yang akan datang kelemahan tersebut dapat diperbaiki sehingga akan diperoleh kenaikan laba usaha bagi perusahaan.
2.2.7. Hubungan Modal Kerja Terhadap Rentabilitas Ekonomi
Menurut Achmad 1997: 99-103, keuntungan dari penjualan surat- surat berharga yang dimiliki perusahaan untuk jangka panjang adalah
salah satu elemen aktiva lancar yang segera dapat dijual dan akan menimbulkan keuntungan bagi perusahaan yang merupakan suatu
sumber bertambahnya modal kerja dan sebaliknya apabila penjualan itu terjadi kerugian maka akan menyebabkan berkurangnya modal kerja.
Perubahan dari aktiva ini menjadi kas dan piutang akan menyebabkan bertambahnya modal kerja sebesar hasil penjualan tersebut.
Modal kerja sangat mempengaruhi rentabilitas ekonomi perusahaan. Menurut Riyanto 1997: 36 rentabilitas sering
dipergunakan untuk mengukur efisiensi penggunaan modal didalam suatu perusahaan, sehingga rentabilitas ekonomi sering dimaksudkan
sebagai kemampuan suatu perusahaan dengan seluruh modal yang bekerja didalamnya untuk menghasilkan laba.
Semakin besar modal semakin tinggi tingkat kemampuan perusahaan dalam memperoleh laba karena modal tersebut mampu
membiayai semua pengeluaran atau operasi perusahaan sehingga perusahaan dapat berproduksi semaksimal mungkin dan melakukan
penjualan yang akan mendapatkan keuntungan. Sebaliknya semakin
Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.
kecil modal maka semakin rendah pula tingkat kemampuan perusahaan dalam memperoleh laba karena tidak tersedianya modal yang cukup
akan merugikan perusahaan karena mempunyai efek menekan keuntungan yang diakibatkan kegiatan yang gagal dilaksanakan.
Pendapat ini sesuai dengan teori keuntungan yang diungkapkan oleh Adam Smith dan Ricardo 1991, yang menyatakan bahwa keuntungan
pengusaha yaitu keuntungan yang diperoleh pengusaha atau perusahaan karena memasukkan modalnya dalam perusahaan Munawir, 2002: 115.
2.2.8. Hubungan Perputaran Piutang Terhadap Rentabilitas Ekonomi
Perputaran piutang dapat diketahui dengan membagi jumlah penjualan kredit selama periode tertentu dengan jumlah rata-rata piutang.
Tinggi rendahnya perputaran piutang mempunyai efek yang langsung terhadap besar kecilnya modal yang diinvestasikan ke dalam piutang,
semakin tinggi perputarannya sehingga semakin pendek waktu terikatnya modal dalam piutang dan modal yang dibutuhkan akan
semakin kecil Munawir, 2002: 75. Perputaran piutang menggunakan elemen penjualan kredit,
dengan menggunakan elemen ini maka dapat diketahui keefektifan piutang dan juga akan berpengaruh pada laba, karena dengan adanya
piutang ini perusahaan akan menanamkan modalnya pada piutang tersebut, sehingga apabila perputaran piutang cepat, maka perusahaan
akan mendapatkan keuntungan yang besar. Hal itu sesuai dengan yang
Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.
diungkapkan oleh Arik Dwi 2009, menyatakan bahwa tingkat perputaran piutang sangat berpengaruh terhadap kemampuan perusahaan
dalam menjalankan aktivitas operasional perusahaan yang akan berdampak pada kemampuan perusahaan dalam menghasilkan laba
perusahaan yang fluktuatif Munawir, 2002: 75. Periode perputaran piutang adalah tergantung kepada syarat
pembayarannya. Makin lama syarat pembayaran, berarti makin lama modal terikat pada piutang. Dan ini berarti bahwa perputarannya selama
periode tertentu adalah makin rendah, karena semakin besar days receivable suatu perusahaan semakin besar pula risiko kemungkinan
tidak tertagihnya piutang dan jika perusahaan tidak membuat cadangan terhadap kemungkinan kerugian yang timbul karena tidak tertagihnya
piutang berarti perusahaan bukannya mendapat laba, melainkan mendapat kerugian Munawir, 2002: 75.
2.2.9. Hubungan Perputaran Persedian Terhadap Rentabilitas Ekonomi