66 1.
Mendeskripsikan sejauh mana dimensi-dimensi iman mahasiswa-mahasiswi Kabupaten Kutai Barat Prodi PAK berkembang.
2. Mengetahui faktor pendukung dan penghambat perkembangan iman mahasiswa-
mahasiswi Kabupaten Kutai Barat Prodi PAK.
c. Definisi Konseptual
Groome 2010: 81 menyatakan bahwa iman Kristen sebagai realitas yang hidup meliputi tiga dimensi yakni, iman sebagai keyakinan
faith as believing, iman sebagai kepercayaan
faith as trusting, iman sebagai tindakan faith as doing.
d. Jenis Penelitian
Jenis penelitian yang digunakan oleh penulis adalah penelitian kualitatif. Menurut Sugiyono 2013 : 14, penelitian kualitatif adalah penelitian yang
berlandaskan pada filsafat postpositivisme yakni, penelitian yang digunakan untuk meneliti kondisi alamiah di mana peneliti sebagai instrumen kunci dalam penelitian.
Penelitian kualitatif lebih menekankan makna dari pada generalisasi.
e. Desain Penelitian
Dalam penelitian ini desain yang digunakan adalah desain ex post facto.
Desain ini menunjuk kepada perlakuan atau manipulasi variabel bebas telah terjadi sebelumnya, sehingga peneliti tidak perlu memberikan perlakuan lagi, tinggal
melihat efeknya pada variabel terikat. Menurut Sugiyono 2013: 50 penelitian dengan desain
ex post facto adalah suatu penelitian yang dilakukan untuk meneliti peristiwa yang terjadi dan kemudian melihat ke belakang untuk mengetahui faktor-
67 faktor yang menimbulkan kejadian tersebut. Dalam penelitian ini masalah yang
diteliti adalah perkembangan iman.
f. Responden
Menurut Sugiyono 2013: 117 populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri atas: objeksubjek yang mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu yang
ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya. Dengan demikian populasi merupakan wilayah generalisasi yang terdiri dari objek
atau subjek yang menjadi komunitas tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya. Populasi dalam penelitian ini adalah
mahasiswa-mahasiswi program beasiswa pemerintah Kabupaten Kutai Barat yang sedang belajar di Program Studi Pendidikan Agama Katolik, Universitas Sanata
Dharma, Yogyakarta angkatan 2012 yang berjumlah 13 orang. Salah satu syarat sampel adalah harus bersifat representatif, artinya bisa
mewakili populasi. Teknik pengambilan sampel dalam penelitian ini adalah sampling jenuh atau sensus, yakni mengambil seluruh anggota populasi sebagai
sampel. Hal ini karena jumlah populasi relatif kecil atau kurang dari 30 orang Sugiyono, 2013: 124.
Karena peneliti merupakan bagian dari mahasiswa-mahasiswi program beasiswa pemerintah Kabupaten Kutai Barat yang sedang belajar di Program Studi
Pendidikan Agama Katolik, Universitas Sanata Dharma, Yogyakarta angkatan 2012, maka responden dalam penelitian ini menjadi 12 orang.
68
g. Instrumen Pengumpulan Data
Menurut Sugiyono 2012: 193 pengumpulan data dapat dilakukan dengan berbagai
setting, berbagai sumber dan berbagai cara. Apabila dilihat dari setting-nya, data dalam penelitian ini dapat dikumpulkan pada
setting alamiah misalnya di tempat tinggal rumah responden. Jika berdasarkan sumbernya, pengumpulan data
dalam penelitian ini menggunakan sumber primer yakni, sumber data langsung memberikan data kepada pengumpul data. Selanjutnya bila dilihat dari segi
instrumen pengumpulan data penelitian ini dilakukan dengan wawancara. Sugiyono 2010: 317 menyampaikan kembali pandangan Esterberg tentang
wawancara yakni, pertemuan dua orang untuk bertukar informasi dan ide melalui tanya jawab, sehingga dapat dikonstruksikan makna dalam suatu topik tertentu.
Wawancara yang digunakan dalam penelitian ini adalah wawancara tidak terstruktur in depth interview. Wawancara tidak terstruktur adalah wawancara yang bebas di
mana peneliti tidak menggunakan pedoman wawancara yang sistematis, melainkan hanya berupa garis-garis besar permasalahan yang akan ditanyakan.
Menurut Sugiyono 2010: 320 wawancara tidak terstruktur atau terbuka adalah wawancara yang digunakan untuk mendapatkan informasi yang lebih
mendalam tentang responden. Dalam wawancara tidak terstruktur, peneliti belum mengetahui secara pasti data apa yang akan diperoleh, sehingga peneliti lebih
banyak mendengarkan apa yang diceritakan responden. Berdasarkan analisis terhadap jawaban responden tersebut, maka peneliti dapat mengajukan pertanyaan
berikutnya yang lebih terarah pada tujuan penelitian. Dalam melakukan wawancara tidak terstruktur peneliti dapat menggunakan
cara “berputar-putar baru menukik” artinya pada awal wawancara yang dibicarakan PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
69 adalah hal-hal yang tidak berkaitan dengan tujuan, jika sudah terbuka kesempatan
untuk menanyakan sesuatu yang menjadi tujuan wawancara, maka segera ditanyakan. Kondisi responden harus diperhatikan dengan teliti dalam proses
wawancara ini, sehingga data yang diperoleh adalah data yang akurat.
h. Tempat dan Waktu Penelitian
Penelitian dilaksanakan di kampus PAK, Universitas Sanata Dharma pada bulan Juni-Agustus 2016.
i. Variabel Penelitian
1. Dimensi iman mahasiswa-mahasiswi Kutai Barat Program studi PAK-USD.
2. Faktor pendukung dan penghambat perkembangan iman mahasiswa-mahasiswi
Kutai Barat Program studi PAK-USD tentang perkembangan iman.
j. Kisi-kisi Penelitian
Tabel 1 Kisi-Kisi Instrumen Penelitian
No. Variabel
Aspek Indikator
Jumlah Soal
Nomor
1. Perkembangan
Iman Competence
faith as believing
Meyakini imannya 1
1,2
Conscience faith as
trusting Bahagia dan
bertanggungjawab menjadi Katolik
2 3,4