Uji Validitas Uji Reliabilitas

35 Mekanik Penguasaan kaidah penulisan cerita pendek Baik: narasi menggunakan ejaan yang disempurnakan EYD, ada dialog yang menjelaskan narasi, penggunaan tanda baca yang tepat, penggunaan kata-kata asing maupun kata ujaran seperlunya. Cukup: ada narasi, ada dialog, ada kesalahan penempatan tanda baca tetapi tak sampaimengaburkan cerita. Kurang: kata asing dan kata ujaran berlebihan sehingga mengaburkan cerita, tanda baca tak diperhatikan, narasi tercampur dengan bahasa ujaran. 8 – 10 5 – 7 2 – 4 Skor Total 20 – 100

F. Uji Coba Instrumen

Sebelum digunakan untuk penelitian, instrumen terlebih dahulu diuji. Uji coba instrumen bertujuan untuk mengetahui kevalidan instrumen. Uji instrumen penulis lakukan di SMA N 1 Semin, sebagai sekolah yang memiliki kriteria sama dengan sekolah yang akan digunakan untuk penelitian. Instrumen diujikan pada 22 siswa yang tidak termasuk ke dalam sampel penelitian. Adapun penjelasan uji coba instrumen penulis uraikan sebagai berikut.

1. Uji Validitas

Validitas merupakan ukuran yang menunjukkan tingkat kevalidan atau kesahihan suatu instrumen. Uji validitas merupakan prosedur yang akan menghasilkan pertanyaan dalam kuesioner mampu atau tidak untuk mengukur dengan tepat atau tidak. 36 Teknik korelasi product moment dari Pearson digunakan untuk menguji kesahihan butir. Rumus korelasi product momen adalah sebagai berikut. r xy = N Σ XY − ΣX ΣY {N ΣX 2 − ΣX 2 } {N ΣY 2 − ΣY 2 } Keterangan: r xy : koefisien korelasi antara variabel X dan Y N : jumlah responden ΣXY : jumlah perkalian antara X dan Y ΣX : jumlah skor X ΣY : jumlah skor Y ΣX 2 : jumlah kuadrat dari X ΣY 2 : jumlah kuadrat dari Y Arikunto, 2006:170 Setelah r xy hitung diketahui, kemudian dikonsultasikan pada r tabel untuk mengetahui apakah butir instrumen valid atau tidak valid. Sebagai pedoman, bila r hitung ≥ r tabel pada taraf kesalahan 5 maka butir soal valid, dan jika r hitung ≤ r tabel maka butir soal tidak valid. Untuk digunakan dalam pengumpulan data, butir instrumen harus valid. Setelah dikonsultasikan dengan r tabel, terdapat butir soal yang gugur. Adapun rinciannya dapat dilihat pada tabel berikut. 37 Tabel 9: Hasil Uji Validitas Instrumen No . Variabel Jumlah Butir Semula Nomor Butir Gugur Jumlah Butir Gugur Jumlah Butir Valid 1. Kebiasaan Membaca Karya Sastra 46 1, 5, 8, 34, 41 5 41 2. Penguasaan Kosakata 60 2, 3, 5, 6, 9, 10, 11, 12, 14, 16, 18, 21, 24, 25, 27, 33, 36, 37, 40, 41, 42, 43, 50, 54, 57, 60. 26 34 Hasil uji validitas menunjukkan, kuisioner variabel kebiasaan membaca karya sastra memiliki 41 butir yang valid. Adapun soal untuk variabel penguasaan kosakata memiliki 34 butir soal yang valid.

2. Uji Reliabilitas

Setelah dihitung tingkat variabelnya, instrumen juga dihitung tingkat reliabilitasnya. Menurut Nurgiyantoro, dkk 2009:341 reliabilitas menunjuk pada apakah sebuah instrumen dapat mengukur sesuatu yang diukur secara konsisten dari waktu ke waktu. Lebih lanjut, Nurgiyantoro menjelaskan bahwa syarat kualifikasi suatu intrumen pengukuran adalah konsisten, ajeg, dan tidak berubah- ubah. Untuk mengukur tingkat reliabilitas instrumen dalam penelitian ini, menggunakan rumus Alpha Cronbach Arikunto, 2006:101 38 r 11 = � � − 1 1 − Σs 2 1 2 Keterangan: r 11 : reliabilitas tes secara keseluruhan, s 1 2 : variasi total Σ s 2 : jumlah variasi skor tiap-tiap butir, m : banyaknya butir instrumen Besar r 11 dapat diinterpretasikan sebagaimana berikut ini. Tabel 10: Kategori Hasil Reliabilitas Besarnya r 11 Interpretasi 0,80 ≤r 11 ≤ 1,00 Reliabilitas sangat tinggi 0,60 ≤ r 11 ≤ 0,80 Reliabilitas tinggi 0,40 ≤ r 11 ≤0,60 Reliabilitas sedang 0,20 ≤ r 11 ≤ 0,40 Reliabilitas rendah 0,00 ≤ r 11 ≤ 0,20 Reliabilitas sangat rendah Dalam penelitian ini, penghitungan uji reliabilitas menggunakan SPSS 17 model alpha cronbach. Tabel 11: Hasil Uji Reliabilitas Instrumen Variabel Reliabilitas Interpretasi Kebiasaan Membaca Karya Sastra 0, 939 Sangat Tinggi Penguasaan Kosakata 0,819 Sangat Tinggi Berdasarkan hasil yang tersaji pada tabel, dapat disimpulkan bahwa instrumen untuk variabel pengetahuan kebiasaan membaca karya sastra dan penguasaan kosakata dalam kategori sangat tinggi, sehingga reliabel untuk digunakan dalam penelitian ini. 39

G. Revisi Instrumen

Dokumen yang terkait

Hubungan Motivasi Penulisdan Penguasaan Kosakata dengan Kemampuan Menulis Argumentasi Mahasiswa Semenster VI Jurusan Pendidikan Bahasa Inggris FITK UIN Syarif Hidayatullah Jakarta

0 5 15

HUBUNGAN ANTARA PENGUASAAN KOSAKATA DAN MOTIVASI MEMBACA DENGAN KEMAMPUAN Hubungan Antara Penguasaan Kosakata Dan Motivasi Membaca Dengan Kemampuan Menulis Eksposisi (Penelitian di SMA Negeri 1 Jogonalan Kabupaten Klaten).

0 2 15

HUBUNGAN ANTARA PENGUASAAN KOSAKATA DAN MOTIVASI MEMBACA DENGAN KEMAMPUAN Hubungan Antara Penguasaan Kosakata Dan Motivasi Membaca Dengan Kemampuan Menulis Eksposisi (Penelitian di SMA Negeri 1 Jogonalan Kabupaten Klaten).

0 1 22

HUBUNGAN ANTARA PENGUASAAN UNSUR INTRINSIK DAN MINAT MEMBACA KARYA SASTRA DENGAN KEMAMPUAN MERESEPSI TEKS CERPEN (Studi Korelasi pada Siswa Kelas XI SMA Negeri di Kabupaten Sleman).

0 0 10

HUBUNGAN KEBIASAAN MEMBACA CERPEN DENGAN KETERAMPILAN MENULIS NARASI SISWA KELAS X SMA NEGERI 6 YOGYAKARTA.

0 0 119

HUBUNGAN PENGUASAAN KOSAKATA DENGAN KETERAMPILAN MENULIS PUISI SISWA KELAS V SD NEGERI SE-GUGUS SETYA SECANG KABUPATEN MAGELANG.

6 12 187

HUBUNGAN ANTARA KEBIASAAN MEMBACA CERITA DAN PEMAHAMAN UNSUR INTRINSIK CERPEN DENGAN KEMAMPUAN MENULIS CERPEN SISWA KELAS X SMA NEGERI SEKABUPATEN BOYOLALI.

0 1 157

HUBUNGAN ANTARA KEBIASAAN MEMBACA CERPEN DENGAN KREATIVITAS DI DALAM MENULIS CERPEN SISWA KELAS X SMA NEGERI DI KABUPATEN SLEMAN.

0 1 74

Hubungan antara tahap penguasaan kemahir

0 0 13

HUBUNGAN ANTARA KEBIASAAN MEMBACA CERPEN DAN KETERAMPILAN MENULIS PUISI PADA SISWA SMA

0 0 10