23
anak melakukan proses interaksi serta mempermudah anak untuk melakukan kegiatan pembelajaran dikelas.
3. Strategi Pengembangan Kemampuan Kosakata AUD
Guru harus memberikan perencanaan kegiatan menunjukkan dan menceritakan pembelajaran secara seksama sehingga perhatian anak tidak terbagi
Stewig, 1982. Maka dari itu guru dapat melakukan strategi pengembangan kemampuan kosakata AUD dengan berbagai cara pembelajaran yang
menyenangkan bagi anak.
a. Metode bercerita
Disampaikan guru dengan bahasa lisan dan menarik bagi anak sehingga anak akan mendengarkan dan memperhatian guru dengan baik. Menarik perhatian
anak tidaklah mudah karena anak cenderung mudah bosan bila mendengar cerita yang sudah diketahui anak. Menurut Moeslichatoen 2004: 157 bahwa metode
bercerita merupakan salah satu pemberian pengalaman belajar bagi anak TK dengan membawakan cerita kepada anak secara lisan. Menurut Tampubolon,
1991: 11 penggunaan ceritamerupakan strategi pembelajaran untuk anak usia dini, haruslah memperhatikan hal-hal sebagai berikut agar anak mendengarkan
cerita :
1. Isi cerita harus sesuai dengan dunia yang ada sekitar kehidupan anak 2.Kegiatan bercerita diusahakan dapat memberikan perasaan gembira, lucu dan
mengasyikan sesuai dengan kehidupan anak yang penuh kegembiraan dan kesenangan
3. Kegiatan bercerita diusahakan menjadi pengalaman yang bersifat unik dan
24
menarik bagi anak sehingga anak tidak merasa bosan mendengar cerita yang guru sampaikan. Maka dari itu dengan adanya mtode berceita ini anak akan mudah
dalam berfikir dan memaknai arti dari cerita yang diceritakan oleh guru. Metode cerita dapat mengembangkan kemampuan kosakata dasar pada
anak melalui pemberian cerita-cerita kepada anak secara lisan sehingga akan memperkaya kosakata anak. Pada proses metode bercerita anak dapat menyimak,
memahami dan mengingat cerita yang diberikan. b.
Metode bercakap-cakap Penyampaian pengembangan kosakata anak yang dilaksanakan melalui
bercakap-cakap antara guru dengan anak. Menurut Moeslikhaton 1999: 92 metode bercakap-cakap antara guru dan anak bisa menjadi strategi guru dalam
memancing anak untuk mengembangkan kosakata anak. mereka mendapat kesempatan untuk membicarakannya, menuliskannya, menggambarkannya, dan
memanipulasikannya maka akan terjadi proses berpikir sehingga kosakata anak akan bertambah hal ini dikemukakan oleh Thaiss dalam Dhien 2009: 1.20. Guru
dapat memperbaiki lafal anak yang salah pengucapan koskatanya sehingga anak bisa memperbaikinya. Dalam metode bercakap-cakap ini anak dapat menambah
pembendaharaan kosakata anak karena guru memperkenalkan kosakata yang baru dan akan timbul rasa ingin tahu anak yang besar sehingga anak akan bertanya
pada guru. Kosakata baru dapat pula melatih daya fikir dan fantasi anak dalam berimajinasi tentang apa yang guru tanyakan dan anak bisa mengungkapkan apa
yang anak ketahui dengan bahasa anak yang anak bisa dan pahami. c.
Metode Tanya Jawab
25
Metode ini merupakan metode yang dapat digabungkan dengan metode lainnya. Jadi metode tanya jawab ini juga dapat digabungkan dengan metode
bermain peran, dimana anak akan diberikan kebebasan bertanya dengan temannya tentang apa saja yang ingin anak ketahui. Anak memiliki rasa ingin tahu yang
besar sehingga anak akan mudah bertanya tentang sesuatu yang baru bagi anak. Menurut Depdikbud 1998 adalah suatu metode dalam pengembangan bahasa
yang dapat memberi rangsangan agar anak aktif untuk berfikir, melalui pertanyaan-pertanyan guru, anak akan berusaha memahaminya dan menenukan
jawabannya sendiri. Dari beberapa metode yang ada dapat disimpulkan bahwa banyak strategi
yang dapat dilakukan dalam mengembangkan kosakata anak. Proses pemerolehan kosakata dapat bersifat spontan dan melalui pembelajaran spesifik. Pemerolehan
kosakata secara spontan yaitu memperoleh arti dari kata-kata baru melalui kontak dan dalam situasi komunikasi dengan lingkungan yang ada disekitar anak. Strategi
pembelajaran kosakata abstrak anak dapat dilakukan dengan identifikasi jenis kata-kata yang paling penting untuk diajarkan terlebih dahulu bagi anak. Seorang
guru harus sadar betul bahwa kosakata yang akan diajarkan memiliki derajat kemanfaatan yang sangat tinggi. Kosakata atau pengetahuan tentang kata-kata
sangat penting untuk pemahaman bacaan dan harus diajarkan baik secara langsung maupun tidak langsung. Jadi buatlah anak senyaman mungkin saat
berinteraksi dengan kita sehingga anak dapat mengembangkan kosakatanya dengan baik. Anak berinteraksi dengan lingkungan sekitar sehingga anak tidak
26
akan kesulitan dalam berbicara. Pada usia 3-4 tahun mudah bagi anak untuk menyerap informasi sebanyak-banyaknya.
Berdasarkan pengetahuan ini pun makin banyak dikegiatan yang membuat anak dapat mengembangkan semua perkembangannya melalui pendidikan usia
dini. Orang tua juga harus mengetahui bahwa anak memiliki berbagai kemampuan yang tentunya sudah dapat dibentuk sejak dini oleh orang tua maupun guru.
Mengajarkan anak membaca tidak harus melihat berapa usia yang tepat untuk mengajarkannya yang penting adalah bagaimana orang tua memberikan
pembelajaran bagi anak. Anak bisa membaca hanya sebatas bahasa yang menurut anak benar.
4. Model-model Pembelajaran Pengembangan Kosakata AUD