Parameter yang diamati Prosedur Penelitian

αβij = interaksi AB pada level ke i, level B ke j εijk = pengaruh galat percobaan untuk level ke i A, level ke j B dan ulangan ke k Data yang diperoleh dianalisa dengan analisis ragam untuk mengetahui ada tidaknya perbedaan perlakuan. Apabila terdapat perbedaan dari perlakuan maka dilanjutkan dengan Uji Duncant DMRT untuk mengetahui perbedaan antar perlakuan. 2. Variabel tetap : 1. Berat biji kedelai-lamtoro = 100 gr 2. Perbandingan biji kedelai-lamtoro:air pada saat perendaman 1:3 3. Waktu perebusan = 90 menit 4. konsentrasi laru = 0,5 gr 5. Lama fermentasi 48 jam 6. Pembungkus daun

E. Parameter yang diamati

Parameter yang diamati dalam penelitian ini adalah: a. Analisa Bahan Baku Biji Kedelai dan Biji Lamtoro-gung: 10. Kadar air: Metode Oven Sudarmadji, 1984 11.Kadar abu Sudarmadji, 1984 12. Kadar Total Protein : Metode Kjeldahl Sudarmadji, dkk, 1997 13.Kadar Lemak : Metode Soxhlet Sudarmadji, 1984 b. Analisa Produk Tempe Lamtoro gung-angkak : • Kadar air : Metode Oven Sudarmadji, 1984 • Kadar abu Sudarmadji, 1984 • Kadar Total Protein : Metode Kjeldahl Sudarmadji, dkk, 1997 • Kadar Lemak : Metode Soxhlet Sudarmadji, 1984 c. Uji Organoleptik : Uji Hedonik terhadap aroma, rasa, warna dan kekompakan tempe lamtoro gung-angkak Rosida, 2007. d. Hasil Uji Organoleptik yang terbaik tiga produk akan dilanjutkan dengan Uji Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber. total Fenol Andarwulan et al,1999 dan Uji aktivitas antioksidan Kuntorini et al ,2010.

F. Prosedur Penelitian

• Biji kedelai dan biji lamtoro gung terlebih dahulu dianalisa proximat kadar air, kadar abu, kadar protein, dan kadar lemak. • Biji kedelai dan biji lamtoro gung disortasi untuk menghilangkan kotoran dan benda-benda asing. • Setelah itu biji kedelai dan biji lamtoro-gung dicuci untuk menghilangkan debu dan kotoran lainya. • Kemudian dilakukan perebusan selama 90 menit untuk memudahkan pengupasan kulit. • Selanjutnya biji kedelai dan biji lamtoro-gung direndam dalam air selama 24 jam. • Setelah 24 jam, kulit kedelai dan kulit lamtoro-gung dikupas dengan cara meremas-remas sehingga kulit dan keping biji terpisah. Kemudian, keping biji dicuci bersih untuk menghilangkan lendir. • Setelah dicuci, biji kedelai dan biji lamtoro-gung dicampur hingga homogen. • Campuran biji kedelai dan biji lamtoro-gung tersebut ditambah dengan angkak 1, 2, 3 serta dilakukan peragian dengan penambahan laruragi tempe sebesar 0,5 gr beratberat. • Setelah peragian, dilakukan pembungkusan dengan daun yang telah dilubangi, kemudian difermentasi pada suhu kamar 25-37°C selama 48jam. • Tempe yang diperoleh dianalisa kadar air , kadar abu, kadar lemak, kadar protein, dan uji organoleptik uji hedonik : bau, rasa, aroma dan kekompakan. Bagan alir proses pembuatan Tempe Kedelai Lamtoro Gung Angkak dapat dilihat pada Gambar dibawah ini. Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber. Biji kedelai Analisa: Biji Lamtoro-gung • Kadar air • Kadar abu • Kadar protein • Kadar lemak Keping biji kedelai Keping biji lamtoro gung Tempe Lamtoro Gung Angkak Analisa: • Kadar air • Kadar abu • Kadar protein • Kadar Lemak • Uji Organoleptik: • bau, rasa, warna dan kekompakan Hedonik. • Uji Fenol dan Uji Antioksidan tiga produk terbaik Gambar 3.1. Pembuatan Tempe Lamtoro Gung Angkak Sortasi Pencucian Perebusan 90 menit Perendaman 24 jam Pengupasan kulit Pencucian Pencampuran Penambahan angkak 1; 2; 3 Inokulasi laru 0,5 g Pembungkusan Fermentasi suhu kamar, selama 48 jam Sortasi Pencucian Perebusan 90 menit Perendaman 24 jam Pencucian Penimbangan 70 g, 50 g, 30 g Penimbangan 30 g, 50 g, 70 g Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

Dokumen yang terkait

PEMANFAATAN LAMTORO (Leucaena leucocephala) SEBAGAI BAHAN DASAR TEMPE DENGAN PENAMBAHAN BAHAN ISI JAGUNG Pemanfaatan Lamtoro (Leucaena leucocephala) Sebagai Bahan Dasar Tempe Dengan Penambahan Bahan Isi Jagung Manis (Zea mays) DAN Bekatul Pada Konsentras

1 2 15

KUALITAS DAN AKTIVITAS ANTIOKSIDAN KECAP LAMTORO GUNG (Leucaena leucocephala) ANGKAK DENGAN KAJIAN PROPORSI KEDELAI LAMTORO GUNG DAN LAMA FERMENTASI.

0 1 74

PEMBUATAN TAUCO LAMTORO GUNG (Leucaena leucocephala) ANGKAK DENGAN KAJIAN PROPORSI KEDELAI LAMTORO GUNG DAN LAMA FERMENTASI.

3 4 77

KUALITAS DAN AKTIVITAS ANTIOKSIDAN KECAP LAMTORO GUNG (Leucaena leucocephala) ANGKAK DENGAN KAJIAN PROPORSI KEDELAI LAMTORO GUNG DAN LAMA FERMENTASI.

0 10 74

PEMBUATAN KONSENTRAT PROTEIN BIJI LAMTORO GUNG (Leucaena leucocephala) DENGAN KAJIAN KONSENTRASI ENZIM LIMBAH KULIT NENAS DAN LAMA INKUBASI.

0 1 52

PENGARUH PENAMBAHAN BIJI LAMTORO GUNG (Leucaena leucocephala) PADA PROSES FERMENTASI TEMPE

1 1 11

PEMBUATAN TEMPE PROPORSI BIJI KEDELAI:LAMTORO GUNG (Leucaena leucocephala) DENGAN PENAMBAHAN ANGKAK

0 1 15

PEMBUATAN KONSENTRAT PROTEIN BIJI LAMTORO GUNG (Leucaena leucocephala) DENGAN KAJIAN KONSENTRASI ENZIM LIMBAH KULIT NENAS DAN LAMA INKUBASI

0 0 15

KUALITAS DAN AKTIVITAS ANTIOKSIDAN KECAP LAMTORO GUNG (Leucaena leucocephala) ANGKAK DENGAN KAJIAN PROPORSI KEDELAI LAMTORO GUNG DAN LAMA FERMENTASI SKRIPSI

0 0 14

PEMBUATAN TAUCO LAMTORO GUNG (Leucaena leucocephala) ANGKAK DENGAN KAJIAN PROPORSI KEDELAI LAMTORO GUNG DAN LAMA FERMENTASI

0 0 17