1
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
SMK Negeri 2 Yogyakarta menerapkan kurikulum 2013 dimulai pada tahun ajaran 20132014. Berdasarkan peraturan menteri pendidikan dan
kebudayaan Republik Indonesia no.70 tahun 2013 tentang kerangka dasar dan struktur kurikulum di SMK, kurikulum 2013 dirancang dengan penyempurnaan
pola pikir sebagai berikut : 1. Pola pembelajaran yang berpusat pada guru menjadi berpusat pada
peserta didik 2. Pola pembelajaran satu arah menjadi interaktif
3. Pola pembelajaran pasif menjadi aktif mencari 4. Pola pembelajaran sendiri menjadi berkelompok.
Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia No.70 tahun 2013
berdasarkan pengembangan pola pikir kurikulum 2013 diatas, maka pembelajaran yang dikembangan di SMK N 2 Yogyakarta menjadi berpusat pada
peserta didik, peserta didik aktif dan pembelajaran berkelompok. Dengan diterapkannya kurikulum 2013 di SMK Negeri 2 Yogyakarta maka
mata pelajaran Teknik Elektronika Dasar TED untuk kelas X pada program studi Teknik Audio Vidio dipecah menjadi dua yaitu Teknik Listrik dan Teknik
Elektronika. Materi dari mata pelajaran teknik elektronika yaitu pengenalan komponen elektronik dari komponen pasif dan aktif, sampai dengan sensor-
sensor yang digunakan dalam perangkat elektronik. Pelajaran teknik elektronika merupakan dasar pengenalan komponen elektronik yang diberikan di kelas X.
2 Pengetahuan siswa yang didapat dari pelajaran teknik elektronika ini akan di
gunakan di tingkatan lebih lanjut yaitu kelas XI dan XII. Berdasarkan observasi yang dilakukan pada tanggal 30 Oktober 2013
pada dasarnya pelajaran teknik elektronika merupakan pelajaran yang disukai siswa. Akan tetapi meskipun pelajaran ini dianggap menyenangkan, masih
banyak siswa yang belum bisa memenuhi KKM pada pelajaran ini. Hasil belajar siswa masih rendah, dari data observasi nilai ulangan harian pada kompetensi
dasar gambar simbol dan karakteristik komponen, nilai terendah siswa yaitu 44 dan nilai tertinggi 100, sebanyak 33 siswa dari 63 siswa tidak mencapai KKM
yang ditetapkan. Pelajaran teknik elektronika bukan sekedar pelajaran menghafal materi
yang diberikan di kelas akan tetapi membutuhkan pemahaman baik melalui praktik di kelas ataupun diskusi dengan teman sekelas. Berdasarkan informasi
guru mata pelajaran teknik elektronika, dalam pelaksaan pembelajaran dikelas, siswa yang belum faham materi yang diajarkan hanya diam tidak mau bertanya
pada guru atau kepada temanya dan saat ujian nilai siswa tersebut tidak mencapai KKM. Siswa tidak mau bertanya dengan guru karena berbagai alasan
diantaranya ada yang takut, sungkan atau malu. Oleh karena itu perlu digunakan suatu metode pembelajaran untuk meningkatkan pemahaman siswa.
Metode Kooperatif tipe jigsaw dan Everyone is Teacher Here ETH
merupakan metode pembelajaran aktif. Pembelajaran kooperatif tipe jigsaw dan ETH merupakan metode pembelajaran dalam bentuk diskusi kelompok yang
melibatkan seluruh siswa dalam kelas. Selain sebagai bentuk penerapan kurikulum 2013, melalui metode ini diharapkan dapat meningkatkan hasil belajar
3 siswa dan diketahui metode pembelajaran yang cocok untuk teknik elektronika.
metode kooperatif jigsaw dan ETH belum pernah diterapkan sebelumnya di
jurusan teknik Audio Vidio. Hal ini lah yang mendorong penulis untuk melakukan penelitian yang berjudul “Perbedaan Peningkatan Hasil Belajar Siswa
menggunakan Metode Jigsaw dengan metode Everyone is Teacher Here ETH
pada Pelajaran Teknik Elektroni ka di SMK Negeri 2 Yogyakarta”
B. Identifikasi Masalah