Kerangka Pikir Hipotesis Data Primer

lingkungan belajar yang produktif, dimana sebuah lingkungan sesuai dengan kebutuhan para pelajar. Semakin mahasiswa berinteraksi dengan lingkungan, semakin mahir mahasiswa tersebut mengatasi situasi-situasi yang menntang dan semakin mudah mahasiswa mempelajari informasi baru DePorterHernacki, 2001:81. Dengan demikian ada pengaruh positif antara kebiasaan belajar dengan prestasi belajar. Teori behaviorisme menyatakan bahwa seluruh perilaku manusia adalah hasil belajar. Belajar artinya perubahan perilaku organisme sebagai pengaruh lingkungan. Behaviorisme tidak mau mempersoalkan apakah manusia baik atau jelek, rasional atau emosional; behaviorisme hanya ingin mengetahui bagaimana perilakunya dikendalian oleh faktor-faktor lingkungan.

2.3 Kerangka Pikir

Berdasarkan teori-teory serat penelitian terdahulu yang telah dikemukakan diatas, maka dapat disusun premis sebagai berikut: Premis 1: Kebiasaan belajar berpengaruh terhadap nilai pengantar akuntansi Munari, 2009: 21. Premis 2: Lingkungan belajar sekolah memiliki pengaruh yang dominan dibandingkan dengan minat belajar dalam upaya meningkatkan prestasi belajar akuntnai Sudarmanto, 2006. Premis 3: Belajar dapat didefinisikan suatu usaha atau kegiatan yang bertujuan mengadakan perubahan didalam diri seseorang, Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber. Prestasi Belajar Y mencakup perubahan tingkah laku, sikap, ilmu pengetahuan, keterampilan dan sebagainya Dalyono, 2005:48 Premis 4: Motivasi merupakan proses yang memberi semangat, arah, dan kegigihan prilaku John W. Santrock, 2007:510 Premis 5: Penelitian mengungkapkan bahwa efektivitas belajar terjadi jauh lebih besar dalam kelas kecil, daripada dalam kelas besar lebih dari 20 peserta. Sidjabat, 2009. Berdasarkan hasi penelitian terdahulu dan teori-teori yang saling berkaitan maka kerangka pemikiran teoritis dapat dibangun dalam gambar di bawah ini: Gambar 3: Bagan Kerangka pikir Uji Regresi linier Berganda Motivasi X 1 Kebiasaan Belajar X 2 Lingkungan Belajar X 3 Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

2.4 Hipotesis

Berdasarkan landasan teori dan kerangka pikir diatas maka hipotesis dari penelitian ini adalah: Diduga motivasi, kebiasaan belajar, dan lingkungan belajar berpengaruh terhadap prestasi belajar mahasiswa dalam mata kuliah Akuntansi Keuangan Menengah 1. Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber. BAB III METODE PENELITIAN

3.1. Definisi Operasional dan Pengukuran Variabel

3.1.1. Definisi Operasional Variabel

Definisi operasional adalah suatu definisi yang diberikan kepada suatu variabel dengan cara memberikan arti atau menspesifikasikan kegiatan ataupun memberikan suatu operasional yang diperlukan untuk mengukur variabel tersebut Nazir, 2005. Variabel yang digunakan dalam penelitian ini terdiri dari tiga variabel bebas dan satu variabel terikat. Variabel-variabel tersebut terdiri dari:

1. Variabel Bebas X

Variabel bebas dalam penelitian ini antara lain : 1 Variabel Motivasi X 1 Motivasi adalah dorongan untuk melakukan kegiatan belajar, bisa timbul dari diri mahasiswa sendiri dan dari orang lain dalam mata kuliah Akuntansi Keuangan Menengah1. Indikator yang digunakan untuk mengukur variabel Motivasi adalah Purwanti, 2009: • Tekun dalam menghadapi tugas atau pekerjaan secara terus menerus dalam jangka waktu yang lama. 45 Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber. • Ulet dalam menghadapi kesulitan dan tidak lekas putus asa dan tidak cepat puas dengan prestasi yang diperolehnya. • Dorongan untuk berhasil atau sukses dalam belajar • Dorongan dari orang tua untuk berhasil • Dorongan dari teman untuk berhasil.

2 Kebiasaan Belajar X

2 Kebiasaan belajar adalah kebiasaan atau keterampilan belajar tiap-tiap individu untuk mengumpulkan dan menambah sejumlah pengetahuannya. Indikator yang digunakan untuk mengukur variabel kebiasaan belajar Purwanti, 2009: • Berdiskusi • Memperhatikan penjelasan dosen • Aktif dalam perkuliahan • Membaca buku • Mengulangi bahan pelajaran • Mengerjakan tugas • Belajar teratur • Disiplin belajar Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber. 3 Lingkungan X 3 Lingkungan belajar adalah segala sesuatu yang berada di sekitar mahasiswa dalam proses belajar baik di rumah maupun di universitas. Meliputi Lingkungan fisik dan lingkungan non fisik dalam mata kuliah Akuntansi Keuangan Menengah 1. Indikator yang digunakan untuk mengukur variabel lingkungan belajar adalah Purwanti, 2009: • Kondisi kelas yang nyaman dan kondusif • Kondisi kelas dan sarana prasarana yang mendukung proses belajar • Suasana dan kondisi lingkungan kampus yang mendukung kegiatan belajar • Suasana lingkungan tempat tinggal yang mendukung kegiatan belajar • Suasana dan kondisi tempat belajar dirumah yang mendukung kegiatan belajar • Memiliki sarana dan prasarana yang memadai

2. Variabel Terikat Y

Prestasi Belajar Y Prestasi belajar merupakan hasil belajar yang diraih seorang mahasiswa yang berupa nilai. Dalam penelitian ini, prestasi belajar Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber. yang dimaksud yaitu hasil belajar mahasiswa dalam mata kuliah Akuntansi Keuangan Menengah 1 pada jangka waktu tertentu di dalam bukti kartu hasil belajar. Indikator yang digunakan untuk mengukur variabel prestasi belajar adalah Purwanti, 2009: • Nilai yang memuaskan dalam Akuntansi Keuangan Menengah 1 • Pemahaman yang tinggi dalam mata kuliah Akuntansi Keuangan Menengah 1.

3.1.2 Pengukuran Variabel 1.

Motivasi X 1 Variabel ini berkaitan dengan dorongan mahasiswa untuk berprestasi dalam mata kuliah Akuntansi Keuangan Menengah 1. Variabel ini diukur dengan menggunakan strategi survei dengan model impersonal yang berisi 14 pertanyaan yang disesuaikan dengan kebutuhan peneliti yang diambil dari penelitian Purwanti 2009. Model impersonal membutuhkan alat perantara antara pewawancara dengan terwawancara yang berupa daftar kuesioner Ibnu Subiyanto, 1990: 64. Skala yang digunakan adalah skala interval, dengan teknik pengukuran semantic defferential scale yang terukur dalam skala 7 point dengan pola sebagai berikut: Tidak pernah 1 2 3 4 5 6 7 Selalu Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber. Jawaban dengan nilai 1 berarti cenderung tidak pernah dengan pertanyaan yang diberikan, nilai 4 merupakan nilai tengah antara tidak pernah dengan selalu. Kesimpulannya jawaban dengan nilai 1 sampai 3 artinya responden cenderung mempunyai motivasi yang rendah dengan pertanyaan yang diberikan, jawaban antara 5 sampai 7 berarti responden cenderung mempunyai motivasi belajar yang tinggi dengan pertanyaan yang diberikan.

2. Kebiasaan Belajar X

2 Adalah kebiasaan atau keterampilan belajar tiap-tiap individu untuk mengumpulkan dan menambah sejumlah pengetahuannya dalam mata kuliah Akuntansi Keuangan Menengah 1. Variabel ini diukur dengan menggunakan strategi survei dengan model impersonal yang berisi 14 pertanyaan yang disesuaikan dengan kebutuhan peneliti yang diambil dari penelitian Purwanti 2009. Model impersonal membutuhkan alat perantara antara pewawancara dengan terwawancara yang berupa daftar kuesioner Ibnu Subiyanto, 1990: 64. Skala yang digunakan adalah skala interval, dengan teknik pengukuran semantic defferential scale yang terukur dalam skala 7 point dengan pola sebagai berikut: Tidak pernah 1 2 3 4 5 6 7 Selalu Jawaban dengan nilai 1 berarti cenderung tidak pernah dengan pertanyaan yang diberikan, nilai 4 merupakan nilai tengah antara tidak Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber. pernah dengan selalu. Kesimpulannya jawaban dengan nilai 1 sampai 3 artinya responden cenderung mempunyai kebiasaan belajar yang rendah dengan pertanyaan yang diberikan, jawaban antara 5 sampai 7 berarti responden cenderung mempunyai kebiasaan belajar yang tinggi dengan pertanyaan yang diberikan.

3. Lingkungan Belajar X

3 Variabel ini berkaitan dengan keadaan sekitar mahasiswa baik berupa fisik maupun non fisik yang mendukung mahasiswa untuk berprestasi. Variabel ini diukur dengan menggunakan strategi survei dengan model impersonal yang berisi 15 pertanyaan yang disesuaikan dengan kebutuhan penelit yang diambil dari penelitian Purwanti 2009. Model impersonal membutuhkan alat perantara antara pewawancara dengan terwawancara yang berupa daftar kuesioner Ibnu Subiyanto, 1990: 64. Skala yang digunakan adalah skala interval, dengan teknik pengukuran semantic defferential scale yang terukur dalam skala 7 point dengan pola sebagai berikut: Tidak pernah 1 2 3 4 5 6 7 Selalu Jawaban dengan nilai 1 berarti cenderung tidak pernah dengan pertanyaan yang diberikan, nilai 4 merupakan nilai tengah antara tidak pernah dengan selalu. Kesimpulannya jawaban dengan nilai 1 sampai 3 artinya responden cenderung mempunyai lingkungan belajar yang Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber. rendah dengan pertanyaan yang diberikan, jawaban antara 5 sampai 7 berarti responden cenderung mempunyai lingkungan belajar yang tinggi dengan pertanyaan yang diberikan.

4. Prestasi Belajar Y

Variabel ini berhubungan dengan prestasi belajar yang merupakan hasil belajar mahasiswa dalam mata kuliah Akuntansi Keuangan Menengah 1 dalam kurun waktu tertentu yang ditandai dengan nilai dalam Kartu Hasil Studi. Variabel ini diukur dengan menggunakan strategi survei dengan model impersonal yang berisi 4 pertanyaan yang disesuaikan dengan kebutuhan peneliti yang diambil dari penelitian Purwanti 2009. Model impersonal membutuhkan alat perantara antara pewawancara dengan terwawancara yang berupa daftar kuesioner Ibnu Subiyanto, 1990: 64. Skala yang digunakan adalah skala interval, dengan teknik pengukuran semantic defferential scale yang terukur dalam skala 7 point dengan pola sebagai berikut: Tidak Pernah 1 2 3 4 5 6 7 Selalu Jawaban dengan nilai 1 berarti cenderung tidak pernah dengan pertanyaan yang diberikan, nilai 4 merupakan nilai tengah antara tidak pernah dengan selalu. Kesimpulannya jawaban dengan nilai 1 sampai 3 artinya responden cenderung mempunyai prestasi belajar yang rendah dengan pertanyaan yang diberikan, jawaban antara 5 sampai 7 berarti Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber. responden cenderung mempunyai prestasi belajar yang tinggi dengan pertanyaan yang diberikan.

3.2. Populasi dan Teknik Pengumpulan Sampel

3.2.1. Populasi

Menurut Sumarsono 2004:44 populasi meupakan kelompok subyek atau Populasi sebagai objek atau obyek yang memiliki ciri-ciri atau karakteristik-karakteristik tertentu yang berbeda dengan kelompok subyek atau obyek lain,dan kelompok tersebut akan dikenai generalisasi dari hasil penelitian. Populasi dalam penelitian ini adalah mahasiswa reguler S1 jurusan Akuntansi UPN “Veteran” Jawa Timur angkatan 2007 yang masih aktif hingga tahun ajaran 20102011 dengan jumlah sebanyak 154 siswa UPT Telematika, 20102011.

3.2.2. Teknik Penentuan Sampel

Pengertian sampel menurut Sumarsono 2004:44 adalah bagian darisebuah populasi, yang mempunyai ciri dan karakteristik yang sama dengan populasi tersebut, karena itu sebuah sampel harus merupakan representatif dari sebuah populasi. Teknik pengambilan sampel yang digunakan dalam penelitian ini adalah simple random sampling yaitu tehnik pengambilan sampel anggota populasi yang dilakukan secara acak tanpa memperhatikan strata yang ada Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber. dalam populasi itu Sugiono:2003:57. Ukuran sampel yang dibutuhkan dalam penelitian ini diperoleh dengan menggunakan rumus Slovin: Rumus Keterangan: n = Ukuran sampel N = Ukuran populasi 154 mahasiswa angkatan 2007 e = Presentase kelonggaran ketidak telitian karena kesalahan pengambilan sampel yang dapat diinginkan, yaitu 10 Maka : Responden ini mewakili populasi kriteria mahasiswa akuntansi kelas reguler angkatan 2007 yang telah mengambil mata kuliah akuntansi keuangan menengah 1 dan tercatat sebagai mahasiswa yang masih aktif pada tahun ajaran 20102011, sehingga jumlah sampel yang dibutuhkan dalam penelitian ini sebanyak 61 orang atau responden.

3.3. Teknik pengumpulan Data

3.3.1. Jenis Data dan sumber data

Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

a. Data Primer

Dalam penelitian ini, data yang diperlukan adalah data primer. Menurut Umar 2001: 69, data primer adalah data yang didapat dari sumber pertama baik individu atau perorangan seperti hasil interview atau hasil pengisian kuesioner. Data primer dalam penelitian ini adalah data dalam penyusunan dari Mahasiswa UPN “veteran” Jawa Timur yang diambil dengan cara menyebarkan kuesioner.

b. Data Sekunder

Dokumen yang terkait

PENGARUH KEMANDIRIAN BELAJAR DAN LINGKUNGAN BELAJAR TERHADAP MOTIVASI BELAJAR MAHASISWA PADA MATA KULIAH Pengaruh Kemandirian Belajar Dan Lingkungan Belajar Terhadap Motivasi Belajar Mahasiswa Pada Mata Kuliah Dasar Akuntansi Keuangan 1 Program Studi Pen

0 3 14

KONTRIBUSI LINGKUNGAN PENDIDIKAN DAN MOTIVASI BELAJAR TERHADAP PRESTASI BELAJAR AKUNTANSI KEUANGAN LANJUT I Kontribusi Lingkungan Pendidikan Dan Motivasi Belajar Terhadap Prestasi Belajar Akuntansi Keuangan Lanjut I Pada Mahasiswa Pendidikan Akuntansi Fa

0 3 10

KONTRIBUSI LINGKUNGAN PENDIDIKAN DAN MOTIVASI BELAJAR TERHADAP PRESTASI BELAJAR AKUNTANSI KEUANGAN LANJUT I Kontribusi Lingkungan Pendidikan Dan Motivasi Belajar Terhadap Prestasi Belajar Akuntansi Keuangan Lanjut I Pada Mahasiswa Pendidikan Akuntansi Fa

0 3 16

PRESTASI BELAJAR MATA KULIAH AKUNTANSI KEUANGAN MENENGAH 1 DITINJAU DARI PERSEPSI MAHASISWA TENTANG Prestasi Belajar Mata Kuliah Akuntansi Keuangan Menengah 1 Ditinjau Dari Persepsi Mahasiswa Tentang Ketrampilan Mengajar Dosen Dan Motivasi Belajar Pada M

0 1 21

PRESTASI BELAJAR MATA KULIAH AKUNTANSI KEUANGAN MENENGAH 1 DITINJAU DARI PERSEPSI MAHASISWA TENTANG Prestasi Belajar Mata Kuliah Akuntansi Keuangan Menengah 1 Ditinjau Dari Persepsi Mahasiswa Tentang Ketrampilan Mengajar Dosen Dan Motivasi Belajar Pada M

0 2 14

STUDI TENTANG PRESTASI BELAJAR DITINJAU DARI FASILITAS BELAJAR DAN MOTIVASI BELAJAR TERHADAP MATA KULIAH DASAR Studi Tentang Prestasi Belajar Ditinjau Dari Fasilitas Belajar Dan Motivasi Belajar Terhadap Mata Kuliah Dasar Akuntansi Keuangan I Pada Mahasi

0 0 16

STUDI TENTANG PRESTASI BELAJAR DITINJAU DARI FASILITAS BELAJAR DAN MOTIVASI BELAJAR TERHADAP MATA KULIAH Studi Tentang Prestasi Belajar Ditinjau Dari Fasilitas Belajar Dan Motivasi Belajar Terhadap Mata Kuliah Dasar Akuntansi Keuangan I Pada Mahasiswa Pr

0 1 14

PRESTASI BELAJAR MATA KULIAH DASAR AKUNTANSI KEUANGAN 1 DITINJAU DARI MOTIVASI BELAJAR DAN KEBIASAAN BELAJAR PADA MAHASISWA Prestasi Belajar Mata Kuliah Dasar Akuntansi Keuangan 1 Ditinjau Dari Motivasi Belajar Dan Kebiasaan Belajar Pada Mahasiswa Progra

0 3 16

PRESTASI BELAJAR MATA KULIAH DASAR AKUNTANSI KEUANGAN 1 DITINJAU DARI MOTIVASI BELAJAR DAN KEBIASAAN BELAJAR PADA MAHASISWA Prestasi Belajar Mata Kuliah Dasar Akuntansi Keuangan 1 Ditinjau Dari Motivasi Belajar Dan Kebiasaan Belajar Pada Mahasiswa Progra

0 1 15

MOTIVASI, KEBIASAAN BELAJAR DAN LINGKUNGAN BELAJAR BERPENGARUH TERHADAP PRESTASI BELAJAR DALAM MATA KULIAH AKUNTANSI KEUANGAN MENENGAH ( Studi Empiris pada Mahasiswa UPN “Veteran” Jawa Timur)

0 0 18