digunakan untuk menghasilkan laba tersebut. Pengukuran variabel rentabilitas ekonomi diukur dalam bentuk prosentase dengan
menggunakan skala rasio. Menurut Riyanto 1997: 36, rentabilitas ekonomi dapat dirumuskan sebagai berikut :
100 ×
Asing Modal
+ Sendiri
Modal Usaha
Laba =
Ekonomi as
Rentabilit
2. Variabel Bebas
Variabel ini sering disebut sebagai variabel stimulus, input, predictor, dan antecedent. Dalam bahasa indonesia sering disebut sebagai
variabel bebas. Variabel bebas adalah variabel yang menjadi sebab timbulnya atau berubahnya variabel dependend atau variabel terikat. Jadi
variabel independen adalah variabel yang mempengaruhi di dalamnya. Di dalam penelitian ini variabel bebasnya adalah sebagai berikut :
a. Modal Kerja X
1
Adalah kekayaan atau aktiva yang diperlukan oleh perusahaan untuk melakukan kegiatan sehari-hari. Modal kerja diukur dalam
satuan rupiah dengan menggunakan skala pengukuran rasio. Perhitungan modal kerja menurut Riyanto 1997: 355, dirumuskan
sebagai berikut : Modal Kerja = Aktiva Lancar – Hutang Lancar
b. Perputaran Piutang X
2
Adalah berapa kali piutang berubah menjadi kas dalam periode tertentu atau merupakan frekuensi dari perputaran piutang dalam
periode tertentu. Skala pengukuran variabel perputaran piutang diukur
Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.
dalam berapa kali putaran dengan menggunakan skala rasio. Menurut Riyanto 1995:90, tingkat perputaran piutang ini dinyatakan dengan
rumus sebagai berikut :
s Receivable
Average Sales
Credit Net
= Turnover
s Receivable
c. Perputaran Persediaan X
3
Adalah perputaran yang dimulai dari barang yang masuk, baik barang dalam proses maupun barang jadi yang disimpan sementara
waktu sebagai persediaan, kemudian dikeluarkan untuk dijual kembali dengan maksud memperoleh penerimaan pendapatan dalam satu
periode dalam perusahaan. Skala pengukuran variabel perputaran persediaan diukur dalam berapa kali putaran dengan menggunakan
skala rasio. Menurut Riyanto 1997: 70, tingkat perputaran persediaan ini dinyatakan dengan rumus sebagai berikut :
Inventory e
Merchandis Average
Sold Goods
of Cost
= Turnover
e Merchandis
3.2. Teknik Penentuan Sampel
3.2.1. Populasi
Menurut Sumarsono 2004: 44, populasi merupakan kelompok subyek atau obyek yang memiliki ciri-ciri atau karakteristik-karakteristik
tertentu yang berbeda dengan kelompok subyek atau obyek lain, dan kelompok tersebut akan dikenai generalisasi dari hasil penelitian.
Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.
Populasi dalam penelitian ini adalah keseluruhan dari data laporan keuangan perusahaan otomotif yang go public di Bursa Efek Indonesia,
pada tahun 2006 sampai tahun 2009 perusahaan tersebut berjumlah 19 perusahaan.
3.2.2. Sampel
Menurut Sumarsono 2004: 44, sampel adalah bagian dari sebuah populasi yang mempunyai ciri dan karakteristik yang sama dengan
populasi tersebut, karena itu sebuah sampel harus merupakan representatif dari sebuah populasi.
Pengambilan sampel dalam penelitian ini menggunakan metode purposive sampling, yaitu teknik penarikan sampel non probability yang
menyeleksi sampel berdasarkan ciri-ciri atau sifat khusus yang dimiliki oleh sample, Adapun ciri-ciri atau sifat khusus yang menjadi pertimbangan
dalam pengambilan sampel ini adalah sebagai berikut : 1. Perusahaan Otomotif yang go publik dan terdaftar aktif di Bursa Efek
Indonesia dari tahun 2006-2009 dan menerbitkan laporan keuangan yang lengkap.
2. Mengalami laba pada tahun penelitian. Berdasarkan kriteria tersebut terdapat 8 perusahaan Otomotif yang
diambil sebagai sampel dalam penelitian ini. Perusahaan-perusahaan tersebut adalah :
Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.
1. PT Astra Otopars, Tbk.
2. PT Goodyear Indonesia, Tbk.
3. PT Gajah Tunggal, Tbk
4. PT Indo Korsda, Tbk.
5. PT Astra International, Tbk.
6. PT United Tractor, Tbk.
7. PT Tunas Ridean, Tbk.
8. PT. Nipress, Tbk.
3.3. Teknik Pengumpulan Data
3.3.1. Jenis dan Sumber Data
Jenis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data sekunder yang diperoleh atau dikumpulkan oleh orang yang melakukan penelitian
dan sumber yang telah ada. Data yang dibutuhkan dalam penelitian ini adalah laporan keuangan yang berupa laporan laba-rugi dan laporan
neraca perusahaan – perusahaan otomotif yang terdaftar di BEI pada tahun 2006-2009.
Sumber data yang diperoleh guna terlaksananya penelitian ini diperoleh dari Bursa Efek Indonesia BEI.
Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.
3.3.2. Pengumpulan Data
Teknik pengumpulan data yang digunakan adalah dokumentasi, yaitu suatu teknik pengumpulan data dengan mencatat, mengkopi, mempelajari
dan menggunakan laporan keuangan pihak emiten yang menjadi sampel dalam penelitian ini.
3.4. Teknik Analisis dan Uji Hipotesis
3.4.1. Uji Normalitas
Uji normalitas digunakan untuk mengetahui apakah model regresi variabel terikat dan variabel bebas keduanya mempunyai distribusi normal
atau tidak. Model regresi yang baik adalah memiliki distribusi data normal atau mendekati normal. Untuk mengetahui apakah data tersebut
berdistribusi normal, dapat diuji dengan metode Kolmogorov Smirnov. Pedoman dalam mengambil keputusan apakah sebuah distribusi data
mengikuti distribusi data normal: 1.
Jika nilai signifikan nilai probabilitasnya lebih kecil dari 5, maka distribusi data adalah tidak normal.
2. Jika nilai signifikan nilai probabilitasnya lebih besar dari 5, maka
distribusi data adalah normal Sumarsono, 2004: 43.
3.4.2. Uji Asumsi Klasik
Berdasarkan uji asumsi klasik persamaan regresi harus bersifat
BLUE
Best Linear Unbiased Estimator, artinya pengambilan keputusan
Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.
melalui uji F dan uji t tidak boleh bias. Untuk menghasilkan keputusan
yang BLUE maka persamaan regresi harus memenuhi ke tiga asumsi
klasik ini : a.
Tidak boleh ada multikolinearitas b.
Tidak boleh ada heteroskedastisitas c.
Tidak boleh ada autokorelasi Apabila salah satu dari ketiga asumsi dasar tersebut dilanggar, maka
persamaan regresi yang diperoleh tidak lagi bersifat BLUE, sehingga
pengambilan keputusan melalui uji F dan uji t menjadi bias.
a. Multikolinearitas
Multikolineritas merupakan suatu keadaan dimana terjadi satu atau lebih variabel bebas yang berkorelasi sempurna atau mendeteksi
sempurna dengan variabel bebas lainnya Alghifari, 2000: 84. Multikolinearitas berarti adanya hubungan linear yang
“sempurna” atau pasti, di antara beberapa atau semua variabel yang menjelaskan dari model regresi Gujarati, 1999: 157.
Menurut Ghozali 2001: 57, deteksi adanya multikolinieritas dalam model persamaan regresi adalah dengan melihat besaran VIF
Variance Influation Factor dan Tolerance. VIF dapat dihitung dengan rumus:
Tolerance 1
= VIF
Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.
VIF menyatakan tingkat “pembengkakan” varians, apabila jika VIF 10, maka terjadi multikolinieritas dan jika VIF 10, maka tidak terjadi
multikolinieritas.
b. Heteroskedastisitas