67
Berdasarkan hasil uji asumsi klasik dengan alat bantu komputer yang menggunakan Program SPSS. 16.0 For Windows. diperoleh hasil
sebagai berikut
1. Autokorelasi
Dalam penelitian ini data yang digunakan bukan data time
series, sehingga untuk Uji Autokorelasi tidak dilakukan Gujarati, 1999 : 201.
2. Multikolinieritas
Salah satu cara untuk mengetahui adanya multikoliniaritas adalah dengan melihat nilai VIF Variance Inflation Factor.
Dasar analisis yang digunakan yaitu jika nilai VIF Variance Inflation Factor 10, maka hal ini berarti dalam persamaan regresi
tidak ditemukan adanya korelasi antar variabel bebas atau bebas Multikolinieritas Ghozali, 2007 : 57-59
Berdasarkan hasil Uji Multikolinieritas dengan alat bantu komputer yang menggunakan Program SPSS. 16.0., dapat dilihat pada
tabel 4.7, sebagai berikut
Tabel 4.7. Hasil Uji Multkolinieritas
Variabel VIF
Keterangan
Anggaran Partisipatif X
1
1.000 Bebas Multikolinieritas
Akuntansi pertanggungjawaban X
2
1.000 Bebas Multikolinieritas
Sumber : Lampiran 8
Berdasarkan pada tabel 4.7 di atas menunjukkan bahwa seluruh variabel bebas X yang digunakan dalam penelitian ini baik X
1
dan X
2,
Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.
68
mempunyai nilai VIF Variance Inflation Factor lebih kecil dari 10, dan sesuai dengan dasar analisis yang digunakan, hal ini berarti bahwa
dalam persamaan regresi tidak ditemukan adanya korelasi antar variabel bebas atau bebas Multikolinieritas.
3. Heteroskedastisitas
Salah satu cara untuk mendeteksi ada atau tidak adanya heteroskedastisitas adalah dengan uji korelasi rank spearman
Dasar analisis yang digunakan yaitu jika nilai Sig 2-tailed 0,05, maka hal ini berarti dalam model regresi tidak terjadi
ketidaksamaan variance dari residual satu pengamatan ke pengamatan lainnya atau bebas Heteroskedastisitas Santoso, 2001 : 161
Berdasarkan hasil Uji Heteroskedastisitas dengan alat bantu komputer yang menggunakan Program SPSS. 16.0., dapat dilihat pada
tabel 4.8, sebagai berikut
Tabel 4.8. Hasil Uji Heteroskedastisitas
Variabel Probabilitas
Sig 2 - tailed Keterangan
Anggaran Partisipatif X
1
0,773 Bebas Heteroskedastisitas
Akuntansi pertanggungjawaban X
2
0,517 Bebas Heteroskedastisitas
Sumber : Lampiran 9
Berdasarkan pada tabel 4.8 di atas menunjukkan bahwa seluruh variabel bebas X yang digunakan dalam penelitian ini baik X
1
dan X
2
, mempunyai nilai Sig 2-tailed lebih besar dari 0,05, dan sesuai dengan dasar analisis yang digunakan, hal ini berarti bahwa dalam
model regresi tidak terjadi ketidaksamaan variance dari residual satu pengamatan ke pengamatan lainnya atau bebas Heteroskedastisitas.
Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.
69
Setelah dilakukan Uji Asumsi Klasik tersebut di atas, maka dapat disimpulkan bahwa model persamaan regresi linier dalam penelitian ini,
bebas dari asumsi dasar klasik tersebut, sehingga pengambilan keputusan melalui uji F dan uji t yang akan dilakukan dalam penelitian ini tidak akan
bias atau sesuai dengan tujuan penelitian.
4.3.3. Teknik Analisis Regresi Linier Berganda
Dari hasil olah data dengan alat bantu komputer yang menggunakan program SPSS.16.0 For Windows, dapat dilihat pada tabel 4.9, sebagai
berikut
Tabel 4.9. Hasil Pendugaan Parameter Regresi Linier Berganda
Model Nilai Koefisien
B
Constant 10.860
Anggaran Partisipatif X
1
0.604 Akuntansi pertanggungjawaban X
2
0.977
Sumber : Lampiran. 8
Berdasarkan pada 4.9. di atas dapat diperoleh model persamaan regresi sebagai berikut :
Y = 10,860 + 0,604 X
1
+ 0,977 X
2
Dari model persamaan regresi linier tersebut di atas, dapat diinterprestasikan, sebagai berikut :
Konstanta β
Nilai konstanta β
sebesar 10,860 menunjukkan bahwa, apabila
variabel anggaran partisipatif dan akuntansi pertanggungjawaban konstan maka besarnya nilai variabel kinerja manajerial.yaitu sebesar 10,860 satuan
Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.
70
Koefisien β
1
Untuk Variabel Anggaran Partisipatif X
1
Besarnya nilai koefisien regresi β
1
sebesar 0,604, nilai β
1
yang positif menunjukkan adanya hubungan yang searah antara variabel kinerja
manajerial Y dengan variabel anggaran partisipatif X
1
yang artinya jika variabel anggaran partisipatif X
1
naik sebesar satu satuan, maka besarnya nilai variabel kinerja manajerial Y akan naik sebesar 0,604 satuan dengan
asumsi bahwa variabel bebas lainnya bersifat konstan.
Koefisien β
2
Untuk Variabel Akuntansi Pertanggungjawaban X
2
Besarnya nilai koefisien regresi β
2
sebesar 0,977, nilai β
2
yang positif menunjukkan adanya hubungan yang searah antara variabel kinerja
manajerial Y dengan variabel akuntansi pertanggungjawaban X
2
yang artinya jika variabel akuntansi pertanggungjawaban X
2
naik sebesar satu satuan, maka besarnya nilai variabel kinerja manajerial Y akan naik
sebesar 0,977 satuan dengan asumsi bahwa variabel bebas lainnya bersifat konstan.
4.3.4. Uji Hipotesis
4.3.4.1. Uji Kesesuaian Model
Uji Kesesuaian model ini digunakan untuk mengetahui sesuai tidaknya model regresi yang dihasilkan guna melihat pengaruh dari
anggaran partisipatif dan akuntansi pertanggungjawaban terhadap kinerja manajerial pada PT. Fast Food Indonesia, Tbk, di Surabaya.
Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.
71
Dari hasil Uji Kesesuaian Model dengan menggunakan alat bantu komputer dengan program SPSS.16.0, For Windows mengenai analisis
hubungan kesesuaian model, dapat dilihat pada tabel 4.10, sebagai berikut
Tabel 4.10. Hasil Analisis Hubungan Kesesuaian Model
Nilai F hitung Nilai Signifikan
Ketentuan Keterangan
21.600 0,000
0,05 Berpengaruh Signifikan
Sumber ; Lampiran. 8
Berdasarkan pada tabel 4.10 di atas menunjukkan bahwa besarnya nilai F
hitung sebesar 21,600 dengan tingkat taraf signifikansi sebesar
0,000 lebih kecil dari 0,05, maka H ditolak dan H
1
diterima yang berarti model regresi yang dihasilkan cocok guna melihat pengaruh dari
anggaran partisipatif dan akuntansi pertanggungjawaban terhadap kinerja manajerial pada PT. Fast Food Indonesia, Tbk, di Surabaya.
Dari hasil pengujian juga diperoleh nilai R square yang dapat dilihat pada tabel 4.11, sebagai berikut:
Tabel. 4.11 : Koefisien Determinasi R square R
2
Model Summary
b
Model R Square
1 0.643
Sumber ; Lampiran. 8
Berdasarkan tabel 4.11 di atas menunjukkan besarnya nilai koefisien Determinasi R square R
2
sebesar 0,643, hal ini menunjukkan bahwa perubahan yang terjadi pada variabel kinerja manajerial.sebesar
64,3 dipengaruhi oleh variabel anggaran partisipatif dan akuntansi pertanggungjawaban, sedangkan sisanya 35,7 dijelaskan oleh faktor lain
yang tidak termasuk dalam model.
Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.
72
4.3.4.2. Uji t
Uji t ini digunakan untuk mengetahui pengaruh dari anggaran partisipatif dan akuntansi pertanggungjawaban secara parsial terhadap
kinerja manajerial pada PT. Fast Food Indonesia, Tbk, di Surabaya. Dari hasil pengujian dengan menggunakan alat bantu komputer
dengan program SPSS.16.0, For Windows mengenai analisis hubungan secara parsial, dapat dilihat pada tabel 4.12, sebagai berikut :
Tabel 4.12 : Hasil Analisis Varians Hubungan Secara Parsial
Variabel t hitung
Sig Keterangan
Anggaran Partisipatif X
1
4.527 0,000
Berpengaruh Signifikan Akuntansi pertanggungjawaban X
2
4.670 0,000
Berpengaruh Signifikan
Sumber ; Lampiran. 8
Berdasarkan dari tabel 4.12 di atas dapat diinterprestasikan, yaitu sebagai berikut :
1. Pengaruh Anggaran Partisipatif X
1
Secara Parsial terhadap Kinerja Manajerial Y
Berdasarkan tabel 4.12 di atas menunjukkan besarnya nilai t hitung
sebesar 4,527, dengan tingkat signifikansi sebesar 0,000 lebih kecil dari 0,05, maka H
ditolak dan H
1
diterima yang berarti anggaran partisipatif secara parsial berpengaruh signifikan terhadap
kinerja manajerial.
2. Pengaruh Akuntansi Pertanggungjawaban X
2
Secara Parsial terhadap Kinerja Manajerial Y
Berdasarkan tabel 4.13 di atas menunjukkan besarnya nilai t hitung
sebesar 4,670, dengan tingkat signifikansi sebesar 0,000 lebih
Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.
73
kecil dari 0,05, maka H ditolak dan H
1
diterima yang berarti akuntansi pertanggungjawaban secara parsial berpengaruh signifikan
terhadap kinerja manajerial. Berdasarkan hasil Uji Kesesuaian Model dan uji t dapat
disimpulkan bahwa terdapat pengaruh anggaran partisipatif dan akuntansi pertanggungjawaban terhadap kinerja manajerial pada PT. Fast Food
Indonesia, Tbk, di Surabaya, sehingga hipotesis yang diajukan teruji kebenarannya.
4.4. Pembahasan
4.4.1. Implikasi
Berdasarkan hasil penelitian membuktikan bahwa terdapat pengaruh anggaran partisipatif dan akuntansi pertanggungjawaban terhadap kinerja
manajerial pada PT. Fast Food Indonesia, Tbk, di Surabaya, hal ini menunjukkan bahwa perubahan yang terjadi pada anggaran partisipatif dan
akuntansi pertanggungjawaban akan berpengaruh terhadap kinerja manajerial, hal ini berarti bahwa semakin tinggi tingkat anggaran
partisipatif dan akuntansi pertanggungjawaban, maka diharapkan kinerja manajerial yang dihasilkan akan semakin baik, sehingga dapat disimpulkan
bahwa anggaran partisipatif dan akuntansi pertanggungjawaban dapat digunakan sebagai dasar untuk mengukur tingkat kinerja manajerial yang
akan dihasilkan. Dari hasil pengujian juga dapat diketahui bahwa anggaran
partisipatif berpengaruh signifikan dan positif terhadap kinerja manajerial,
Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.