24
mengevaluasi posisi keuangan, kinerja serta perubahan posisi keuangan secara relatif.
2.2.2.4 Sifat dan Keterbatasan Laporan Keuangan
Dalam Standar Akuntansi Indonesia Ikatan Akuntansi Indonesia, 2004:11 secara terpisah menjelaskan tentang sifat dan
keterbatasan laporan keuangan sebagai berikut : a.
Laporan keuangan bersifat sejarah, yang tidak lain merupakan kejadian-kejadian yang telah lewat, maka terdapat keterbatasan dalam
kegunaannya. b.
Laporan keuangan bersifat umum bukan untuk memenuhi kebutuhan tiap-tiap pemakai
c. Laporan keuangan itu sebagai hasil dari pemakaian stelsel timbulnya
hak dan kewajiban dalam akuntansi. Dalam proses penyusunannya tidak lepas dari penaksiran-penaksiran dan pertimbangan-
pertimbangannya d.
Laporan keuangan bersifat konserfatif dalam menghadapi ketidakpastian, peristiwa-peristiwa yang tidak menguntungkan segera
diperhitungkan kerugiannya : harta, kekayaan bersih dan pendapatan bersih yang selalu dihitung dalam nilainya yang paling rendah
e. Laporan keuangan lebih menekankan bagaimana keadaan sebenarnya
peristiwa-peristiwa dilihat dari sudut ekonomis dari pada berpegang pada formilnya
25
f. Laporan keuangan menggunakan istilah-istilah, dalam hubungan ini
sering kedapatan istilah-istilah yang umum di pakai dan diberikan pengertian yang khusus, di lain pihak laporan keuangan mengikuti
perkembangan dunia usaha. Munawir, 1998:10-11
2.2.2.5 Unsur Laporan Keuangan
Laporan keuangan menggambarkan dampak keuangan dari transaksi dan peristiwa lain yang klasifikasikan dalam beberapa kelompok besar
menurut karakteristik ekonomi, yang merupakan unsur laporan keuangan. Unsur ini dapat diklasifikasikan menjadi unsur yang berkaitan secara
langsung dengan pengukuran posisi laporan keuangan dan unsur yang berkaitan secara langsung dengan pengukuran kinerja. Prastowo, 1995:5
a. Unsur posisi keuangan
Unsur yang berkaitan secara langsung dengan pengukuran posisi keuangan adalah aktiva, kewajiban dan ekuitas yang disajikan pada
laporan keuangan yang disebut neraca b.
Unsur kinerja perusahaan Unsur yang berkaitan secara langsung dengan pengukuran kinerja
perusahaan disajikan dalam laporan keuangan yang disebut laporan rugi-laba. Penghasilan lebih laba sering kali digunakan sebagai
ukuran kinerja atau sebagai dasar bagi ukuran lainnya, misalnya return of investment atau earning pershare. Unsur yang langsung berkaitan
dengan pengukuran penghasilan bersih ini adalah penghasilan income dan beban expense.
26
2.2.2.6 Jenis Laporan Keuangan