Kerangka Teoritis KAJIAN PUSTAKA

24

2.5 Kerangka Teoritis

Dengan adanya perkembangan IPTEK sekarang ini, akan meningkatkan kebutuhan ekonomi masyarakat. Oleh karena itu, khususnya dunia pendidikan harus mampu berperan aktif menyiapkan sumberdaya manusia terdidik yang mampu menghadapi berbagai tantangan kehidupan. Siswa tidak cukup hanya menguasai teori-teori, tetapi juga mau dan mampu menerapkannya dalam kehidupan sosial. Siswa tidak hanya mampu menerapkan ilmu yang diperoleh di bangku sekolah, tetapi juga mampu memecahkan berbagai persoalan yang dihadapi dalam kehidupan sehari-hari. Salah satunya adalah dengan mengembangkan perangkat pembelajaran kimia melalui pendekatan pembelajaran Chemoentrepreneurship CEP. Menurut Mursiti et al, 2006:7, konsep pendekatan Chemoentrepreneurship CEP merupakan suatu pendekatan pembelajaran kimia yang kontekstual yaitu pendekatan pembelajaran kimia yang dikaitkan dengan objek nyata sehingga selain mendidik, dengan pendekatan CEP ini memungkinkan siswa dapat mempelajari proses pengolahan suatu bahan menjadi produk yang bermanfaat, bernilai ekonomi dan meningkatkan minatnya untuk berwirausaha. Pendidikan yang demikian adalah pendidikan yang berorientasi pada pembentukan minat wirausaha, yaitu suatu kondisi yang terjadi apabila seseorang melihat ciri-ciri atau arti sementara dari situasi yang dihubungkan dengan keinginan atau kebutuhan sendiri. Atau dapat diartikan bahwa minat wirausaha merupakan suatu appetensi atau hasrat yang kuat dari seseorang terhadap aktivitas kewirausahaan, baik disadari atau tidak yang terpuaskan lewat perilaku tertentu. 25 Menurut Purnomo 2005:122, minat berwirausaha para siswa dapat ditingkatkan melalui pendidikan. Dalam konteks pengembangan sumber daya manusia, pendidikan sebagai usaha sadar diarahkan untuk mengembangkan potensi peserta didik agar dapat diwujudkan dalam bentuk kemampuan, keterampilan, sikap dan kepribadian sesuai dengan tujuan pendidikan nasional. Selain itu, pembelajaran ini juga akan meningkatkan motivasi belajar siswa. Seperti yang dikutip Donnel dalam Purnomo 2005:59, motivasi diartikan sebagai dorongan dan usaha untuk mencapai suatu tujuan. Seseorang itu akan berhasil dalam belajar, kalau pada dirinya sendiri ada keinginan untuk belajar. Keinginan atau dorongan untuk belajar inilah yang disebut dengan motivasi. Motivasi akan menyebabkan suatu perubahan energi yang ada pada diri manusia, sehingga akan bergayut dengan persoalan gejala kejiwaan, perasaan dan juga emosi, untuk kemudian bertindak atau melakukan sesuatu. Semua ini didorong karena adanya tujuan, dorongan dan kebutuhan. Seseorang itu akan berhasil dalam belajar, kalau pada dirinya sendiri ada keinginan untuk belajar. Keinginan atau dorongan untuk belajar inilah yang disebut dengan motivasi. Demikian yang diharapkan dari para siswa, selain memiliki motivasi belajar yang tinggi dan minatnya untuk berwirausaha, kemudian pada akhirnya diharapkan akan meningkatkan hasil belajarnya.

2.6 Kerangka Berpikir