Secara garis besar fungsi sebagai mediator dan fasilitator ari guru dapat dijabarkan dalam beberapa tugas sebagai berikut:
Menyediakan pengalaman belajar yang memungkinkan siswa ambil tanggung jawab dalam membuat perencanaan belajar, melakukan proses
belajar, dan membuat penelitian. Menyediakan atau memberikan kegiatan-kegiatan yang merangsang
keingintahuan siswa dan membantu mereka untuk mengekspresikan gagasan-gagasannya dan mengkomunikasikan ide ilmiahnya
Menyediakan sarana yang merangsang berpikir siswa secara produktif. Menyediakan kesempatan dan pengalaman yang paling mendukung belajar
siswa. Guru harus menyemangati siswa. Memonitor, mengevaluasi dan menunjukkan apakah pemikiran siswa itu
jalan atau tidak. Guru menunjukkan dan memper-tanyakan apakah pengetahuan siswa itu dapat digunakan untuk menghadapi persoalan baru
yang berkaitan. Guru membantu dalam mengevaluasi hipotesis dan kesimpulan siswa.
E. Teori Konstruktivisme
Menurut filsafat konstruktivisme pengetahuan dianggap sebagai bentukan konstruksi siswa sendiri. Pengetahuan bukanlah sesuatu yang
sudah jadi dan tinggal dimasukkan dalam pikiran siswa, tetapi sesuatu proses yang harus digeluti, dipikirkan, dan dikonstruksikan oleh siswa.
Tanpa keaktifan siswa mencerna, mendalami, dan merumuskan sendiri, siswa itu tidak akan memperoleh pengetahuan Suparno, 2006.
Guru bukan maha tahu, dan siswa dapat belajar sendiri. Maka yang harus aktif belajar, yang harus mengulang bahan, yang mengolah bahan,
adalah siswa. Siswa harus aktif bertanya, aktif mengerjakan sesuatu bahan ,aktif membuat laporan, aktif mengungkapkan gagasannya. Misalnya dalam
pembelajaran fisika, siswa terlibat aktif dalam membuat hipotesis, mengerjakan percobaan, mengumpulkan data, menganalisis dan membuat
kesimpulan apakah hipotesisnya cocok atau tidak dengan hasil percobaan yang dilakukan.
F. Pembelajaran dengan Eksperimen
Menurut Suparno 2007 :78 Secara umum metode eksperimen adalah metode mengajar yang mengajak siswa untuk melakukan percobaan
sebagai pembuktian, pegecekan bahwa teori yang sudah dibicarakan itu memang benar. Jadi metode ini lebih untuk mengecek supaya siswa makin
yakin dan jelas akan teorinya. Biasanya metode eksperimen bukan untuk menemukan teori, tetapi lebih untuk menguji teori atau hukum yang sudah
ditemukan para ahli. Metode Eksperimen dibedakan menjadi dua, yaitu eksperimen
terbimbing dan eksperimen bebas. 1 Eksperimen Terbimbing
Eksperimen terbimbing seluruh jalan percobaan sudah dirancang oleh guru sebelum percobaan dilakukan oleh siswa. Langkah-langkah
yang harus dibuat siswa, peralatan yang harus digunakan,
apa yang diamati dan diukur semuanya ditentukan sejak awal. Maka siswa tidak akan bingung tentang langkah-langkah yang
akan dibuat. Untuk melakukan pembelajaran dengan eksperimen terbimbing,
guru mempunyai peran yang sangat penting. Beberapa hal yang harus dilakukan guru adalah:
Memilih eksperimen apa yang akan ditugaskan kepada siswa
Merencananakan langkah-langkah percobaan seperti: apa tujuannya,
peralatan yang
digunakan, bagaimana
merangkai percobaan, data yang harus dikumpulkan siswa,
bagaimana menganalisis
data, dan
apa kesimpulannya.
Mempersiapkan semua peralatan yang akan digunakan sehingga pada saat siswa mencoba semua siap dan lancar.
Bila ada peralatan yang macet guru membantu siswa agar alat dapat jalan dengan baik.
Membantu siswa dalam menarik kesimpulan dengan percobaan yang dilakukan.
Dalam eksperimen selain guru, siswa juga mempunyai peran dalam proses pembelajaran, dalam percobaan . siswa antara lain akan
melakukan tindakan berikut: Membaca petunjuk percobaan dengan teliti
Mencari alat yang dipergunakan Merangkaikan alat-alat sesuai dengan skema percobaan
Mulai mengamati jalannya percobaan Mencatat data yang diperlukan
Mendiskusikan dalam kelompok untuk ambil kesimpuan dari data yang ada
2. Eksperimen bebas Eksperimen bebas, guru tidak memberikan petunjuk pelaksaan
pecobaan secara rinci. Siswa harus lebih banyak berpikir sendiri, bagaimana akan merangkai rangkaian, apa yang harus diamati,
diukur, dan dianalisis serta disimpulkan. Guru hanya memberikan. Keuntungan dengan percobaan bebas adalah siswa ditantang
untuk merencanakan percobaan sendiri tanpa banyak dipengaruhi arahan guru. Dengan demikian, akan tampak bagaimana keativitas,
kepandaian, dan kemampuan siswa dalam memecahkan tugas yang diberikan guru.
G. Tes Sebagai Penilaian Hasil Belajar