b. Menentukan banyaknya unit yang dikerjakan pada proses tersebut.
c. Menghitung jumlah unit yang gagal.
d. Menentukan banyaknya CTQ yang dapat mengakibatkan
kegagalan. e.
Menghitung nilai DPMO, dengan formula sebagai berikut: DPMO = Banyaknya cacat x 1.000.000
Banyaknya unit yang diperiksa x CTQ
2. Menentukan target – target kinerja dari karakteristik kualitas kunci
CTQ.
Setelah melakukan analisis kapabilitas proses, maka kita menetapkan target-target kinerja dari setiap karakteristik kualitas CTQ kunci untuk
ditingkatkan. Secara konseptual penerapan target kinerja dalam proyek peningkatan kualitas Six Sigma merupakan hal yang sangat penting, oleh
karena itu harus mengikuti prinsip “SMART”.
3. Mengidentifikasi sumber–sumber penyebab kecacatan atau
kegagalan.
Untuk mengidentifikasi sumber–sumber penyebab kegagalan, dapat menggunakan Fishbone Diagram Cause and Effect Diagram. Dengan
analisa cause and effect, manajemen dapat memulai dengan akibat sebuah masalah atau dalam beberapa kasus merupakan akibat atau hasil yang
diinginkan dan membuat daftar terstruktur dari penyebab–penyebab potensial.
Menurut Gaspersz 2002, setelah akar–akar penyebab dari masalah yang ditemukan, dimasukkan ke dalam cause and effect diagram yang
telah mengkategorikan sumber–sumber penyebab berdasarkan prinsip 7M, yaitu :
a. Manpower tenaga kerja: berkaitan dalam kekurangan dalam
pengetahuan dan ketrampilan dasar. b.
Machine peralatan dan mesin–mesin: berkaitan dengan tidak adanya perawatan, tidak sesuai dengan spesifikasi tugas.
c. Method metode kerja: berkaitan dengan tidak ada prosedur dan
metode kerja yang benar. d.
Materials bahan baku dan bahan penunjang: berkaitan dengan ketiadaan spesifikasi kualitas dari bahan baku dan bahan penolong
yang digunakan,ditetapkan dan tidak sesuai dengan cara penanganannya.
e. Media: berkaitan dengan tempat dan waktu kerja yang tidak
memperhatikan aspek kebersihan, kesehatan dan keselamatan kerja dan lingkunga kerja yang tidak konduktif.
f. Motivation: berkaitan dengan ketiadaan sikap kerja yang benar dan
profesional. g.
Money: berkaitan dengan ketiadaan dukungan finasial keuangan yang mantap guna mmeperlancar proyek peningkatan kualitas Six Sigma
yang akan diterapkan.
4. Mengkonversikan banyak kegagalan ke dalam biaya kegagalan