2.2 Teori-teori Mendukung
2.2.1 Teori Perkembangan Kognitif Piaget Nur dalam Al-Tabany, 2014: 30 menyatakan perkembangan kognitif
sebagian besar ditentukan oleh manipulasi dan interaksi aktif anak dengan lingkungan. Piaget yakin bahwa pengalaman fisik dan manipulasi lingkungan
penting bagi terjadinya perubahan perkembangan. Sementara itu bahwa interaksi sosial dengan teman sebaya, khususnya berargumentasi dan berdiskusi membantu
memperjelas pemikiran yang pada akhirnya memuat pemikiran itu menjadi lebih logis. Teori perkembangan Piaget mewakili konstruktivisme, yang memandang
perkembangan kognitif sebagai suatu proses dimana anak secara aktif membangun sistem makna dan pemahaman realistis melalui pengalaman dan
interaksi mereka. Menurut Nur dalam Al-Tabany, 2014: 30 tahap-tahap perkembangan
kognitif Piaget adalah sebagi berikut: 1.
Tahap Sensorimotor 0-2 tahun Terbentuknya konsep “kepermanenan objek” dan kemajuan gradual
dari perilaku refleksif ke perilaku yang mengarah pada tujuan. 2.
Tahap Pra-Operasional 2-7 tahun Perkembangan kemampuan menggunakan simbol untuk menyatakan
objek-objek dunia. Pemikiran masih egosentris dan sentrasi. 3.
Tahap Operasi Konkret 7-11 tahun Perbaikan dalam kemampuan untuk berpikir secara logis. Kemampuan-
kemampuan baru termasuk penggunaan yang dapat-balik. Pemikiran PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
tidak lagi sentrasi tetapi desentrasi, dan pemecahan masalah tidak begitu dibatasi oleh keegosentrisan.
4. Tahap Operasi Formal 11 tahun-dewasa
Pemikiran abstrak dan murni simbolis mungkin dilakukan. Masalah- masalah dapat dipecahkan melalui penggunaan eksperimentasi
sistematis.
Menurut Piaget dalam Al-Tabany, 2014: 31 menyatakan perkembangan kognitif sebagian besar bergantung kepada seberapa jauh anak aktif memanipulasi
dan berinteraksi dengan lingkungannya. Berikut ini adalah implikasi penting dalam model pembelajaran:
1. Memusatkan perhatian pada berpikir atau proses mental anak, tidak
sekedar pada hasilnya. Pengamatan belajar yang sesuai dikembangkan dengan memperhatikan tahap kognitif siswa yang mutakhir, dan jika guru
penuh perhatian terhadap metode yang digunakan siswa untuk sampai pada kesimpulan terntentu, barulah dapat dikatakan guru berada dalam
posisi memberikan pengalaman sesuai dengan yaang dimaksud. 2.
Dalam kelas Piaget, penyajian pengetahuan jadi ready-made tidak mendapat penekanan, tetapi didorong menemukan sendiri pengetahuan itu
Discovery maupun Inquiry melalui interaksi spontan dengan lingkungannya.
3. Memaklumi akan adanya perbedaan individual dalam hal kemajuan
perkembangan. Teori Piaget mengasumsikan bahwa seluruh siswa tumbuh PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
melewati urutan perkembangan yang sama, namun pertumbuhan itu berlangsung pada kecepatan yang berbeda.
Dari teori diatas peneliti menyimpulkan bahwa tahap siswa sekolah dasar adalah tahap perkembangan operasi konkret dimana tahap perkembangan siswa
sudah mampu berpikir secara logis dan pemecahan masalah tidak terlalu dibatasi oleh keegosentrisan.
2.3 Hasil Penelitian yang Relevan