Pemahaman Konsep DASAR TEORI

B. Konsepsi

Konsepsi dapat didefinisikan sebagai tafsiran perorangan atau individu terhadap suatu konsep . Penafsiran konsep oleh seseorang disebut konsepsi. Setiap orang mempunyai konsep yang berbeda-beda sesuai dengan pemahaman orang tersebut mengenai konsep itu. Penafsiran konsep yang berbeda dengan penafsiran konsep yang telah disepakati para ahli fisika dinyatakan sebagai salah konsep atau miskonsepsi Berg, 1991:10.

C. Pemahaman Konsep

Dalam proses pembelajaran, guru berperan sebagai fasilitator dan membimbing anak untuk memahami konsep yang diajarkan. Langkah awal dari menanamkan suatu konsep kepada siswa adalah memahami definisi konsep tersebut secara benar sesuai hakikat dan peruntukkannya. Hal ini sangat penting karena suatu konsep akan fungsional, dalam arti dapat dipakai untuk memecahkan berbagai macam masalah bila konsep tersebut telah didefinisikan dengan jelas dan benar. Seorang anak dikatakan paham atau mengerti bila mampu menangkap dan menggunakan suatu konsep dengan baik. Oleh karena itu dalam proses pembelajaran perlu diperhatikan apakah siswa telah menangkap suatu konsep pada pokok bahasan yang diajarkan oleh guru sesuai dengan konsep ilmiah. Pemahaman merupakan hasil belajar pada taraf kognitif siswa. Siswa yang telah memahami suatu konsep akan dapat menjelaskan konsep tersebut dengan menggunakan kalimatnya sendiri Mengacu Taksonomi Blom Dalam Kartika Budi, 2007:22, kompetensi mencakup tiga domain ranah, yaitu 1 domain kognitif pengetahuan, 2 domain afektif sikap, dan 3 domain psikomotorik keterampilan a Domain Pengetahuan Domain pengetahuan mengacu pada seberapa banyak pengetahuan yang berhasil diperoleh, dikuasai, dan dipahami dan seberapa jauh siswa mampu menerapkannya untuk memecahkan masalah-masalah yang relevan. Domain pengetahuan dinyatakan dengan pemahaman konsep dan penerapan. Bloom mengklasifikasikan ranah pengetahuan atas 6 aspek, yaitu: 1 pengetahuan, 2 pemahaman, 3 penerapan aplikasi, 4 analisis, 5 sintesis, 6 evaluasi  Aspek pengetahuan atau ingatan mengacu pada kemampuan siswa mengingat kembali, memunculkan kembali, menyatakan kembali, apa yang pernah dilihat, didengar, dan dilakukan.  Aspek pemahaman mengacu pada sejauh mana siswa memahami konsep , prinsip, hukum, dan teori yang dipelajari. Beberapa indikator yang menunjukkan bahwa seseorang memahami konsep antara lain a mampu menjelaskan maknanya, mampu menyatakan penegrtian dengan kata-kata atau kalimatnya sendiri, dapat membedakan konsep yang benar dan yang salah.  Aspek penerapan mengacu pada kemampuan siswa menerapkan konsep, prinsip, hukum, dan teori yang telah dipahaminya utnuk memecahkan masalah baru, atau memecahkan masalah baru yang sama seperti yang dihadapi ketika konsep dibangun dalam situasi baru.  Aspek analisis mengacu pada kemampuan siswa mengidentifikasi bagian-bagian yang membangun kesatuan atau keseluruhan. Kemampuan analisis tampak nyata dalam memecahkan soal yang kompleks yang meliputi sub-sub masalah. b Domain Sikap Dalam pembelajaran Sains IPA, Fisika, Kimia, Biologi yang dimaksud sikap adalah sikap keilmuwan sikap ilmiah, yaitu sikap yang dimiliki para ilmuwan yang melandasi kerja penelitian sehingga mengasilkan konsep- konsep, hukum-hukum, penemuan-penemuan baru dalam bidang ilmu maupun teknologi. c Domain Keterampilan Psikomotorik Keterampilan dapat dibedakan atas 1 keterampilan mental dan 2 keterampilan fisikal. Keterampilan mental merupakan keterampilan yang berkaitan dengan kerja otak, yaitu kemampuan untuk berfikir, keterampilan tersebut misalnya keterampilan melakukan perhitungan, keterampilan menarik kesimpulan, keterampilan memecahkan masalah, keterampilan menganalisis data, keterampilan menafsirkan grafik. Keterampilan fisikal adalah keterampilan yang berkaitan dengan kerja fisik atau anggota badan. Misalnya: merangkai alat, mengoperasikan alat, membaca hasil pengukuran. Untuk memutuskan seseorang siswa memahami suatu konsep maka diperlukan kriteria atau indikator-indikator yang dapat menunjukkan pemahaman tersebut.Menurut Kartika Budi 2007:23 kriteria atau indikator- indikator tersebut antara lain, 1 dapat menyatakan pengertian konsep dalam bentuk definisi menggunakan kalimat sendiri, 2 dapat menjelaskan makna dari konsep bersangkutan orang lain, 3 dapat menganalisis hubungan antar konsep dalam suatu hukum, 4 menerapkan konsep untuk a menganalisis dan menjelaskan gejala-gejala alam khusus b untuk memecahkan masalah fisika baik secara teoritis maupun secara praktis c memprediksi kemungkinan- kemungkinan yang bakal terjadi pada suatu system bila kondisi tertentu dipenuhi, 5 dapat mempelajari konsep lain yang berkaitan dengan lebih cepat, 6 membedakan konsep yang satu dengan konsep yang lain yang saling berkaitan, 7 dapat membedakan konsepsi yang salah dan dapat membuat peta konsep dari konsep-konsep yang ada dalam satu pokok bahasan. Seseorang dapat dikatakan memahami suatu konsep apabila: 1 dapat mendefinisikan konsep yang bersangkutan dengan kata-kata sendiri, 2 dapat menjelaskan perbedaan antara konsep-konsep yang lain, 3 menjelaskan hubungan dengan konsep-konsep yang lain, 4 menjelaskan arti konsep dalam kehidupan sehari-hari dan menerapkannya dalam memecahkan masalah dalam kehidupan sehari-hari Berg, 1991:11 Menurut Suparno 2000:19 proses pembelajaran fisika yang benar haruslah mengembangkan perubahan konsep. Perubahan konsep yang pertama adalah perubahan dalam arti siswa memperluas konsep, dari konsep yang belum lengkap menjadi lebih lengkap, dari yang belum sempurna menjadi lebih sempurna. Proses yang kedua yaitu, proses pembetulaan yang konsep yang salah, perlu menyediakan strategi pembelajaran yang menyediakan pengalaman anomalia bagi siswa. Pertama siswa disadarkan bahwa konsep awal mereka itu tidak tepat, atau salah, atau tidak cocok dengan dengan situasi yang ada. Beberapa peneliti, ahli, dan pendidikan fisika menemukan beberapa metode pembelajaran fisika yang telah terbukti membantu perubahan konsep. Beberapa metode itu antara lain: 1. Bridging analogi Anologi Penghubung 2. Simulasi Komputer 3. Wawancara diagnosis 4. Diskusi Kelompok 5. Peta Konsep 6. Problem Solving 7. Percobaan atau Pengalaman Lapangan 8. Pertanyaan Terus-menerus di Kelas

D. Hasil Penelitian tentang getaran

Dokumen yang terkait

PENINGKATAN PEMAHAMAN PEMBELAJARAN IPA MELALUI METODE CTL PADA SISWA KELAS IV Peningkatan Pemahaman Pembelajaran IPA Melalui Metode CTL Pada Siswa Kelas IV SDN Kayen 05 Tahun 2014 /2015.

0 2 15

PENINGKATAN PEMAHAMAN KONSEPBELAJAR MATEMATIKA SISWA MELALUI METODE Peningkatan Pemahaman Konsep Belajar Matematika Siswa Melalui Metode Pembelajaran Problem Solving (Penelitian PTK Pada Siswa Kelas VII H SMP Negeri 2 Gatak Sukoharjo).

0 2 16

PENINGKATAN PEMAHAMAN SISWA MENGENAI SIKAP DEMOKRATIS DALAM PEMBELAJARAN PKN MELALUI METODE PEMBELAJARAN Peningkatan Pemahaman Siswa Mengenai Sikap Demokratis Dalam Pembelajaran PKN Melalui Metode Pembelajaran Cooperative Learning Model Numbered Heads To

0 1 15

PENINGKATAN HASIL BELAJAR DALAM PEMAHAMAN KONSEP GERAK TUMBUHAN MELALUI METODE RECIPROCAL TEACHING DENGAN PENINGKATAN HASIL BELAJAR DALAM PEMAHAMAN KONSEP GERAK TUMBUHAN MELALUI METODE RECIPROCAL TEACHING DENGAN MEDIA ANIMASI PADA SISWA KELAS VIII A SMP

0 1 14

Peningkatan pemahaman siswa mengenai besaran satuan dan pengukuran melalui pembelajaran dengan metode TGT (Team Game Tournaments) pada siswa kelas VIIA SMPN 1 Golewa.

0 2 197

PENINGKATAN SIKAP ILMIAH DAN HASIL BELAJAR FISIKA MELALUI PEMBELAJARAN DENGAN LKS OPEN-ENDED QUESTIONS DISERTAI METODE EKSPERIMEN PADA SISWA KELAS VIII A SMP NEGERI 2 MAESAN

0 0 3

PERUBAHAN PEMAHAMAN SISWA KELAS XI SMAK SANG TIMUR YOGYAKARTA MENGENAI GAYA KE ATAS PADA ZAT CAIR MELALUI PEMBELAJARAN DENGAN METODE EKSPERIMEN TERBIMBING

0 0 150

PENINGKATAN PEMAHAMAN SISWA MENGENAI GETARAN PADA BANDUL SEDERHANA MELALUI PEMBELAJARAN DENGAN METODE EKSPERIMEN TERBIMBING MENGGUNAKAN LKS PADA SISWA KELAS VIII SMP KARITAS NGAGLIK YOGYAKARTA Skripsi Diajukan Untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh G

0 0 194

Pembelajaran getaran dan gelombang untuk siswa kelas VIII SMP Kanisius Gayam Yogyakarta menggunakan metode pembelajaran kooperatif tipe NHT (Numbered Heads Together) dibandingkan dengan metode ceramah - USD Repository

0 3 166

Peningkatan pemahaman siswa mengenai getaran melalui pembelajaran dengan metode eksperimen pada siswa kelas VIII-A SMP Kanisius Juwana - USD Repository

0 0 177