Matematika Kajian Pustaka .1 Kedisipinan

materi, dan situasi kelas yang dipandang akan kondusif bagai proses belajar siswa didesain oleh guru sebelumnya dalam bentuk desain pembelajaran. Al-Tabany 2014: 19 menyatakan bahwa pembelajaran hakikatnya adalah usaha sadar untuk membelajarkan siswanya mengarahkan interaksi siswa dengan sumber belajar lainnya dalam rangka mencapai tujuan yang diharapkan. Dari makna ini jelas bahwa pembelajaran merupakan interaksi dua arah dari seorang guru dan peserta didik, dimana antara keduanya terjadi komunikasi transfer yang intens dan terarah menuju pada suatu target yang telah ditetapkan sebelumnya. Dari definisi di atas peneliti menyimpulkan bahwa pembelajaran adalah serangkaian aktivitas yang memiliki tujuan untuk mempermudah seseorang dalam aktivitas belajar yang telah direncanakan sebelumnya, sehingga proses belajar akan terjadi secara optimal

2.1.6 Matematika

2.1.6.1 Pelajaran Matematika Menurut Nasution dalam Suparman, 2009: 8 menyatakan bahwa matematika merupakan ilmu mengenai dasar-dasar perhitungan, pengukuran, dan penggambaran bentuk objek. Ilmu ini melibatkan logika dan kalkulasi kuantitatif, dan pengembangannya telah meningkatkan idealisasi subjek. Menurut Al-Arif 2013: 16-17 mengatakan matematika merupakan cabang dari logika yang memberikan suatu kerangka kinerja yang sistematis, dimana suatu hubungan secara kuantitatif dapat dipelajarai. Matematika berkaitan dengan sesuatu yang dapat dihitung atau sesuatu yang dinyatakan dalam bentuk kuantitas jumlah. Zubaedi 2014: 296 menyatakan mata pelajaran matematika terdapat nilai konsistensi dalam berpikir logis, pemahaman aksioma kemudian mencari penyelesaian melalui pengenalan terhadap kemungkinan yang ada semua probabilitas lalu mengeliminasi sejumlah kemungkinan tertentu dan akhirnya menemukan sesuatu kemungkinan yang pasti akan membawa kepada jawaban yang benar. Dari sini ada pengenalan probabilitas, ada eliminasi probabilitas, ada konklusi yang menunjukkan jalan pasti akan menuju kepada suatu jawaban yang benar. Dari definisi di atas, maka peneliti menyimpulkan bahwa matematika adalah salah satu mata pelajaran yang mengajarkan siswa untuk belajar mengukur dan berhitung sehingga dapat menyelesaikan masalah dalam kehidupan sehari- hari mengenai bilangan seperti mengukur dan mengitung. 2.1.6.2 Materi Perkalian dan Pembagian Peneliti memilih materi pembelajaran yaitu perkalian dan pembagian. Perkalian dan pembulatan merupakan bagian dari materi pada mata pelajaran Matematika kelas IV semester I. Berdasarkan silabus, materi ini tercantum dalam Standar Kompetisi 1. Memahami dan menggunakan sifat-sifat operasi hitung bilangan dalam pemecahan masalah. Dalam Standar Kompetensi tersebut, Kompetensi dasarnya yaitu 1.3 Melakukan operasi perkalian dan pembagian. 1. Melakukan Operasi Perkalian PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI Mustaqim Astuty 2008 : 18 mengatakan bahwa perkalian merupakan penjumlahan yang berulang. Berikut adalah contoh perkalian: Contoh: Ema mempunyai 4 kaleng permen pemberian paman. Setelah dibuka satu kaleng ternyata berisi 21 permen. Menurut Paman, semua kaleng isinya sama. Berapa banyaknya permen Ema pemberian paman? Banyaknya permen Ema dapat kita cari dengan perkalian bilangan 4 × 21. a. Dengan definisi perkalian sebagai penjumlahan yang berulang, maka bentuk perkalian tersebut dapat kita tuliskan: 4 × 21 = 21 + 21 + 21 + 21 = 84 b. Dengan perkalian langsung dapat kita tuliskan 4 × 21 = 21× 4 sifat komutatif perkalian. 21 × 4 = 84 c. Dengan perkalian bersusun dapat kita tuliskan: Cara Susun Pendek Cara Susun Panjang 2 1 2 1 4 x 4 x 8 4 4 8 0 + 8 4 Keterangan: 1. Cara susun 1 Perkalian bersusun pendek 2 1 4 dikalikan dengan 1 satuan, hasilnya 4 4 x 4 dikalikan dengan 2 puluhan, hasilnya 8 8 4 Pada cara bersusun pendek, ketika angka 4 dikalikan dengan angka 2 yang terletak pada puluhan, maka angka 0 tidak perlu dituliskan dalam hasilnya dan hanya dituliskan angka depannya saja. 2. Cara susun 2 Perkalian bersusun panjang 2 1 4 dikalikan dengan 1 satuan hasilnya ditulis 4 4 x 4 dikalikan dengan 2 puluhan hasilnya ditulis 80 4 Kemudian semua hasil dijumlahkan 8 0 + 8 4 Pada cara bersusun panjang, ketika angka 4 dikalikan dengan angka 2 yang terletang pada puluhan, maka hasilnya tetap ditulis utuh 80 dan angka 0 tidak dihilangkan, kemudian baru dijumlahkan. Dari ketiga cara perkalian di atas, kalian peroleh hasil yang sama. Jadi, banyaknya permen Ema pemberian Paman adalah 84 permen. PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 2. Melakukan Operasi Pembagian Pada kelas-kelas sebelumnya, kalian mengenal pembagian sebagai pengurangan yang berulang oleh bilangan pembagi terhadap bilangan yang dibagi. a. Bagaimana cara membagi bilangan 20 dengan 5? Mari kita kurangi secara berulang. 20 – 5 = 15 15 – 5 = 10 10 – 5 = 5 5 – 5 = 0 Berapa kali pengurangan dilakukan? Berapa hasil akhir pengurangan berulang tersebut? Dalam operasi pembagian dituliskan: 20 : 5 = 4 Pembagian tersebut dinamakan pembagian tanpa sisa. b. Bandingkan dengan pembagian bilangan 20 oleh bilangan 6 berikut ini. 20 – 6 = 14 14 – 6 = 8 8 – 6 = 2 Berapa kali pengurangan dilakukan? Berapa hasil akhir pengurangan berulang tersebut? Dalam operasi pembagian dituliskan: 20 : 6 = 3 sisa 2 Pembagian tersebut dinamakan pembagian bersisa. Hasil pembagian bersisa kita tuliskan sebagai berikut: 20 : 6 = 3 sisa 2

2.1.7 Pembelajaran Matematika

Dokumen yang terkait

PENDEKATAN PEMBELAJARAN KONTEKSTUAL UNTUK MENINGKATKAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA SISWA KELAS IVA SD NEGERI 11

0 11 46

UPAYA MENINGKATKAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR SISWA PADA MATA PELAJARAN MATEMATIKA DENGAN PENDEKATAN KONTEKSTUAL (CTL) DI KELAS V SD NEGERI 064028 TAHUN AJARAN 2013/2014.

0 1 30

KORELASI ANTARA MINAT BELAJAR DENGAN KEDISIPLINAN BELAJAR MATA PELAJARAN MATEMATIKA SISWA SD KELAS IV SD Korelasi Antara Minat Belajar Dengan Kedisiplinan Belajar Mata Pelajaran Matematika Siswa SD Kelas IV SD Negeri 1 Srobyong UPTD Dikpora Kecamatan Mlo

3 18 15

MENINGKATKAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA DENGAN PENDEKATAN PEMBELAJARAN KONTEKSTUAL PADA SISWA KELAS IV Meningkatkan Hasil Belajar Matematika Dengan Pendekatan Pembelajaran Kontekstual Pada Siswa Kelas IV SD Negeri 2 Brajan Prambanan Klaten Tahun Ajaran 20

0 0 14

MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA DENGAN MENGGUNAKAN PENDEKATAN PENGAJARAN RECIPROCAL TEACHING PADA MATA PELAJARAN SAINS KELAS IV SD NEGERI 135564 TANJUNGBALAI.

0 1 21

PENERAPAN PENDEKATAN KONTEKSTUAL DALAM MENINGKATKAN AKTIVITAS BELAJAR PADA MATA PELAJARAN IPA SISWA KELAS IV Penerapan Pendekatan Kontekstual Dalam Meningkatkan Aktivitas Belajar Pada Mata Pelajaran IPA Siswa Kelas IV Di SD Negeri 2 Barukan Manisrenggo K

0 1 17

PENERAPAN PENDEKATAN KONTEKSTUAL DALAM MENINGKATKAN AKTIVITAS BELAJAR PADA MATA PELAJARAN IPA SISWA KELAS IV Penerapan Pendekatan Kontekstual Dalam Meningkatkan Aktivitas Belajar Pada Mata Pelajaran IPA Siswa Kelas IV Di SD Negeri 2 Barukan Manisrenggo K

0 2 16

MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA DENGAN MENGGUNAKAN PENDEKATAN KONTEKSTUAL PADA MATA PELAJARAN IPA DI KELAS V SD NEGERI 018451 KUALA TANJUNG TAHUN AJARAN 20LL-2012.

0 1 27

Meningkatkan kedisiplinan dan hasil belajar siswa kelas IV pada mata pelajaran matematika menggunakan pendekatan kontekstual di SD Negeri Jetis Bantul

0 4 351

UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA PADA MATA PELAJARAN MATEMATIKA MATERI BANGUN RUANG MELALUI PENERAPAN PENDEKATAN MATEMATIKA REALISTIK DI KELAS IV SD NEGERI 1 SIDAKANGEN

0 0 14