sesuai atau kurang tepat maka akan memperoleh hasil yang tidak optimal sehingga akan mepengaruhi prestasi belajar mahasiswa yang bersangkutan.
Kebiasaan belajar yang tidak sesuai dapat mempersulit mahasiswa dalam memahami dan memperoleh pengetahuan sehingga memghambat kemajuan
belajar mahasiswa dan pada akhirnya akan mengalami kegagalan dalam berprestasi. Dalam kegiatan sehari-hari ditemukan adanya kebiasaan belajar yang
kurang baik. Menurut Dimyati 2002: 246, kebiasaan belajar yang kurang baik antara lain berupa:
a. Belajar pada akhir semester
b. Belajar tidak teratur
c. Menyia-nyiakan kesempatan belajar
d. Bersekolah hanya untuk bergensi
e. Datang terlambat
2.2.6 Lingkungan Belajar
2.2.6.1 Pengertian Lingkungan Belajar
Manusia disepanjang hidupnya tidak akan pernah lepas dari apa yang disebut dengan lingkungan. Lingkungan dalam kehidupan manusia selalu
mengitarinya dan terdapat hubungan timbal balik diantara keduanya. Lingkungan disatu sisi dapat mempengaruhi manusia, akan tetapi di sisi yang lain manusia
juga dapat mempengaruhi lingkungan. Demikianhalnya dalam proses belajar
Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.
mengajar, lingkungan merupakan sumber belajar yang banyak berpengaruh terhadap proses pembelajaran yang berlangsung di dalamnya.
Menurut Rohani 2004:19 dalam Johari 2006:40 Perkembangan seseorang dalam hidupnya tidak pernah lepas dari adanya faktor pembawaan dan
faktor lingkungan. Diantara keduanya terdapat hubungan yang saling mempengaruhi dalam menjadikan manusia yang berkualitas dan bercirikan
keunggulan serta mempunyai karakter dan kepribadian yang baik. Berdasarkan hasil penelitian para pakar psikologi dikatakan bahwa faktor pembawaan lebih
menentukan dalam hal intelegensi, fisik, dan reaksi inderawi. Sementara itu ”Faktor lingkungan lebih berpengaruh dalam hal pembentukan kebiasaan,
kepribadian, sikap dan nilai”. Lingkungan belajar menurut Saroni dalam Purwanti, 2009: 45 adalah
”segala sesuatu yang berhubungan dengan tempat proses pembelajaran dilaksanakan. Lingkungan ini mencakup dua hal utama, yaitu lingkungan fisik
dan lingkungan sosial, kedua aspek lingkungan tersebut dalam proses pembelajaran haruslah saling mendukung, sehingga mahasiswa merasa krasan di
universitas dan mau mengikuti proses pembelajaran secara sadar dan bukan karena tekanan ataupun keterpaksaan.”
Sidjabat 2009 menuliskan bahwa: Penelitian mengungkapkan bahwa efektivitas belajar terjadi jauh lebih besar dalam kelas kecil, daripada dalam
kelas besar lebih dari 20 peserta. McKeachie, dalam Teaching Tips , menyatakan bahwa dalam kelas kecil banyak keuntungan yang dapat diperoleh.
Dua diantaranya dijelaskan berikut ini:
Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.
a. Kelas ukuran kecil Kelas ukuran kecil sangat baik dalam meningkatkan gairah dan kemampuan
belajar mereka yang memiliki motivasi rendah sebab dosen dapat menyapa masing-masing peserta secara pribadi. Dalam kelas ukuran kecil dosen
memiliki kesempatan yang relatif besar untuk berinteraksi dengan peserta didiknya. Intensifnya interaksi menunjukkan bahwa dosen menaruh perhatian
terhadap keberadaan dan kebutuhan mareka. Rasa dihargai akan muncul dalam diri peserta didik. Sudah tentu hal demikian sangat bermanfaat bagi
diri peserta didik. Sudah tentu hal demikian sangat bermanfaat bagi tujuan yang menekankan segi-segi penerapan, analisis, sintesis, serta pemikiran
kritis. Pembahasan suatu pokok bahasan secara kritis selalu dapat dilakukan secara bersama-sama.
b. Kelas ukuran besar Dalam kelas ukuran besar sebaliknya dosen memiliki kesempatan yang relatif
kecil untuk lebih mengenal peserta didiknya. Sering peserta didik merasa kurang terlibat atau tidak perlu terlibat dalam kegiatan diskusi. Mereka hadir
untuk memenuhi jumlah kehadiran, yang mungkin sebagai prasyarat bagi kelulusan. Kelas ukuran besar juga cenderung memusatkan kegiatan
mengajarnya kepada dosen. Untuk memukau perhatian peserta didik selama pengajaran berlangsung, dosen harus mengadakan persiapan yang sangat
matang sehingga dapat mengemukakan ide-ide secara jelas, sistematis, disertai contoh-contoh yang konkret.
Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.
Lingkungan belajar di kampus merupakan situasi yang turut serta mempengaruhi kegiatan belajar individu. Menurut Hamalik dalam Sudarmanto,
2006: 2 menyatakan bahwa lingkungan adalah sesuatu yang ada di alam sekitar yang memiliki makna atau pengaruh tertentu kepada individu. Kondisi lingkungan
belajar yang kondusif baik lingkungan rumah maupun lingkungan universitas akan menciptakan ketenangan dan kenyamanan mahasiswa dalam belajar,
sehingga mahasiswa akan lebih mudah untuk menguasai materi belajar secara maksimal. Menurut Slameto dalam Sudarmanto, 2006: 2 menyatakan
lingkungan yang baik perlu diusahakan agar dapat memberi pengaruh yang positif terhadap anak atau mahasiswa sehingga dapat belajar dengan sebaik-baiknya.
Menurut Ahmad dan Uhbiyanti dalam Sudarmanto, 2006:2 Lingkungan pendidikan dibedakan menjadi tiga bagian yaitu lingkungan keluarga, lingkungan
sekolah, dan lingkungan masyarakat. Dari pendapat di atas dapat disimpulkan bahwa lingkungan belajar adalah
segala sesuatu yang berada di sekitar mahasiswa dalam proses belajar baik di rumah maupun di kelas dan di universitas. Meliputi Lingkungan fisik dan
lingkungan non fisik dalam mata kuliah Akuntansi Keuangan Menengah 1.
2.2.6.2 Pengaruh Lingkungan terhadap Prestasi Belajar