lokal, dan antiseptik. Asetil eugenol sebagai antipasmodik. Menurut penelitian Gupta, Garg, Uniyal, dan Kumari 2008, minyak cengkeh memiliki aktivitas
antibakteri terhadap berbagai bakteri antara lain Staphylococcus aureus, Staphylococcus epidermidis, Bacillus subtilis, Bacillus cereus, Bacillus sp.,
Listeria monocytogenes, Micrococcus luteus, Escherichia Coli, dan Kleibsiella
sp. 4.
Sifat fisika kimia minyak cengkeh
Sifat fisika kimia minyak cengkeh berbeda-beda berdasarkan bagian tanaman yang digunakan Tabel II.
Tabel II. Sifat fisika kimia minyak cengkeh Parthasarathy, Chempakam,
and Zachariah, 2008 Sifat
Minyak kuncup Minyak gagang
Minyak daun
Warna Tidak berwarna-
kuning pucat Kuning-coklat
gelap Warna jerami
atau sangat pucat Berat jenis
25
o
C 1,051-1,054
1,050-1,055 1,040-1,054
Rotasi optik -1
o
35’ s.d -0
o
25’ -1
o
30’ s.d -0
o
32’ -1
o
40’ s.d -0
o
40’ Indeks bias
20
o
C 1,531-1,537
1,531-1,539 1,531-1,538
Kelarutan Larut dalam 1 vol
etanol 70 Larut dalam 1-2
vol etanol 70 Larut dalam 1,0-
1,5 vol etanol 70
B. Jerawat
Jerawat adalah suatu proses peradangan kronik kelenjar-kelenjar pilosebasea Price and Wilson, 1985. Jerawat merupakan penyakit pada kelenjar
sebasea, kelenjar ini terutama terdapat di wajah, dada, dan punggung yang menanggapi rangsangan androgen. Kelenjar ini menghasilkan sebum ke saluran
folikel dan akhirnya sampai ke permukaan kulit melalui pembukaan folikular sehingga akan menyediakan lingkungan bagi bakteri yang normal ada di kulit
untuk berkembang DiPiro, et al., 2005. Banyak mikroorganisme hidup dalam komponen yang bervariasi pada kulit normal Nester, et al., 2004. Bakteri-bakteri
yang telah dikenal sebagai bakteri yang memicu peradangan pada jerawat adalah P. acnes dan S. epidermidis. Faktor ini memberikan target potensial untuk
pengobatan. P. acnes dan S. epidermidis adalah target dari obat anti jerawat. S. epidermidis adalah mikroorganisme aerob, biasanya terlibat dalam infeksi di
permukaan kelenjar sebasea Kumar, et al., 2007.
C. Emulgel
Emulgel adalah emulsi baik tipe MA minyak dalam air atau AM air dalam minyak yang dikombinasikan dengan gel, dengan dicampurkan gelling
agent. Emulsi memiliki elegansi tertentu, mudah dibersihkan, dan memiliki kemampuan tinggi untuk menembus kulit. Selain itu, formulator dapat mengontrol
viskositas, penampilan, dan derajat sifat minyak kosmetik atau emulsi. Sedangkan gel memiliki beberapa sifat menguntungkan seperti memiliki sifat alir tiksotropi,
tidak berminyak, mudah dioleskan, mudah dihilangkan, tidak berwarna, kompatibel dengan beberapa eksipien, dan larut dalam air. Oleh karena itu,
emulgel telah lama digunakan sebagai pembawa untuk mengaplikasikan obat ke kulit Magdy, 2004.
Emulgel stabil dan menjadi pembawa yang baik untuk obat hidrofobik atau obat yang kurang larut dalam air. Emulgel memiliki penerimaan pasien yang
tinggi karena memiliki keunggulan dari hasil pencampuran emulsi dan gel. Sistem MA digunakan untuk menjebak obat lipofilik, sedangkan obat hidrofilik dikemas
dalam sistem AM. Emulgel merupakan hidrogel yang mengandung mikro-droplet minyak yang terdistribusi secara acak Jain, Gautam, Gupta, Khambete, and Jain,
2010.
D. Pencampuran