pada suhu 30 atau 70
o
C, semua bahan yang termasuk fase air aquades, tween
80, metil paraben, dan gliserin dicampur pada suhu 30 atau 70
o
C dengan
kecepatan putar 350 rpm rotation per minute. Campuran fase minyak ditambahkan ke dalam campuran fase air dengan kecepatan putar 350 rpm.
Pencampuran emulsi tersebut dilakukan selama 5 atau 15 menit pada suhu 30 atau 70
o
C. Emulsi selanjutnya dicampurkan ke dalam carbopol 940 yang
sebelumnya telah dikembangkan dengan aquades menggunakan mixer dengan kecepatan putar 350 rpm selama 5 atau 15 menit pada suhu ruangan.
Trietanolamin ditambahkan dan pengadukkan dilanjutkan selama 5 menit.
4. Uji pH
Indikator universal bentuk kertas dicelupkan ke dalam sediaan emulgel minyak cengkeh yang hendak ditentukan pH-nya. Warna yang
terbentuk kemudian dicocokkan atau dibandingkan dengan warna standar yang sudah diketahui nilai pH-nya.
5. Uji iritasi primer
Bulu bagian punggung kelinci dicukur kemudian dibagi menjadi 2 sisi kiri dan kanan untuk sediaan emulgel dan basis emulgel sebagai kontrol
dengan area berukuran kira-kira 1 inci x 1 inci 2,54 cm x 2,54 cm di masing- masing sisi. Setiap formula yang akan diuji dan basis ditimbang 0,5 gram,
kemudian diaplikasikan ke kulit kelinci. Bagian kulit kelinci ditutup dan dibungkus dengan kain kasa. Kelinci tersebut dikembalikan ke kandang. Hasil
uji diamati pada 24, 48, dan 72 jam setelah perlakuan. Setelah 24 jam sediaan
emulgel dan basis dihilangkan, sisi perlakuan dibersihkan dengan air untuk menghilangkan residu. Kriteria uji iritasi primer mengacu pada Tabel III.
6. Uji sifat fisik dan stabilitas fisik sediaan emulgel minyak cengkeh
Sifat fisik dan stabilitas fisik emulgel minyak cengkeh yang diuji pada
penelitian ini meliputi :
a. Uji daya sebar. Satu gram sediaan diletakkan di tengah dua lempengan kaca bulat berskala. Di atas sediaan diletakkan kaca bulat lain dengan berat 50
gram, didiamkan selama 1
menit. Kemudian dicatat diameter
penyebarannya. Pengujian dilakukan 1 kali yaitu 48 jam setelah sediaan selesai dibuat.
b. Uji viskositas. Pengukuran viskositas dilakukan dengan menggunakan Viscometer Rion seri VT 04. Alat disiapkan dan dipasang pada rotornya lalu
diatur supaya jarum penunjuk tepat. Sediaan dimasukkan ke dalam wadah dan dipasang pada portable viscotester. Viscotester dihidupkan dan
viskositas sediaan diketahui dengan mengamati gerakan jarum penunjuk viskositas. Pengujian dilakukan 2 kali, yaitu 1 48 jam setelah sediaan
selesai dibuat dan 2 setelah penyimpanan 1 bulan untuk mengetahui stabilitas fisik berupa pergeseran viskositas.
7. Uji daya antibakteri emulgel minyak cengkeh terhadap S. epidermidis