Pengumpulan Data ANALISA DAN PEMBAHASAN

BAB IV ANALISA DAN PEMBAHASAN

4.1 Pengumpulan Data

Mengidentifikasi waste yang ada dengan cara membobotkan kusioner pada area produksi dengan Jenis – jenis Pemborosan seperti Environmental, Health and Safety K3, Defect Kecacatan atau pengulangan kerja, Overproduction produksi yang berlebih, Waiting menunggu proses yang berikutnya, Not Utilizing Employees Knowledge, Skills, and Abilities aktivitas seorang operator yang tidak memiliki skill, Transportation transportasi dalam proses produksi, Inventories persediaan yang tidak perlu, Motion gerakan yang kurang perlu, Excees Process urutan kerja yang tidak ergonomis.

4.1.1 Big Picture Mapping BPM

Big Picture Mapping disini berisi tentang penggambaran aliran fisik dan aliran informasi pembuatan Cup natural beserta waktu produksinya yang akan dibahas lebih lanjut sebagai berikut :

4.1.1.1 Aliran Fisik

Aliran bahan atau fisik dimulai dari proses kedatangan bahan baku dari supplier yang digunakan untuk pembuatan gelas plastik polos natural “Thermoforming cup”. Setelah kedatangan bahan baku dari supplier, bahan baku langsung diletakkan di gudang bahan baku. Adapun bahan baku pembuatan Cup antara lain . Bahan baku ini yang ada di gudang baku lalu disiapkan untuk dibawa Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber. ke area produksi dengan cara pengangkutan menggunakan forklift. Adapun tahap- tahap poses produksi pembuatan cup natural sebagai berikut : 1. Proses pertama yang dilakukan adalah setelah mengangkut bahan baku dari gudang bahan baku menuju area persiapan tempat Batch Plant, bahan baku dimasukkan ke Silo. Setiap jam bahan baku yang berupa polypropylene PP dituangkan ke dalam silo.sementara kapasitas silo itu sendiri mencapai 4,5 ton lebih.Hal ini dilakukan agar tidak sampai kehabisan bahan baku yang mana nanti menyebabkan hopper akan menyedot angin apabila bahan baku sampai kehabisan di dalam silo. 2. Setelah bahan baku ditampung di Silo tempat penampungan bahan, lalu proses selanjutnya adalah proses penyedotan bahan baku melalui pipa – pipa yang menuju ke hopper yang mana terjadi pencampuran antara bahan baku dan sisa bahan baku yang terbuang setelah proses thermoforming,hal ini dilakukan agar sisa bahan baku yang tidak terpakai tidak terbuang percuma,sehingga dilakukan reproses lagi. 3. Setelah disedot melalui hopper lalu menuju ke proses yang namanya extrude proses ini bertujuan untuk menghaluskan biji plastik yang berupa butiran – butiran berubah menjadi bubur plastik. 4. Setelah dilakukan proses extrude maka dilanjutkan prosesnya menggunakan mesin silinder press,disini bijih plastik yang berupa bubur tadi dibentuk ke dalam lembaran – lembaran yang menuju ke thermoforming mesin. Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber. 5. Selanjutnya pada tahap pertama yang dilalui yakni lembaran – lembaran tadi melewati Heater yang mencapai suhu kurang lebih 400 O C – 600 O C hal ini dilakukan agar memudahkan proses pembentukannya. 6. Setelah melewati Heater proses berikutnya yaitu proses thermoforming , proses ini adalah proses pembentukan plastik yang berupa lembaran tadi menjadi Cup pencetakan sesuai dengan permintaan customer.yang mana dihasilkan berupa slop2 Cup.yang mana sekali proses mesin forming dapat menghasilkan 450 Cup dan untuk proses perjamnya mampu menghasilkan hingga 8150 cup. 7. Setelah dilakukan pembentukan Cup, Cup yang berupa Slop – slop tadi melalui mesin Stacking Plate,mesin ini mengatur slop yang keluar tadi sehingga berurutan satu slop satu per satu slop Cup . 8. Kemudian dilanjutkan dengan proses packing,tapi sebelumnya juga dilakukan proses pengawasan mutu dengan mengambil sample beberapa cup. Setelah itu slop gelas tadi dibungkus oleh plastik slop,lalu di Seal oleh mesin Seal. Lalu dimasukkan box hingga 40 slop.kemudian ditumpuk di pallet hingga 24 box. 9. Setelah dikemas Cup diangkut dengan menggunakan forklift menuju gudang tempat sementara yang selanjutnya diteruskan menuju gudang barang jadi yang jaraknya dari tempat sementara ± 20 meter. Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber. Gambar 4.1 Aliran raw material

4.1.1.2 Aliran informasi

Dari aliran raw material dapat dijelaskan yaitu Material baik bahan baku maupun bahan pembantu yang dikirim oleh supplier terpilih kemudian diletakkan langsung ke gudang bahan baku. Sebelum dapat digunakan untuk produksi terlebih dahulu dilakukan pengontrolan raw material oleh departement QC. Sehingga dari aliran informasi tersebut diketahui data waktu produksi. Tabel 4.1 akan memaparkan data waktu proses pembuatan Cup untuk proses tiap mesin yang ada dalam 1 periode batch. 1. Aliran informasi dimulai ketika bagian pemasaran menerima permintaan pesanan dari customer dengan menggunakan berbagai media yang telah disediakan oleh PT.X Sidoarjo yaitu melalui: a. Konfirmasi by phone b. Web resmi PT.X Sidoarjo c. Informasi lainnya d. Datang langsung menuju pabrik Raw mat erial Area persiapan Ext rude P ressing packing pengaw asan mut u Thermoformi ng ACL cet ak label Gudang Barang Jadi Gudang Bahan Baku Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber. 2. Setelah pesanan diterima, customer pun harus mendeskripsikan produk yang ingin dipesan melalui bagian pemasaran. Deskripsi produksi berupa syarat – kondisi yang telah ditetapkan oleh kedua belah pihak antara PT.X Sidoarjo dan Permintaan Customer mengenai jenis Cup, warna cup, dan apapun yang berkaitan dengan produk yang ingin dipesan serta biaya yang didalamnya serta ada minimum pembelian sesuai kebijakan perusahaan. Apabila ada pesanan kurang dari kebijakan perusahaan , maka dapat bernegosiasi dengan perusahaan khususnya bagian pemasaran bagian keuangan sesuai kebijakan perusahaan. 3. Setelah penawaran produk terhadap bagian pemasaran, customer wajib menerbitkan PO Purchasing Order ke pihak PPIC untuk selanjutnya dilakukan oleh pihak PPIC Production Planning Inventory Control untuk perencanaan biaya dan material yang digunakan untuk produksi botol gelas yang diinginkan oleh customer. 4. Jika pihak PPIC Production Planning Inventory Control telah menjadwalkan jadwal produksi, maka akan dailihkan ke bagian produksi dan gudang untuk melakukan proses produksi sesuai jadwal yang telah ditentukan oleh pihak PPIC Production Planning Inventory Control. 5. Setelah produk yang telah dijadwalkan selesai, produk akan diberikan kepada bagian produksi yang selanjutnya akan diberikan laporan oleh bagian produksi ke bagian PPIC Production Planning Inventory Control apakah produk tersebut sesuai atau tidak. Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber. 6. Setelah melalui PPIC Production Planning Inventory Control produk pun akan diberikan kepada bagian gudang barang jadi, yang selanjutnya akan dilakukan pengiriman produk sesuai permintaan customer, produk akan delivery dikirim oleh pihak perusahaan ke customer . Tabel 4.1 Identifikasi Kegiatan Proses Pembuatan Cup Natural Proses Jenis Aktivitas Jenis Proses Waktu mnt Area Persiapan Value Adding Operasi 10 Penumpukan Bahan Baku Inventories Material Non-value Adding Inventory 6 Pemasukan Bahan Baku Ke Silo Value Adding Operasi 6 Proses Extruder Value Adding Operasi 1 Proses Thermoforming Value Adding Operasi 2 Pengangkutan Menuju packaging Non-value Adding Transportasi 2,5 Proses Pengecekan Standart kualitas Value Adding Operasi 1 Proses Packaging slop plastik Value Adding Operasi 1 Proses Seal slop plastik Value Adding Operasi 1 Proses Packaging box Value Adding Operasi 2,5 Waiting Pallet terisi penuh Non-value Adding Waiting 36 Pengangkutan Ke Gudang Sementara Non-value Adding Transportasi 2 Proses Menyusun pallet Value Adding Operasi 1 Pengangkutan Ke Gudang Barang jadi Non-value Adding Transportasi 3 Penumpukan Box Di Gudang Barang Jadi Non-value Adding Inventory 10 Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber. Dari tabel 4.1 diatas kita dapat mengetahui mana uraian proses yang termasuk dalam kategori kegiatan value adding Bernilai Tambah atau kegiatan non-value adding Tidak Bernilai Tambah . Diantara kegiatan yang bernilai tambah adalah, area persiapan, pemasukan bahan baku, proses Extrude, proses Thermoforming , proses pengecekan standart kualitas, proses packaging slop plastik, proses Seal slop plastik, , proses packaging box, proses penyusunan pallet. Dan diantara kegiatan non-value adding tidak bernilai tambah adalah, Penumpukan Bahan Baku Inventories Material , Pengangkutan menuju packaging , waiting pallet terisi penuh , Pengangkutan Ke Gudang Sementara , Pengangkutan Ke Gudang Barang jadi , Penumpukan Box Di Gudang Barang Jadi.Sehingga kita dapat mengetahui perhitungan waktu dari 2 kegiatan yaitu Value Adding bernilai tambah dan Non-Value Adding tidak bernilai tambah - Total non value added = 6+ 2,5 + 36 + 2 + 3 + 10 = 59,5 menit - Total value added = 10 + 6 + 1 + 2 + 1 + 1 + 1 + 2,5 + 1 = 24,5 menit - Total waktu produksi = total value added + total non value added = 24,5 menit + 59,5 menit = 84 menit = 1,4 jam Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber. MANAGER PRODUKSI Supplier Customer Penjualan 2 1 1 3 1 5 1 4 1 2 PENGIRIMAN Gudang bahan baku Gudang produk jadi Area persiapan 89 menit Non Value added 155 menit Value Added Time 15 10 30 1 6 1 7 2 8 2 9 Gudang Sementara 5 5 5 2,5 5 Extruder Max Thermoforming Silo Packaging 5 1 1 1 6 2 2 2,5 2 1 6 6 10 38 1 13 24,,5 mnt 59,5 mnt Gambar 4.2 Value Stream Mapping PT X Sidoarjo Berdasarkan gambar 4.2 Big Picture mapping didapatkan total lead time produksi gelas plastik polos natural “Thermoforming Cup” sebesar 84 Menit dengan value added time adalah sebesar 24,5 menit dan non value added time adalah sebesar 59,5 menit. Untuk selengkapnya dapat dilihat pada lampiran B

4.1.2 Penyusunan dan Penyebaran Kuisioner

Pengumpulan data alam kuisioner ini adalah dilakukan untuk memperoleh data penelitian mengenai jenis waste yaitu produksi berlebihan, menunggu, tranportasi, proses yang tidak tepat, persediaan yang tidak perlu dan kecacatan yang sering terjadi diarea produksi. Pengumpulan data tersebut dilakukan dengan penyebaran kuisioner pada area produksi PT. X Sidoarjo .sumber informasi terdapat pada lampiran C Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

4.2 Pengolahan Data