5. Cacat Sol : Bagian sol yang mengalami ketidak lengketan yang
disebabkan karena kurangnya lem.
4.2 Measure
Merupakan langkah operasional kedua dalam program peningkatan kualitas six sigma
. Pada tahap ini ada beberapa hal yang terkait dengan penelitian tentang tahap measure antara lain :
4.2.1 Pengumpulan Data
Dalam pelaksanaan pengumpulan data ini dilakukan dengan 2 cara yaitu dengan melihat data internal kecacatan produk sepatu article FLAIR serta
pengamatan langsung di perusahaan pada saat proses produksi berlangsung. Data yang diambil berupa data atribut yang bersifat kualitatif yang dipergunakan
sebagai petunjuk dalam mengidentifikasi faktor yang mempengaruhi kualitas dari sepatu.
Tabel 4.1 Data total produk dan defect sepatu article FLAIR pada departemen QC
Bulan Total Produk
Total Defect
Juli 2009 18.028
550 Agustus 2009
17.096 531
September 2009 16.646
343 Oktober 2009
19.134 545
November 2009 17.195
495 Desember 2009
16.956 345
JUMLAH 105.055 2809
Sumber : Data Internal Perusahaan
Tabel 4.2 Data defect sepatu article FLAIR pada departemen QC
Bulan
Cacat Jahitan
Cacat Kulit
Cacat Warna
Cacat Pencetakan
Cacat Sol
Juli 2009 137
151 51
80 131
Agustus 2009 149
137 50
66 129
September 2009 93
89 31
56 74
Oktober 2009 144
154 56
72 119
November 2009 134
136 62
53 110
Desember 2009 80
91 51
52 71
Jumlah 737 758 301 379 634
Sumber: Data Internal Perusahaan
Histogram Kecacatan Sepatu Bulan Juli - Desember
20 40
60 80
100 120
140 160
180
Jul-09 Agust-
09 Sep-09 Okt-09
Nov-09 Des-09
Periode Produksi
Cacat Jahitan Cacat Kulit
Cacat Warna Cacat Pencetakan
Cacat Sol
Gambar 4.2 Histogram kecacatan produk art. FLAIR pada Departemen QC Dari data pada tabel 4.1 dan 4.2 diatas, dapat dilihat bahwa jumlah defect
kadang-kadang naik juga turun tiap bulannya. Pada bulan Desember jumlah produk yang dihasilkan turun, hal ini disebabkan karena beberapa hal misalnya
permintaan bulan Desember menurun atau bahan baku yang ada jumlahnya sangat minimal, namun hal ini tidak menyebabkan nilai persentase defect turun drastis
karena nilainya tidak jauh berbeda dengan bulan-bulan lainnya.
4.2.2 Menentukan defect terbesar
Tabel 4.3 Data Prosentase defect article FLAIR pada departemen QC
Jenis Defect
Juli Agustus September Oktober November Desember
Cacat Jahitan 0,76
0,87 0,56
0,75 0,78
0,47 Cacat Kulit
0,84 0,80
0,53 0,80
0,79 0,54
Cacat Warna 0,28
0,29 0,19
0,29 0,36
0,30 Cacat Pencetakan
0,44 0,39
0,34 0,38
0,31 0,31
Cacat Sol 0,73
0,75 0,44
0,62 0,64
0,42
Jumlah 3,05
3,1 2,06
2,84 2,88
2,04
Sumber: Data Internal Perusahaan Berdasarkan tabel 4.3 diatas maka dapat dilihat, jumlah defect terbesar terjadi
pada bulan Juli 2009 sebesar 3,05 Berdasarkan data defect yang ada pada tabel 4.2 dan 4.3 maka dapat
diurutkan jumlah defect dari yang terbesar sampai terkecil seperti tabel 4.4 dibawah ini.
Tabel 4.4 Data jenis defect article FLAIR departemen QC Juli – Desember 2009
Jenis Defect
Jumlah Defect
Jumlah Komulatif Komulatif
Cacat Kulit 758
758 26,98
Cacat Jahitan 737
1495 53,22
Cacat Warna 634
2129 75,79
Cacat Sol 379
2508 89,28
Cacat Pencetakan 301
2809 100
Jumlah 2809
Sumber: Hasil Pengolahan Data
Diagram Pareto Defect Pada Bulan Juli – Desember 2009
Gambar 4.3 Diagram Pareto defect pada departemen QC Berdasarkan tabel 4.4 dan gambar 4.3 diatas maka dapat dilihat, jenis defect
terbesar adalah jenis Cacat Kulit sebesar 758.
4.2.3 Baseline Kinerja