41
c. Aktivitas Pendanaan
Yaitu melibatkan pos-pos kewajiban dan ekuitas pemilik meliputi mendapatmengembalikan kepada kreditur dan sebagainya.
Dari ketiga kelompok arus kas di atas, arus kas dari kegiatan operasi merupakan komponen terpenting dalam menilai kinerja badan
usaha saat ini dan dimasa mendatang.
2.2.4.5 Prediksi Arus Kas
Jumlah arus kas yang berasal dari aktivitas operasi merupakan indikator yang menentukan apakah dari operasinya perusahaan dapat
menghasilkan arus kas yang cukup untuk melunasi pinjaman, memelihara kemampuan operasi perusahaan, membayar dividen dan melakukan
investasi baru tanpa mengandalkan pada sumber pendanaan dari luar. Informasi mengenai unsur tertentu arus kas historis bersama dengan
informasi lain berguna dalam memprediksi arus kas operasi masa depan. SAK, 2004: 2.3.
Menurut Tuanakotta 1982: 233, dalam membuat prediksi tentang arus kas di kemudian hari, langkah pertama yang penting adalah
mengklasifikasikan informasi arus kas historis sesuai dengan ciri-cirinya. Kesukaran yang timbul dalam penggunaan informasi arus kas
adalah adanya transaksi-transaksi penting yang dilakukan tanpa melalui kas. Contoh, aktiva tetap diperoleh dengan hutang jangka panjang atau
pengeluaran saham dalam hal-hal seperti ini perlu adanya informasi tambahan mengenai kemungkinan bahwa arus kas di kemudian hari
42
berbeda dari arus kas di masa yang lalu. Informasi tambahan juga diperlukan sehubungan dengan adanya kontrak-kontrak atau perikatan-
perikatan baru yang membawa akibat terhadap arus kas seperti: lease jangka panjang, commitment untuk dana pensiunan, dan lain-lain.
Menurut Husnan 1996: 137, masalah dalam penaksiran arus kas bukan hanya menyangkut akuntansi taksiran, tetapi juga perlu dipahami
arus kas yang relevan perdefinisi, karena taksiran menyangkut masa yang akan datang. Maka akan selalu terbuka peluang untuk melakukan
kesalahan. Kesalahan mungkin tidak disengaja dilakukan tetapi mungkin juga disengaja dilakukan. Untuk menaksir arus kas yang relevan perlu
diperhatikan hal-hal sebagai berikut: 1.
Taksiran arus kas dasar setelah pajak. Perhatikan bahwa yang dinikmati oleh pemilik perusahaan adalah kas masuk bersih setelah
pajak. 2.
Taksiran arus kas atas dasar incremental atau selisih. Rencana peluncuran produk baru mungkin akan mengakibatkan pengurangan
penjualan produk lama kanibalisme, lebih-lebih kalau produk tersebut ternyata mempunyai pasar yang sama.
3. Taksiran arus kas yang timbul karena keputusan investasi.
4. Jangan masukkan sunk cost biaya yang telah terjadi sehingga tidak
akan berubah karena keputusan yang akan kita ambil.
43
Seringkali kita menaksir arus kas dipergunakan taksiran laba rugi sesuai dengan prinsip akuntansi, dan kemudian merubahnya menjadi
taksiran atas dasar arus kas.
2.2.5. Pengaruh Antara Variabel Laba X