34
sidoluhur tidak semua anak bisa menguasai kosakata namun sebagian besar anak TK A sidoluhur sudah bisa berkomunikasi dengan baik dengan orang lain.
Guru di gugus sidoluhur banyak yang mendekati anak, sehingga anak selalu senang saat pembelajaran.Ada 7 anak yang kurang tertarik pada
pembelajaran karena hilang konsentrasi saat pembelajaran berlangsung. Namun hal itu masih bisa di tangani oleh guru sendiri. Kosakata yang anak miliki juga
sudah banyak sehingga anak mudah diajak untuk berinteraksi oleh guru saat di sekolah. Pada wilayah kosakata ini anak berbeda-beda dalam ketepatan
pengucapan kosakatanya. Anak belum bisa membedakan arti dari bunyi kosakata yang anak ucapkan.Sehingga masih perlu adanya bantuan guru dalam penguasaan
kosakata anak usia dini.
2. Kerangka Pikir
Bahasa pada hakikatnya adalah ucapan pikiran dan perasaan manusia secara teratur, yang mempergunakan bunyi sebagai alatnya Depdikbud, 1995: 5.
Dengan demikian, melalui bahasa, orang dapat saling bertegur-sapa, saling bertukar pikiran untuk memenuhi kebutuhannya. Hal ini juga yang terjadi pada
anak-anak. anak juga membutuhkan orang lain untuk mengungkapkan isi hati atau pikirannya melalui bahasa. Anak masih meniru apa yang anak lihat dan dengar
dilingkungan sekitar anak. Untuk anak usia dini bahasa mempunyai beberapa manfaat yaitu bahasa sebagai sarana untuk mendengarkan, bahasa sebagai sarana
untuk melakukan kegiatan berbicara dan setelah memasuki sekolah bahasa mempunyai manfaat untuk membaca dan menulis Suhartono, 2005: 13-14.
35
Kosakata adalah pengolahan kata yang didengar anak. Menurut Gleason dalam Suyanto, 2005: 75 anak-anak usia Taman Kanak-kanak telah
menghimpun kurang lebih 8000 kosakata, juga telah menguasai hampir semua bentuk dasar tata bahasa. Anak-anak dapat membuat pertanyaan, kalimat negatif,
kalimat tunggal, kalimat majemuk, serta bentuk penyusunan lainnya. Anak-anak juga telah belajar penggunaan bahasa dalam berbagai situasi sosial yang berbeda.
Anak mempelajari kosakata dari kata sifat seperti baik atau buruk. Anak juga mempelajari kosakata benda seperti kursi, meja, pintu, atau pun pensil. Rasa ingin
tahu anak yang sangat besar sehingga anak sulit memilah mana kosakata yang boleh diucapkan dan tidak boleh diucapkan. Proses Pembelajaran kosakata yang
anak dapatkan dari lingkungan sekitar anak sehingga anak akan meniru apa yang ada disekitarnya.
Teori yang dikembangkan oleh Skinner, berpandangan bahwa pemerolehan bahasa anak dikendalikan oleh lingkungan. Rangsangan anak untuk
berbahasa yang dikendalikan oleh lingkungan itu merupakan wujud dari perilaku manusia Gleason, 1998: 381. Proses pemerolehan bahasa anak diawali dengan
kemampuan mendengar, kemudian meniru suara yang didengar dari lingkungannya. Dalam proses semacam ini, anak tidak akan mampu berbahasa
dan berbicara jika anak tidak diberi kesempatan untuk mengungkapkan yang pernah didengarnya. Pada penelitian inidisetiap sekolah guru memberi
kesempatan kepada anak untuk belajar berbahasa dan berbicara melalui mengalaman yang pernah didengarnya dan apa yang anak ketahui. Selanjutnya
secara perlahan-lahan ketika anak telah mampu mengekspresikan pengalamannya,
36
baik dari pengalaman mendengar, melihat, membaca, dan lain sebagainya, ia mengungkapkan kembali melalui bahasa lisan. Hal ini merupakan modal dasar
yang paling ampuh untuk belajar bahasa dan berbicara bagi anak. Lingkungan lain yang dapat mempengaruhi perkembangan bahasa dan bicara anak adalah
lingkungan bermain baik dari tetangga maupun dari sekolah. Kedua lingkungan tersebut
sangat besar
peranannya. Lingkungan
sangat mempengaruhi
perkembangan bahasa anak, maka lingkungan anak hendaknya lingkungan yang dapat menimbulkan minat untuk berkomunikasi.
Pentingnya kemampuan kosakata anak usia dini untuk berkomunikasi dengan orang lain yang ada disekitar anak. Pada usia 3-4 tahun kalimat yang biasa
digunakan digunakan terdiri dari 3-4 kalimat yang mempunyai struktur lebih kompleks. A
nak mengalami kesulitan menjawab pertanyaan “mengapa”, “dimana”, dan “apa” walaupun anak sering mengajukan pertanyaan jenis itu. Pada
usia ini juga anak cenderung mengg unakan kata “bila” dan “karena” Einon,
2002. Kemampuan kosakata anak usia dini belum sesuai dengan tingkat pencapaian perkembangannya bahasa pada anak usia dini. Menggunakan metode
observasi penelitian ini diharapkan dapat mengetahui seberapa banyak anak menguasai kosakata. Observasi merupakan kegiatan pengamatan dan pencatatan
yang dilakukan oleh peneliti guna menyempurnakan penelitian agar mencapai hasil yang maksimal.
37
3. Pertanyaan Penelitian