5. Fenny Nursanti
H.D 2011
Pengaruh modal kerja, perputaran piutang dan perputaran persediaan
terhadap rentabilitas ekonomi pada perusahaan otomotif yang terdaftar
di Bursa Efek Indonesia.
Modal Kerja X1
Perputaran Piutang X2
Perputaran
Persediaan X3
Rentabilitas Ekonomi Y
2.2. Landasan Teori
2.2.1. Modal Kerja
2.2.1.1. Pengertian Modal Kerja
Menurut Riyanto 1997: 57 Modal kerja adalah dimana uang atau dana yang dikeluarkan akan diharapkan akan kembali masuk dalam
perusahaan dalam waktu yang pendek melalui hasil penjualan produksi untuk membiayai operasi selanjutnya.
Menurut Djarwanto 2004: 87 terdapat dua definisi modal kerja yang lazim dipergunakan yaitu :
1. Modal kerja adalah kelebihan aktiva lancar terhadap utang jangka
pendek. Kelebihan ini disebut modal kerja bersih net working capital . Kelebihan ini merupakan jumlah aktiva lancar yang
berasal dari utang jangka panjang dan modal sendiri. Definisi ini bersifat kualitatif karena menunjukkan kemungkinan tersedianya
aktiva lancar yang lebih besar daripada utang jangka pendek dan menunjukkan tingkat keamanan bagi kreditur jangka pendek serta
menjamin kelangsungan usaha di masa mendatang.
Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.
2. Modal kerja adalah jumlah dari aktiva lancar. Jumlah ini
merupakan modal kerja bruto gross working capital . Definisi ini bersifat kuantitatif karena menunjukkan jumlah dana yang
digunakan untuk maksud-maksud operasi jangka pendek. Waktu tersedianya modal kerja akan tergantung pada macam dan tingkat
likuiditas dari unsur–unsur aktiva lancar misalnya seperti kas, surat –surat berharga, piutang dan persediaan.
2.2.1.2. Manfaat Modal Kerja
Menurut Djarwanto 2004: 89 manfaat lain dari tersedianya modal kerja yang cukup adalah :
1. Melindungi perusahaan dari akibat buruk berupa turunya nilai
aktiva lancar, misalnya seperti adanya kerugian karena debitur tidak membayar, turunnya nilai persediaan karena harganya
merosot. 2.
Memungkinkan perusahaan untuk melunasi semua kewajiban- kewajiban jangka pendek tepat pada waktunya.
3. Memungkinkan perusahaan untuk dapat membeli barang dengan
tunai sehingga dapat menghasilkan keuntungan berupa potongan harga.
4. Menjamin perusahaan memiliki credit standing dan dapat
mengatasi peristiwa yang tidak dapat diduga sebelumnya seperti adanya kebakaran, pencurian, dan sebagainya.
Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.
5. Memungkinkan untuk memiliki persediaan dalam jumlah yang
cukup guna melayani permintaan konsumennya. 6.
Memungkinkan perusahaan untuk dapat memberikan syarat kredit yang lebih menguntungkan kepada para langganan.
7. Memungkinkan perusahaan untuk dapat beroperasi dengan lebih
efisien karena tidak ada kesulitan dalam memperoleh bahan baku, jasa, dan supplies yang dibutuhkan.
8. Memungkinkan perusahaan untuk mampu bertahan dalam periode
resesi atau depresi.
2.2.1.3. Keefektifan Modal Kerja