:19 adalah kewajiban keuangan yang jangka waktu pembayarannya masih panjang meliputi :
1. Hutang Obligasi
2. Hutang Hipotik
3. Pinjaman jangka panjang lainnya.
2.2.3. Piutang
2.2.3.1. Pengertian Piutang
Menurut Baridwan 2000: 124 piutang dagang menunjukkan piutang yang timbul dari penjualan barang atau jasa yang dihasilkan
perusahaan. Dalam kegiatan ini perusahaan yang normal, biasanya piutang dagang akan dilunasi dalam jangka waktu kurang dari satu
tahun, sehingga dikelompokkan dalam aktiva lancar. Dengan kata lain piutang dagang adalah tagihan-tagihan yang akan dilunasi dengan uang
dalam jangka waktu kurang dari satu tahun. Sedangkan menurut Riyanto 1997: 85 menyatakan bahwa piutang
sebagai elemen dari modal kerja yang selalu dalam keadaan berputar secara terus menerus dalam rantai perputaran modal kerja, dan piutang
timbul dengan adanya penjualan kredit. Piutang mempunyai tingkat likuiditas yang lebih tinggi daripada inventory.
Berdasarkan pengertian-pengertian diatas, maka piutang mempunyai peranan penting bagi perusahaan terutama dalam modal
kerja, sebab piutang merupakan alat likuid perusahaan. Untuk itu, maka
Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.
setiap perusahaan harus dapat menciptakan suatu kebijaksanaan dalam hal yang menyangkut piutang melalui manajemen atau pengelolaan
piutang yang menguntungkan.
2.2.3.2 Jenis-jenis Piutang
Menurut Bambang Riyanto 1997: 63, jenis-jenis piutang antara lain sebagai berikut :
1. Piutang wesel, yaitu piutang yang didukung oleh janji formal
secara tertulis baik dagang maupun bukan dagang. 2.
Piutang biasa, yaitu piutang yang tidak didukung oleh janji formal yang diharapkan akan berubah menjadi uang dapat
tertagih dalam satu perputaran normal usaha yang umumnya satu tahun.
2.2.3.3.Faktor-faktor yang Mempengaruhi Besarnya Investasi dalam Piutang
Menurut Riyanto 1997: 85, manajemen piutang merupakan hal yang sangat penting bagi perusahaan yang menjual produknya dengan
kredit. Manajemen piutang terutama menyangkut masalah pengendalian jumlah piutang, pengendalian pemberian dan pengumpulan piutang, dan
evaluasi terhadap politik kredit yang dijalankan oleh perusahaan. Menurut Riyanto 1997: 85-86 adapun faktor-faktor yang
mempengaruhi besar kecilnya investasi dalam piutang yaitu sebagai berikut :
Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.
1. Volume Penjualan Kredit
Makin besar proporsi penjualan kredit dari keseluruhan penjualan memperbesar jumlah investasi dalam piutang. Dengan
makin besarnya volume penjualan kredit setiap tahunnya berarti bahwa perusahaan tersebut harus menyediakan investasi yang lebih
besar lagi dalam piutang. Makin besarnya jumlah piutang berarti makin besarnya risiko, tetapi bersamaan dengan itu juga
memperbesar “profitability”-nya. 2.
Syarat Pembayaran Penjualan Kredit Syarat pembayaran penjualan kredit dapat bersifat ketat atau
lunak. Apabila perusahaan lebih mengutamakan keselamatan kredit dari pada pertimbangan profitabilitas. Syarat yang ketat misalnya
dalam bentuk batas waktu pembayaran yang pendek, pembebanan bunga yang berat pada pembayaran piutang yang terlambat.
3. Ketentuan tentang Penjualan Kredit
Dalam penjualan kredit perusahaan dapat menetapkan batas maksimal atau plafond bagi kredit yang diberikan kepada para
langganannya. Makin tinggi plafond yang ditetapkan bagi masing- masing langganan berarti makin besar pula dana yang diinvestasikan
dalam piutang. Demikian pula ketentuan mengenai siapa yang dapat diberi kredit. Makin selektif para langganan yang dapat diberi kredit
akan memperkecil jumlah investasi dalam piutang. Dengan demikian
Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.
maka pembatasan kredit di sini bersifat baik kuantitatif maupun kualitatif.
4. Kebiasaan Membayar Dari Para Pembayar
Ada sebagian langganan yang mempunyai kebiasaan untuk membayar dengan menggunakan kesempatan mendapakan cash
discount dan ada sebagian lain yang tidak menggunakan kesempatan tersebut.
5. Kebijaksanaan Dalam Mengumpulkan Piutang
Perusahaan dapat menjalankan kebijaksanaan dalam pengumpulan piutang secara aktif atau pasif. Perusahaan yang
menjalankan kebijaksanaan secara aktif dalam pengumpulan piutang akan mempunyai pengeluaran uang yang lebih besar untuk
membiayai aktivitas pengumpulan piutang tersebut dibandingkan dengan perusahaan lain yang menjalankan kebijaksanaanya secara
pasif. Perusahaan yang disebutkan terdahulu kemungkinan akan mempunyai investasi dalam piutang yang lebih kecil dari pada
perusahaan yang disebutkan kemudian. Tetapi biasanya perusahaan hanya akan mengadakan usaha tambahan dalam pengumpulan
piutang apabila biaya tambahan tersebut tidak melampaui besarnya tambahan revenue yang diperoleh karena adanya usaha tersebut.
Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.
2.2.3.4.Penilaian Risiko Kredit
Risiko kredit adalah risiko tidak terbayarnya kredit yang telah diberikan kepada para langganan. Sebelum perusahaan memutuskan
untuk menyetujui permintaan atau penambahan kredit oleh para langganan, hendaknya perusahaan mengadakan evaluasi resiko kredit
dari para langganan. Menurut Riyanto 1997: 219, syarat pokok yang harus dipenuhi
untuk setiap perusahaan agar dapat memperoleh kredit yaitu : 1.
Character Menunjukkan kemungkinan atau probabilitas dari langganan
untuk secara jujur berusaha untuk memenuhi kewajiban- kewajibannya. Faktor ini sangat penting, karena setiap transaksi
kredit mengandung kesanggupan untuk membayar. 2.
Capacity Yaitu pendapat subyektif mengenai kemampuan pimpinan
perusahaan beserta stafnya baik kemampuan dalam manajemen maupun keahlian dalam bidang usahanya, kemampuan ini diukur
dengan record di waktu yang lalu. 3.
Capital. Yaitu menunjukkan posisi finansial perusahaan secara
keseluruhan yang ditunjukkan oleh ratio finansialnya dan penekanan pada komposisi “tangible net worth” harta tak nampak.
Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.
4. Collateral
Yaitu menunjukkan besarnya aktiva yang akan di ikat sebagai jaminan atas kredit yang diberikan oleh bank.
5. Conditions
Menunjukkan impact pengaruh langsung dari trend ekonomi pada umumnya terhadap perusahaan yang bersangkutan
atau perkembangan khusus dalam suatu bidang ekonomi tertentu yang mungkin mempunyai efek terhadap kemampuan langsung
untuk memenuhi kewajibannya.
2.2.3.5. Tingkat Perputaran Piutang Menurut Riyanto 1997: 90, piutang sebagai elemen dari modal