45
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
4.1 Hasil Penelitian
Penelitian ini bertujuan: 1 untuk menganalisis peningkatan motivasi belajar siswa dalam pembelajaran kimia dengan pendekatan CEP, 2 untuk
mengkaji peningkatan minat wirausaha siswa dalam pembelajaran kimia dengan pendekatan CEP dan 3 untuk mengkaji peningkatan hasil belajar siswa dalam
pembelajaran kimia dengan pendekatan CEP. Sesuai dengan tujuan penelitian tersebut, maka sajian hasil penelitian meliputi : 1 analisis data hasil motivasi
belajar siswa, 2 analisis data minat berwirausaha dan 3 analisis data hasil belajar siswa.
4.1.1 Peningkatan Motivasi Belajar dalam Pembelajaran Kimia dengan
Pendekatan CEP
Motivasi belajar siswa dalam pembelajaran kimia dapat dilihat dari enam aspek yaitu menunjukkan minat terhadap pelajaran kimia, senang mencari dan
memecahkan masalah kimia, ulet menghadapi kesulitan atau tidak mudah putus asa dan tidak mudah puas terhadap prestasi yang dicapai dalam pelajaran kimia,
tekun menghadapia tugas, lebih senang bekerja sendiri atau tidak tergantung pada orang lain dan menunjukkan minat terhadap bermacam-macam masalah kimia.
Secara umum motivasi belajar siswa dalam pembelajaran CEP terjadi perubahan yang nyata. Hal ini dapat dilihat dari distribusi frekuensi motivasi
belajar siswa pada tabel berikut.
45
46
Tabel 4.1. Distribusi Frekuensi Motivasi Belajar Siswa Sebelum dan Sesudah
Pembelajaran CEP
Interval Kriteria Sebelum pembelajaran CEP
Setelah pembelajaran CEP Frekuensi Persentase
Frekuensi Persentase
81,26 - 100 Sangat tinggi
0,0 2 4,5
62,51 - 81,25 Tinggi
16 36,4
40 90,9 43,76 - 62,50
Rendah 28
63,6 2 4,5
25,00 - 43,75 Sangat rendah
0,0 0 0,0
Jumlah 44 100 44
100
Terlihat dari tabel 4.1, setelah pembelajaran CEP, motivasi belajar siswa yang tergolong sangat tinggi mencapai 4,5, motivasi belajar siswa yang
tergolong tinggi pada sebelum pembelajaran CEP 36,4 dan setelah pembelajaran CEP mengalami peningkatan 90,0, motivasi belajar siswa yang tergolong
rendah pada sebelum pembelajaran CEP 63,6 dan setelah pembelajaran CEP menjadi lebih sedikit yaitu sebesar 4,5. Hal ini berarti bahwa motivasi belajar
siswa setelah pembelajaran CEP mengalami peningkatan. Untuk lebih jelasnya dapat dilihat dari hasil uji peningkatan motivasi belajar siswa menggunakan uji t
sebagai berikut. Tabel 4.2. Uji Peningkatan Tingkat Motivasi Belajar Siswa
Kondisi Mean Peningkatan
t
hitung
dk p
value Kriteria
Sebelum 62,31
14,21 8,449
43 0,000
Signifikan Sesudah
71,16
Terlihat dari tabel 4.2, rata-rata tingkat motivasi belajar siswa sebelum pembelajaran CEP sebesar 62,31 dan setelah pembelajaran CEP sebesar 71,16
atau mengalami peningkatan 14,21. Dari hasil uji t diperoleh t
hitung
sebesar 8,449 dengan p value = 0,000. Karena nilai p value 0,05, menunjukkan bahwa secara
signifikan ada peningkatan motivasi belajar siswa setelah mengikuti pembelajaran CEP. Berdasarkan data tersebut menunjukkan bahwa dengan adanya CEP terjadi
perubahan motivasi belajar dalam arti terjadi pula perubahan minat, lebih senang
47
mencari dan memecahkan masalah, lebih ulet menghadapi kesulitan, lebih tekun menghadapi tugas, menunjukkan minat terhadap bermacam-macam masalah
kimia, lebih senang bekerja sendiri dan menunjukkan minat terhadap bermacam- macam masalah kimia. Lebih jelasnya dapat dilihat pada tabel 4.3 di bawah ini.
Tabel 4.3. Uji Peningkatan Tingkat Motivasi Belajar Siswa
Aspek Rata-rata
Pening -katan
t
hitung
dk p value Kriteria
Sebelum Sesudah Minat
terhadap pelajaran
kimia 64,58 72,54
12,32 3,167
43 0,003
Signifikan Senang
mencari dan memecahkan
masalah kimia
59,94 70,60 17,77
5,42 43
0,000 Signifikan
Ulet menghadapi
kesulitan
62,50 68,07 8,91
3,037 43
0,004 Signifikan
Tekun menghadapi
tugas pelajaran
kimia
77,70 79,97 2,93
1,308 43
0,198 Tidak
Signifikan
Lebih senang
bekerja sendiri
56,25 74,15 31,82
8,338 43
0,000 Signifikan
Menunjuk- kan minat
terhadap bermacam-
macam masalah
kimia
53,41 62,78 17,55
4,904 43
0,000 Signifikan
Berdasarkan tabel 4.3, menunjukkan bahwa dari keenam aspek motivasi tersebut, perubahan tertinggi pada aspek kemandirian dalam bekerja yang
mengalami peningkatan sebesar 31,82, sedangkan tingkat ketekunan dalam
48
menghadapi tugas pelajaran kimia mengalami peningkatan paling rendah yaitu sebesar 2,93.
Gambar 4.1 di bawah ini menjelaskan perbandingan aspek motivasi belajar siswa dalam pembelajaran kimia menggunakan pendekatan CEP.
72.54 70.60