22 memuaskan. Selisih hasil belajar sangat jauh antara siswa dengan nilai terendah
dengan siswa nilai tertinggi. Berdasarkan observasi tanggal 30 Oktober 2013 nilai terendah siswa yaitu 44 dan nilai tertinggi 100.
B. Kajian Penelitian yang Relevan
Penelitian-penelitian sebelumnya yang berkaitan dengan penelitian yang akan dilakukan yaitu, Setu Budiardjo 2010 dalam skripsi yang berjudul
“Penerapan Metode Belajar Kooperatif Jigsaw untuk Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Kelas XII Teknik Kendaraan Ringan-2 SMK Negeri 5 Semarang dalam
Menyelesaikan Turunan Fungsi”. Penelitian merupakan penelitian tindakan kelas, dengan kesimpulan dari penelitian yaitu penerapan metode pembelajaran
jigsaw dapat meningkatkan hasil belajar. Dari penelitian ini, salah satu saran yang
disampaikan yaitu hendaknya menggunakan beberapa metode pembelajaran agar menemukan metode yang cocok dan dapat meningkatkan hasil belajar
siswa. Nur Azizah 2013 dalam skripsi yang berjudul “Pengaruh Metode
Pembelajaran Jigsaw Terhadap Hasil Belajar Mata Pelajaran Dasar Kompetensi
Kejuruan di SMK Wongsorejo Jombang”. Penelitian bertujuan untuk mengetahui adakah perbedaan hasil belajar peserta didik pada mata pelajaran dasar
kompetensi kejuruan setelah diajar menggunakan metode pembelajaran Jigsaw
jika dibandingkan dengan metode pembelajaran konvensional. Kesimpulan dari penelitian yaitu terdapat perbedaan hasil belajar, dari kelas kontrol dengan
metode konvensional rata-rata hasil belajar siswa yaitu 62,17 sedangkan rata- rata hasil belajar siswa dengan metode
Jigsaw 76,53.
23 Daud Yusuf 2012 dalam skripsi yang berjudul “Pengaruh Metode
Everyone is Teacher Here dalam Pembelajaran Fisika Terhadap Hasil Belajar Siswa”. Penelitian membandingkan dua metode, yaitu metode ceramah dengan
metode ETH. Kesimpulan dari penelitian yaitu hasil belajar siswa menigkat dengan penggunaan metode ETH dibanding dengan metode caramah. Saran dari
peneltian yaitu perlu diadakan penelitian lebih lanjut.
C. Kerangka Pikir
Dengan diterapkannya kurikulum 2013 di SMK Negeri 2 Yogyakarta maka diperlukan metode pembelajaran aktif di kelas. Berdasarkan observasi, guru
masih menggunakan
metode ceramah
dalam menyampaian
materi pembelajaran.
Metode aktif yang akan digunakan sebagai penelitian yaitu metode pembelajaran
jigsaw dan everyone is techer here ETH, melalui dua metode tersebut diharapkan hasil belajar siswa meningkat dan diketahui metode yang
cocok untuk mata pelajaran teknik elektronika. Melalui peran guru, siswa diarahkan mengikuti pembelajaran aktif sesuai dengan metode yang ditetapkan.
Sebelum siswa mengikuti pembelajaran menggunakan metode pembelajaran jigsaw dan ETH, siswa diberi pretest untuk mengetahui kemampuan awal
siswa. Ada atau tidaknya peningkatan hasil belajar siswa setelah mengikuti pembelajaran menggunakan metode
jigsaw dan ETH dapat dilihat melalui nilai posttest. Hasil dari pretest dibandingkan dengan hasil posttest maka akan terlihat
ada atau tidaknya peningkatan hasil belajaar. Dari hasil postest inilah akan dilihat
juga perbedaan peningkatan hasil belajar antara menggunakan metode jigsaw
24 dengan siswa yang menggunakan metode ETH. Untuk mengetahui metode
pembelajaran yang cocok antara Jigsaw dengan ETH, asumsi kecocokan yang
digunakan yaitu jika peningkatan hasil belajar lebih tinggi maka metode pembelajaran tersebut cocok apabila diterapkan pada mata pelajaran teknik
elektronika. Skema kerangka pikir adalah sebagai berikut :
Gambar 1. Skema Kerangka Pikir
D. Hipotesis Penelitian