penjualan Muljadi, 1986. Dalam rangka mencari suatu ukuran menyeluruh tentang layak tidaknya
suatu proyek yang dikembangkan, maka digunakan beberapa kriteria yang digunakan dapat dipertanggung jawabkan penggunaannya adalah :
1. Break Event Point BEP 2. Net Present Value NPV
3. Gross Benefit Cost Ratio Gross BC Ratio 4. Payback Period
5. Internal Rate of Return IRR
1. Penentuan Break Even Point BEP Susanto dan Saneta, 1994
Studi kelayakan merupakan pekerjaan membuat ramalan atau taksiran yang didasarkan atau anggapan-anggapan yang tidak terlalu bisa dipenuhi.
Konsekuensinya ialah bisa terjadi penyimpangan-penyimpangan. Salah satu penyimpangan itu ialah apabila pabrik berproduksi dibawah kapasitasnya. Hal ini
menyebabkan pengeluaran yang selanjutnya mempengaruhi besarnya keuntungan.
Suatu analisis yang menunjukkan hubungan atara keuntungan, volume produksi dan hasil penjualan adalah penentuan Break Even Point BEP. BEP
adalah salah satu keadaan tingkat produksi tertentu yang menyebabkan besarnya biaya produksi keseluruhan sama dengan besarnya nilai atau hasil
penjualan atau laba. Jadi pada keadaan tertentu tersebut perusahaan tidak mendapatkan keuntungan dan juga tidak mengalami kerugian.
Untuk memperoleh keuntungan perusahaan tersebut harus ditingkatkan dari penerimaannya harus berada di atas titik tersebut. Penerimaan dari
penjualan dapat ditingkatkan melalui 3 cara, yaitu menaikkan harga jual perunit, menaikkan volume penjualan, dan menaikkan harga jualnya.
Penentuan BEP dapat dikerjakan secara aljabar atau grafik. Dalam penentuan BEP secara aljabar didasarkan atas hubungan antara nilai penjualan,
biaya produksi keseluruhan biaya tetap + biaya tidak tetap dan volume produksi. Volume penjualan pokok dapat ditentukan dengan persamaan sebagai
berikut : BEP =
VC P
FC −
Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.
Keterangan: Po
= Produk pulangpokok FC = Biaya tetap
VC = Biaya tidak tetap persatuan produk Rp Rumus untuk mencari titik impas adalah sebagai berikut:
a Biaya Titik Impas BEP =
tan appendapa
tidak tet biaya
1 Tetap
Biaya −
b Presentase Titik impas: BEP =
Pendapatan Rp
BEP
x 100 c Kapasitas Titik Impas
Kapasitas titik impas adalah jumlah produksi yang harus dilakukan untuk mencapai titik impas. Rumus kapasitas titik impas adalah
sebagai berikut: Kapasitas Titik Impas = Persen Titik Impas x Pendapatan
2. Net Present Value NPV