emangnya harus dijadikan detik ya S: Kan kalau waktu itu detik mbak, jadine sing frekuensi hasile 2 Hz P: Yang periode,gimana? S: Periode ya, kan dah tau hasile mbak. tinggal dimasukke rumuse tow. P: Rumus yang mana? S: T = 1f Sedangkan wawancara dengan nomor absen 18 P: Rumus untuk mencari jawaban dari soal ini gimana? S: Kalau cari frekuensi ya tinggal pake rumus f= nt. Kan n ya itu 120 getaran tow mbak, kalau waktune kan 1 menit. P: Yang 1 menit itu ga kamu jadikan detik ya S: Wah, aku lupa mbak P: Kalau cari periode,gimana? S: Kan kalau dah ketemu hasile tinggal dimasukke mba ke rumus ini t = 1t siswa sambil menulis rumus Dari hasil wawancara terungkap bahwa siswa dengan nomor absen 13 paham sedangkan siswa dengan nomor absen 18 tidak paham satuan dari periode. Begitu pula dengan siswa dengan nomor absen 5,11,24,28 mereka sangat kurang tentang satuan dari periode tetapi siswa masih bisa menerapkan rumus hubungan frekuensi dan periode. Dari persentase skor yang didapat yaitu 51.8, siswa kurang paham bagaimana menghitung frekuensi dan periode sedangkan pada pretes, soal ini skor maksimalnya adalah 17.5 atau persentase skornya adalah 31.3. Hal ini berarti terjadi kenaikan pemahaman dari yang tidak paham menjadi kurang paham.

i. Soal nomor 9

Kemampuan siswa menerapkan satuan tetapan pegas Sebuah pegas panjangnya mula-mula 15 cm. Bila diberi beban 10 N panjang pegas menjadi 20 cm. Berapakah tetapan pegas itu dalam SI ? Pada soal ini, skor maksimal yang diperoleh siswa adalah 13 dengan persentase 15.5. Soal tersebut meminta siswa untuk menghitung tetapan pegas dalam satuan SI. Soal ini digunakan untuk untuk mengetahui sejauh mana pemahaman siswa tentang satuan dari tetapan pegas setelah pembelajaran. Dari persentase skor yang didapat yaitu 15.5 siswa kurang paham dalam menetapkan satuan tetapan pegas dalam SI. Berikut ini adalah wawancara pada soal nomor 9 wawancara dengan nomor 13 P: Satuan dari tetapan pegas itu apa? S: satuannya, centimeter kayake mbak P: Lha kemarin, gimana S: Ga bisa kok mbak. Sedangkan wawancara dengan nomor absen 5 P: Satuan dari tetapan pegas apa? S: Ga tau mbak, aku lupa P: Kok bisa? S: Lupa aja mbak hasil wawancara pada soal ini terungkap bahwa siswa dengan nomor absen 13 dan 5 belum paham dalam menyatakan tetapan pegas. Begitu juga dengan nomor absen 11,18,24,28, siswa belum paham menyatakan satuan tetapan pegas. Dari hasil wawancara terungkap bahwa siswa tidak paham dalam menyatakan tetapan pegas sedangkan hasil pretes, tingkat pemahaman siswa adalah 1.2. Hal ini berarti siswa tidak terjadi kenaikan pemahaman, tetapi terjadi kenaikan persentase skor.

j. Soal nomor 10

pemahaman tentang gaya pemulih Apa yang menyebabkan bandul saat digerakkan akan kembali pada keadaan semula?............... Pada soal ini, skor maksimal yang diperoleh siswa adalah 8 dengan persentase 9.5. Soal tersebut meminta siswa untuk memberikan jawaban pengaruh adanya gaya pemulih. Soal ini digunakan untuk untuk mengetahui sejauh mana pemahaman siswa tentang gaya pemulih setelah pembelajaran. Dari persentase skor yang didapat yaitu 9.5 , siswa sangat kurang dalam memberikan pengertian gaya pemulih. Berikut adalah wawancara pada soal nomor 10 wawancara dengan nomor absen 11 P: Percobaan yang pakai bandul kemarin, masih ingat kan S: Lupa-lupa ingat P: Saat percobaan kemarin kan bandul yang digerakkan dari kiri ke kanan atau sebaliknya, lalu bandul nanti kembali pada keadaan semula. Ada gaya yang mempengaruhi tidak? S: Ada mbak. P: Ya, itu gaya apa? S: Gaya gravitasi P: Apa itu gaya gravitasi? S: Ya, supaya benda tertarik dan bergerak Sedangkan wawancara dengan nomor absen 13 P: Apa yang menyebabkan bandul bergerak akan kembali pada keadaan semula? S: Gaya pegas P: Apa itu gaya pegas? S: Gaya yang menyebabkan benda kembali lagi Dari hasil wawancara dengan nomor absen 11 terungkap bahwa , siswa tidak paham tentang pengaruh adanya gaya pemulih. Sedangkan siswa dengan nomor absen 13 memberikan jawaban pengaruh adanya gaya pegas. Hal yang sama juga terjadi pada nomor absen 5,18,24,28. Hasil wawancara dan tes tertulis siswa tidak paham memberikan penjelasan pengaruh adanya gaya pemulih. Dari hasil pretes pemahaman siswa sebesar 0 yang berarti tidak paham. Hai ini berarti tidak terjadi peningkatan pemahaman, tetapi terjadi kenaikan persentase skor dari 0 menjadi 9.5.

k. Soal nomor 11

pemahaman analisis gambar amplitudo Perhatikan pada gambar beban yang digantung pada pegas Pada huruf A-B diatas disebut… Pada soal ini, skor maksimal yang diperoleh siswa adalah 26 dengan persentase 46.4. Soal tersebut meminta siswa untuk menganalisis dari gambar. Soal ini digunakan untuk untuk mengetahui sejauh mana pemahaman siswa tentang menganalisis gambar setelah pembelajaran. Dari persentase skor yang didapat yaitu 46.4 , siswa kurang paham dalam menganalisis gambar. Berikut ini adalah wawancara pada soal nomor 10 Wawancara dengan nomor absen 28 P: Kamu tahu tidak, gambar A-B itu gambar apa? S: Amplitudo P: Kenapa kamu jawab amplitudo? S: Kan A-B atau A-C itu kan jarak Sedangkan wawancara dengan nomor absen 5 P: Ini, menurutmu gambar apa? S: Simpangan mbak. P: Kenapa kamu jawab simpangan S: Ga tau mbak Dari hasil wawancara terungkap bahwa siswa dengan nomor absen 28 sangat paham dalam menganalisis gambar. Sedangkan siswa dengan nomor absen 5 tidak paham dalam menganalisis gambar. Begitu pula siswa dengan nomor absen 11,13,18,24 tidak paham menganalisis gambar. Dari hasil wawancara dan tes tertulis siswa kurang paham dalam menganalisis gambar. Dari hasil pretes sebesar 3.6 yang berarti pemahaman siswa sangat kurang. Hal ini berarti terjadi peningkatan pemahaman dari yang sangat kurang paham menjadi kurang paham.

l. Soal nomor 12

Pemahaman siswa menerapkan aplikasi frekuensi, periode, dan amplitudo Sebuah benda bergetar di antara dua titik yang berjarak 20 cm. Benda itu melakukan 40 getaran dalam waktu 25 sekon. Hitunglah: a. Frekuensi getaran dalam Hz…….. b. Periode getaran dalam sekon…… c. Amplitudo getaran dalam cm … Pada soal ini, skor maksimal adalah 56 dan persentase skor adalah 66.7 . Soal tersebut meminta siswa untuk menghitung frekuensi, periode dan amplitudo. Soal ini digunakan untuk mengetahui sejauh mana pemahaman siswa tentang pengertian frekuensi, periode, dan amplitudo yang diterapkan dengan menghitung. Dari persentase skor yang didapat yaitu 66.7 , siswa paham bagaimana menghitung berapa frekuensi, periode, dan amplitude. Berikut ini adalah wawancara dengan nomor absen 11 P: Kemarin, gimana bisa tidak menjawab soal ini. S: Lumayan bisa, hehehe.. siswa tertawa . P: Ya, gimana? S: Kemarin kan mbak, pas cari frekuensi itu saya pake rumus f =nt. nah setelah itu kan ketemu hasilnya P: Kalau periode itu rumusnya pakai apa? S: Kalau periode ya pakai yang T=1f P: Amplitudonya pakai rumus yang mana? S: kan kalau periode satuannya itu bisa cm atau meter mbak,jadi hasilnya 20 cm itu. Benar gay a mbak? P: Yak ok Sedangkan wawancara dengan nomor absen 24 P: Untuk soal ini,kamu bisa ngerjakan tidak S: Pusing mbak kok ditanya terus P: Habis ini dah selesai kok, ayo gimana untuk soal ini S: Nek aku wingi yo tak jawab, kayak rumus kemarin itu loh mbak P: Yang mana, coba tunjukkan sama mbak. Dicoret-coret dulu gih. S: Bentar, siswa sambil mengingat rumus , pake yang ini loh mbak f = nt P: Hasilnya berapa dek. S: ya, 40 dibagi 25 tow.hmmm.. siswa menghitung hasilnya 1,6 Hz P: Kalau mencari periode, gimana? P: Kalau yang periode tinggal pake rumus T = 1f. Trus nek periode itu kan tinggal dimasukkan rumus, yang amplitude kemarin saya jawab 20 cm Dari hasil wawancara dengan nomor absen 11 dan 24 terungkap bahwa siswa paham menghitung frekuensi, periode dan amplitudo. Hal yang sama terjadi pada siswa nomor absen 13,18. Sedangkan untuk siswa nomor absen 5 dan 28 masih ragu-ragu dalam menjawab pertanyaan. Dari hasil wawancara dan tes tertulis sikron. Dari hasil pretes skor maksimal yang diperoleh siswa adalah 17 dengan persentase 30.4. Hal ini berarti terjadi peningkatan pemahaman dari yang tidak paham menjadi paham dalam menghitung frekuensi, periode dan amplitudo.

f. Data hasil pretes, postes, dan wawancara

Pengertian getaran  Persentase skor pretes: 44.6  Hasil wawancara: kurang paham  Jawaban wawancara siswa dengan nomor absen 13 “ Gerak bolak balik dari satu tempat ke tempat lain”  Persentase skor postes: 96.6  Hasil wawancara: sangat baik  Jawaban wawancara dengan siswa dengan nomor absen 5 “Gerak bolak balik dari titik keseimbangan” Aplikasi periode  Persentase skor pretes: 25.9  Persentase skor postes:67.9  Hasil wawancara: sangat kurang  Jawaban wawancara dengan nomor absen “saya pakai rumus asal- asalan mbak, kemarin”  Hasil wawancara: cukup paham  Jawaban wawancara dengan nomor absen 28 “nilai periode ini saya pakai rumus T=tn, itu kan nilai periodenya 2 mbak, trus saya bagi dengan 1 kali putaran” Pengertian periode  Persentase skor pretes: 51.8  Hasil wawancara: Kurang paham  Jawaban wawancara dengan nomor absen 24 “ waktu benda bergerak “  Persentase skor postes: 94.6  Hasil wawancara: sangat baik  Jawaban wawancara dengan nomor absen 13 “Periode itu, waktu yang diperlukan untuk melakukan satu kali getaran” Pengertian frekuensi  Persentase skor pretes:48.2  Hasil wawancara:kurang paham  Jawaban wawancara dengan nomor absen 5 “Ga ada bayangan aku mbak”  Persentase skor postes: 92.9  Hasil wawancara: sangat baik  Jawaban wawancara dengan nomor absen 5 “Banyaknya getaran yang terjadi dalam waktu 10 detik” Pengertian amplitudo  Persentase skor pretes:36.6  Hasil wawancara: sangat kurang  Jawaban wawancara dengan nomor absen 5 “simpangan yang geraknya seperti bandul  Persentase skor postes: 76.8  Hasil wawancara: baik  Jawaban wawancara dengan nomor absen 11 “Jarak terjauh dari titik keseimbangan ” Hubungan periode dan frekuensi  Persentase skor pretes:16.1  Hasil wawancara: Sangat kurang  Jawaban wawancara dengan nomor absen 13 “ Saya buat asal kok mbak, ga tau pakai rumus apa?”  Persentase skor postes:62  Hasil wawancara: baik  Jawaban wawancara dengan nomor absen 13 “Aku pakai rumus yang f=1t atau yang t=1f “ Pengertian titik setimbang  Persentase skor pretes: 5.4  Hasil wawancara: Sangat kurang  Jawaban wawancara dengan nomor absen 11 “posisi setimbang itu gaya yang membuat benda itu kembali”  Persentase skor postes: 19.1  Hasil wawancara: kurang paham  Jawaban wawancara dengan nomor absen 18 “Gaya pemulih itu posisi dimana pegas bernilai 0” Aplikasi periode dan frekuensi  Persentase skor pretes: 31.3  Hasil wawancara: Sangat kurang  Jawaban wawancara dengan nomor absen 18 “Kalau mencari frekuensi sama periode kemarin rumus yang dipake T=nt, kemarin hasilnya sama kok.  Persentase skor postes: 51.8  Hasil wawancara: baik  Jawaban wawancara dengan nomor absen 13 “kalau cari frekuensi 120 getaran dibagi 60 detik, hasilnya 2 hz “ Tetapan pegas  Persentase skor pretes: 1.2  Hasil wawancara: Sangat Kurang  Jawaban wawancara dengan nomor absen 11 “ satuan tetapan pegas itu ya meter,lah mbak  Persentase skor postes: 15.5  Hasil wawancara: Sangat Kurang  Jawaban wawancara dengan nomor absen 5 “Ga tau mbak, aku lupa” gaya pemulih  Persentase skor pretes: 0  Hasil wawancara siswa:Sangat Kurang  Jawaban wawancara dengan nomor absen 28 “ bandul yang bergerak itu dipengaruhi oleh gaya tekanan”  Persentase skor postes: 9.5  Hasil wawancara: Sangat Kurang  Jawaban wawancara dengan nomor absen 13 “ gaya pegas” Konsep amplitudo  Persentase skor pretes:3.6  Hasil wawancara: Sangat Kurang  Jawaban wawancara dengan nomor absen 24 “ itu gambar jarak”  Persentase skor postes:46.4  Hasil wawancara: baik  Jawaban wawancara dengan nomor absen 28 “ amplitudo” Aplikasi frekuensi, periode, dan amplitudo  Persentase skor pretes: 30.4  Hasil wawancara: Sangat Kurang  Jawaban wawancara dengan nomor absen 11 “ga mudeng aku mbak.  Persentase skor postes: 66.7  Hasil wawancara:Baik  Jawaban wawancara dengan nomor absen 24 “ hasilnya 1,6 Hz terus yang periode tinggal pake rumus T = 1f. Trus nek periode itu kan tinggal dimasukkan rumus, yang amplitudo kemarin saya jawab 20 cm “

g. Rangkuman Postes

Dalam postes siswa mengerjakan sebanyak 12 soal. Dalam postes persentase skor tertingginya yang diperoleh siswa adalah 72.4 dan skor terendahnya adalah 3.5, sedangkan pada pretes persentase skor tertinggi yang diperoleh siswa adalah 62.1 dan persentase skor terendahnya adalah 5.2. Dari 28 siswa yang melakukan postes, dan setiap siswa mengerjakan 12 soal yang mengalami peningkatan pemahaman soal berjumlah 20 orang, dengan nomor absen 1, 2, 3, 4, 6, 7, 9, 10, 11, 13, 15, 16, 18, 19, 20, 21, 23, 24, 25, 28 sedangkan siswa yang tidak mengalami peningkatan pemahaman, berjumlah 8 orang, dengan nomor absen 5, 8, 12, 14, 17, 22, 26, 27. Dari 12 soal yang diberikan saat postes, soal yang mengalami peningkatan pemahaman berjumlah 9, yaitu soal nomor 1, 2, 3, 4, 5, 6, 8,11,12, sedangkan soal yang tidak mengalami peningkatan pemahaman adalah berjumlah 3 soal, yaitu 7, 9, 10. Soal nomor 7 meminta siswa untuk menjawab tentang gaya pemulih, Soal nomor 9 tentang tetapan pegas sedangkan untuk nomor 10 meminta siswa memberikan pengertian tentang gaya pemulih. Berdasarkan analisis T-tes, korelasi antara pretes dan postes adalah sangat erat. Nilai pretes dan postes tidak identik yang artinya pembelajaran yang dilakukan dapat membantu meningkatkan pemahaman. 87

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

A. KESIMPULAN

Berdasarkan data penelitian yang telah dilakukan, maka dapat ditarik kesimpulan bahwa: 1. Pembelajaran menggunakan metode eksperimen terbimbing dapat membantu pemahaman siswa tentang getaran pada bandul. Perubahan tersebut dapat dilihat dari: a. Nilai rata-rata yang diperoleh sebelum dan sesudah pembelajaran: Nilai Pemahaman rata-rata kelas Sebelum pembelajaran pretes Sesudah pembelajaran postes 22.4 56.6 Pemahaman awal siswa sebelum dilakukan pembelajaran nilai rata- rata kelas sebesar 22,4. Setelah dilakukan pembelajaran dengan metode eksperimen terjadi perubahan pemahaman sebesar 56,6. Hal ini dapat dikatakan bahwa pembelajaran dengan metode eksperimen dapat membantu pemahaman siswa dari yang tidak paham menjadi cukup paham. b. Perubahan pemahaman yang terlihat dari 6 siswa yang diwawancarai secara umum terjadi peningkatan pemahaman sebelum dan sesudah

Dokumen yang terkait

PENINGKATAN PEMAHAMAN PEMBELAJARAN IPA MELALUI METODE CTL PADA SISWA KELAS IV Peningkatan Pemahaman Pembelajaran IPA Melalui Metode CTL Pada Siswa Kelas IV SDN Kayen 05 Tahun 2014 /2015.

0 2 15

PENINGKATAN PEMAHAMAN KONSEPBELAJAR MATEMATIKA SISWA MELALUI METODE Peningkatan Pemahaman Konsep Belajar Matematika Siswa Melalui Metode Pembelajaran Problem Solving (Penelitian PTK Pada Siswa Kelas VII H SMP Negeri 2 Gatak Sukoharjo).

0 2 16

PENINGKATAN PEMAHAMAN SISWA MENGENAI SIKAP DEMOKRATIS DALAM PEMBELAJARAN PKN MELALUI METODE PEMBELAJARAN Peningkatan Pemahaman Siswa Mengenai Sikap Demokratis Dalam Pembelajaran PKN Melalui Metode Pembelajaran Cooperative Learning Model Numbered Heads To

0 1 15

PENINGKATAN HASIL BELAJAR DALAM PEMAHAMAN KONSEP GERAK TUMBUHAN MELALUI METODE RECIPROCAL TEACHING DENGAN PENINGKATAN HASIL BELAJAR DALAM PEMAHAMAN KONSEP GERAK TUMBUHAN MELALUI METODE RECIPROCAL TEACHING DENGAN MEDIA ANIMASI PADA SISWA KELAS VIII A SMP

0 1 14

Peningkatan pemahaman siswa mengenai besaran satuan dan pengukuran melalui pembelajaran dengan metode TGT (Team Game Tournaments) pada siswa kelas VIIA SMPN 1 Golewa.

0 2 197

PENINGKATAN SIKAP ILMIAH DAN HASIL BELAJAR FISIKA MELALUI PEMBELAJARAN DENGAN LKS OPEN-ENDED QUESTIONS DISERTAI METODE EKSPERIMEN PADA SISWA KELAS VIII A SMP NEGERI 2 MAESAN

0 0 3

PERUBAHAN PEMAHAMAN SISWA KELAS XI SMAK SANG TIMUR YOGYAKARTA MENGENAI GAYA KE ATAS PADA ZAT CAIR MELALUI PEMBELAJARAN DENGAN METODE EKSPERIMEN TERBIMBING

0 0 150

PENINGKATAN PEMAHAMAN SISWA MENGENAI GETARAN PADA BANDUL SEDERHANA MELALUI PEMBELAJARAN DENGAN METODE EKSPERIMEN TERBIMBING MENGGUNAKAN LKS PADA SISWA KELAS VIII SMP KARITAS NGAGLIK YOGYAKARTA Skripsi Diajukan Untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh G

0 0 194

Pembelajaran getaran dan gelombang untuk siswa kelas VIII SMP Kanisius Gayam Yogyakarta menggunakan metode pembelajaran kooperatif tipe NHT (Numbered Heads Together) dibandingkan dengan metode ceramah - USD Repository

0 3 166

Peningkatan pemahaman siswa mengenai getaran melalui pembelajaran dengan metode eksperimen pada siswa kelas VIII-A SMP Kanisius Juwana - USD Repository

0 0 177