Penghayatan dan Perwujudan Iman

47 dengan tugasnya. Orang dewasa muda dalam tahap ini sudah memahami dirinya dan orang lain, tid ak hanya menurut pola sifat “pribadi” atau “antar pribadi”, melainkan sebagai suatu bagian sistem sosial dan institusional. Iman dalam tahap ini ditandai oleh kesadaran yang tajam akan individualitas dan otonomi. Jika ia mengakui tokoh religius tertentu, misalnya Yesus, maka pengakuan itu bukan berdasarkan tradisi Kristen yang mengumumkan dan mengesahkan tokoh tersebut sebagai pendiri Gereja dan nabi yang utama melainkan karena pribadi istimewa tersebut dipandang sebagai tokoh yang sungguh menghayati hubungan dengan Allah. Bagi orang dewasa muda yang dijadikan kriteria adalah aspek penghayatan yang sungguh-sungguh pribadi dan mesra sebagaimana diilhami dan disemangati oleh Roh Allah yang berkarya dan mendorong hati mereka. Dalam tahap ini seseorang menemukan identitasnya dan terbuka pada realitas sosial yang ada. Dasar imannya sungguh berasal dari kebebasan dalam dirinya bukan lagi iman yang bergantung pada orang lain dan lingkungan. Meskipun lingkungan sekitar dan orang-orang terdekat tidak menunjukkan sikap beriman misalnya, tidak pergi ke gereja untuk mengikuti perayaan Ekaristi, hal ini tidak lagi memberi pengaruh terhadap niatnya untuk mengikuti perayaan Ekaristi. Groome 2010: 81 juga menggambarkan iman yang berkembang adalah iman yang mencakup tiga dimensi yakni, iman sebagai keyakinan faith as believing, iman sebagai kepercayaan faith as trusting, iman sebagai tindakan faith as doing. Iman sebagai keyakinan faith as believing berkenaan dengan hal-hal yang bersifat kognitif dari iman, misalnya sebagai orang Katolik ia mengetahui dan menyadari apa yang ia imani. Sedangkan iman sebagai kepercayaan faith as trusting berhubungan dengan afeksi atau perasaan misalnya, merasa senang dan bersuka cita atas pilihannya 48 menjadi seorang Katolik. Sementara iman sebagai tindakan faith as doing adalah tindakan konkret dari iman tersebut. Iman yang berkembang adalah iman yang mencakup dimensi kognitif, afektif dan tindakan. Ketiga dimensi ini tidak bisa dihayati secara terpisah-pisah. Jika iman hanya mencakup dimensi percaya dan mempercayakan maka iman tersebut tidak ada artinya. Sebaliknya jika hanya dimensi tindakan iman tersebut tidak memiliki makna. Maka gambaran iman yang berkembang adalah iman yang mencakup dimensi kognitif, afektif dan tindakan. Artinya ada kesatuan antara pikiran, perasaan dan tindakan. Dalam kehidupan sehari-hari iman yang berkembang dapat ditinjau dari lima tugas Gereja. Pertama, liturgia atau liturgi adalah kegiatan doa secara pribadi dan doa bersama. Doa bersama meliputi misa harian, misa pada hari minggu dan hari raya serta ibadat-ibadat dalam lingkup lingkungan. Hidup doa adalah nafas dari iman, maka seseorang yang imannya berkembang tidak pernah terlepas dari hidup doa. Kedua, kerygma yakni, keterlibatan dalam kegiatan pewartaan. Bagi mahasiswa kegiatan ini diwujudkan dengan cara membaca dan merenungkan Kitab Suci serta terlibat dalam kegiatan pendalaman iman di lingkungan. Ketiga, diakonia atau pelayanan yakni, mengamalkan cinta kasih bagi mereka yang sangat membutuhkan. Sebagai seorang mahasiswa PAK kegiatan ini dapat diwujudkan melalui peran serta dalam lembaga-lembaga sosial, misalnya POTA program orang tua asuh yang ditujukan untuk anak-anak sekolah dasar Kanisius se- Yogyakarta dan dipimpin oleh Romo B.A Rukyanto, SJ. Keempat, koinonia atau persekutuan yakni, upaya untuk membangun komunitas yang berlandaskan hukum cinta kasih. Bagi mahasiswa kegiatan ini diwujudkan dengan membangun relasi yang 49 sehat dengan setiap orang tanpa membedakan ras, suku, agama dan bangsa, terlebih mereka yang sering tersingkirkan. Keempat tugas Gereja ini merupakan medan perwujudan dan penghayatan iman yang tidak dapat dipisah-pisahkan. Artinya untuk mencapai iman yang sungguh berkembang, maka keempat tugas ini harus dilaksanakan dalam hidup sehari-hari. Iman tidak akan berkembang secara utuh bila hanya dihayati dalam satu kegiatan saja, misalnya melalui perayaan Ekaristi. Oleh sebab itu keempat tugas atau kegiatan ini menjadi tolak ukur dalam menentukan perkembangan iman. PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

BAB III DESKRIPSI PERKEMBANGAN IMAN MAHASISWA-MAHASISWI

KABUPATEN KUTAI BARAT SELAMA BELAJAR DI PROGRAM STUDI PENDIDIKAN AGAMA KATOLIK, UNIVERSITAS SANATA DHARMA Dalam bab dua telah diuraikan kajian pustaka mengenai perkembangan iman yang berdasarkan Kitab Suci, Dokumen Gereja, pendapat para ahli dan sumber lainnya. Pada bab tiga ini penulis membahas mengenai perkembangan iman mahasiswa-mahasiswi Kabupaten Kutai Barat yang belajar di Program Studi Pendidikan Agama Katolik PAK, Universitas Sanata Dharma USD. Bab tiga ini merupakan jawaban atas rumusan kedua yakni mengetahui sejauh mana perkembangan mahasiswa-mahasiswi Kutai Barat selama belajar di program studi PAK, USD. Untuk mendapatkan gambaran perkembangan iman mahasiswa-mahasiswi Kutai Barat program studi PAK, USD, penulis menyusun bab ini dalam tiga bagian. Bagian yang pertama membahas mengenai gambaran umum mahasiswa-mahasiswi Kabupaten Kutai Barat. Bagian pertama ini terdiri dari latar belakang mahasiswa- mahasiswi Kabupaten Kutai Barat dan harapan umat melalui pemerintah Kabupaten Kutai Barat. Bagian kedua membahas profil program studi PAK, USD. Sedangkan bagian ketiga membahas penelitian tentang perkembangan iman mahasiswa-mahasiswi Kutai Barat yang belajar di program studi PAK, USD. Bagian ini terdiri dari rencana penelitian, laporan penelitian dan pembahasan hasil penelitian, serta kesimpulan penelitian.

Dokumen yang terkait

Doa Rosario sebagai sarana penghayatan iman Bunda Maria bagi mahasiswa program studi Pendidikan Agama Katolik angkatan 2013 Universitas Sanata Dharma Yogyakarta.

0 15 132

Pengaruh mata kuliah program pengalaman lapangan pendidikan Agama Katolik paroki terhadap panggilan mahasiswa menjadi seorang Katekis di program studi Pendidikan Agama Katolik Universitas Sanata Dharma Yogyakarta.

3 45 136

Pengaruh Ekaristi terhadap perkembangan hidup rohani mahasiswa Program Studi Ilmu Pendidikan KeKhususan Pendidikan Agama Katolik Universitas Sanata Dharma sebagai calon katekis.

2 20 241

Peranan doa meditasi bagi peningkatan penghayatan hidup rohani para mahasiswa Program Studi Ilmu Pendidikan Kekhususan Pendidikan Agama Katolik Universitas Sanata Dharma Yogyakarta.

0 5 168

Efektivitas penerapan kegiatan presentasi mata kuliah terhadap perkembangan kepercayaan diri mahasiswa di Program Studi Ilmu Pendidikan Kekhususan Pendidikan Agama Katolik (IPPAK) Universitas Sanata Dharma (USD) Yogyakarta.

0 1 2

Usaha meningkatkan mutu renungan harian di program studi Pendidikan Agama katolik untuk pembinaan spiritualitas katekis bagi mahasiswa Pendidikan Agama Katolik, Universitas Sanata Dharma Yogyakart

0 11 138

Efektivitas penerapan kegiatan presentasi mata kuliah terhadap perkembangan kepercayaan diri mahasiswa di Program Studi Ilmu Pendidikan Kekhususan Pendidikan Agama Katolik (IPPAK) Universitas Sanata Dharma (USD) Yogyakarta

0 2 118

MANAJEMEN WAKTU MAHASISWA TERHADAP KURIK

0 1 17

Peranan teater rakyat dalam memperkembangkan kesadaran sosial mahasiswa Program Studi Ilmu Pendidikan Kekhususan Pendidikan Agama Katolik Universitas Sanata Dharma - USD Repository

0 0 131

Upaya pengembangan pendampingan spiritualitas mahasiswa-mahasiswi calon katekis di Program Studi Ilmu Pendidikan Kekhususan Pendidikan Agama Katolik Universitas Sanata Dharma - USD Repository

0 1 230