reliabel jika memberikan nilai Cronbach Alpha 0,60 Nunnally dalam Ghozali, 2007: 42. Dasar pengambilan keputusan:
a. Jika r Alpha positif dan r Alpha r tabel, maka butir atau variabel tersebut reliabel.
b. Jika r Alpha tidak positif dan r Alpha r tabel, maka butir atau variabel tersebut tidak reliabel
3.4.3. Uji Normalitas
Uji normalitas digunakan untuk mengetahui apakah suatu data berdistribusi normal atau tidak. Untuk mengetahui apakah data
berdistribusi normal digunakan metode Kolmogorov Smirnov dengan menggunakan program SPSS. Menurut Soemarsono 2004:40-42
pedoman dalam mengambil keputusan apakah sebuah distribusi data mengikuti distribusi normal adalah:
a. Jika nilai signifikan nilai probabilitasnya lebih kecil dari 5, maka distribusi adalah tidak normal.
b. Jika nilai signifikan nilai probabilitasnya lebih besar dari 5, maka distribusi adalah normal.
3.4.4. Uji Asumsi Klasik
Untuk mendukung keakuratan hasil model regresi, maka perlu dilakukan penelusuran terhadap asumsi klasik yang meliputi asumsi
multikolinieritas, heteroskedastisitas dan autokorelasi. Uji asumsi kalsik
Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.
menyatakan bahwa persamaan regresi tersebut harus bersifat BLUE Best Linier Unbiased Estimation
, artinya pengambilan keputusan uji F dan uji t tidak boleh bias. Untuk menghasilkan pengambilan yang BLUE maka
harus dipenuhi diantaranya tiga asumsi dasar yang tidak boleh dilanggar oleh regresi linier berganda, yaitu:
1 Tidak boleh Multikolinieritas. 2 Tidak Boleh Autokolerasi.
3 Tidak Boleh Heteroskedastisitas. Apabila salah satu dari ketiga asumsi dasar tersebut dilanggar,
maka persamaan regresi yang diperoleh tidak lagi bersifat BLUE Best Linier Unbiased Estimation, sehingga pengambilan keputusan melalui uji
F dan uji t menjadi bias Algifari, 2000: 83.
1 Multikolinieritas
Uji multikolinieritas digunakan untuk menunjukkan adanya hubungan linier antara variabel – variabel bebas dalam suatu model
regresi. Salah satu cara yang digunakan untuk mengetahui ada tidaknya
multikolinieritas yaitu dengan cara melihat besarnya nilai Variance Inflation Facto
r VIF. VIF dapat dihitung dengan rumus :
VIF =
Tolerance 1
Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.
Tolerance mengukur variabilitas variabel bebas yang terpilih yang
tidak dapat dijelaskan oleh variabel bebas yang lain. Nilai tolerance yang umum dipakai adalah 0,10 atau sama dengan nilai VIF dibawah 10, maka
tidak terjadi multikolinieritas Ghozali, 2001: 57.
2 Autokorelasi
Uji autokorelasi bertujuan untuk menguji apakah dalam suatu model regresi linier ada korelasi antara kesalahan penganggu pada
priode t-1 sebelumnya. Model regresi yang baik adalah regresi yang bebas dari autokorelasi dan jika ada korelasi, maka dinamakan problem
korelasi. Ghozali, 2001:61
3 Heteroskedastisitas
Uji Heteroskedastisitas berrtujuan untuk menguji apakah dalam model regresi terjadi ketidaksamaan varian dari residual suatu
pengamatan ke pengamatan lain. Jika varian dari residual suatu pengamatan ke pengamatan yang lain tetap, maka disebut
homoskedastisitas Ghozali, 2001:69. Model regresi yang baik tidak terjadi heteroskedastisitas hal ini dapat diidentifikasi dengan
menghitung korelasi Rank Spearman antara residual dengan seluruh variabel bebas dimana nilai probabilitas yang diperoleh harus lebih
besar dari 0,05.
Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.
3.4.5. Tehnik Analisis Teknik mempermudah analisis data maka data – data yang