Uji Hipotesis 1 Pengujian Hipotesis

61

3. Pengujian Hipotesis

Hipotesis merupakan dugaan awal dari penelitian yang akan dilakukan. Setelah penelitian dilakukan, maka hipotesis tersebut harus diuji kebenarannya secara empirik. Pengujian hipotesis dalam penelitian ini menggunakan analisis product moment, untuk hipotesis pertama dan kedua, sedangkan hipotesis ketiga menggunakan teknik analisis korelasi ganda dengan dua variabel bebas. Penjelasan lebih lanjut tentang uji hipotesis adalah sebagai berikut.

a. Uji Hipotesis 1

Hipotesis pertama menyatakan bahwa ada hubungan yang positif dan signifikan antara kebiasaan membaca karya sastra terhadap keterampilan menulis cerpen pada siswa kelas XI SMA negeri se-Kabupaten Gunungkidul. Analisis data menggunakan SPSS 17.00 menunjukkan tingkat kesalahan hasil perhitungan kebiasaan membaca karya sastra siswa X 1 dengan keterampilan menulis cerpen siswa Y sebesar 0,00 pada taraf kesalahan 5. Hasil tersebut menunjukkan bahwa nilai p 0,00 lebih kecil dari nilai kesalahan 0,05 0,000,05. Selain itu, pengujian dapat pula menggunakan perbandingan antara r hitung dengan r tabel pada taraf kesalahan 5. Apabila nilai r hitung lebih besar dari nilai r tabel maka korelasi tersebut signifikan, sebaliknya, jika nilai r hitung lebih kecil dari nilai r tabel maka korelasi tersebut tidak signifikan. Pengolahan data sederhana menggunakan program SPSS versi 17.00 menunjukkan bahwa koefisien hubungan r x1y kebiasaan membaca karya sastra dengan keterampilan menulis cerpen Y siswa kelas XI SMA Negeri se-Kabupaten Gunungkidul sebesar 0,315. Dari jumlah N yang 62 sebesar 310, dapat diketahui nilai r tabel sebesar 0,113. Setelah nilai r hitung dikonsultasikan dengan nilai r tabel pada taraf kesalahan 5 dapat disimpulkan bahwa hasil koefisien korelasi r x1y menunjukkan r hitung lebih besar daripada r tabel 0,315 0, 113. Hal ini menunjukkan bahwa terdapat hubungan yang signifikan. Jadi hipotesis yang diajukan diterima. Oleh karena itu, hasil penelitian ini adalah terdapat hubungan yang positif dan signifikan antara kebiasaan membaca karya sastra terhadap keterampilan menulis cerpen siswa SMA Negeri se-Kabupaten Gunungkidul. Hasil analisis product moment dapat dilihat pada tabel berikut ini. Tabel 21: Rangkuman Hasil Analisis Korelasi Product Moment X 1 Variabel Pearson Correlation N P Keterangan Kebiasaan Membaca Karya Sastra terhadap Keterampilan Menulis Cerpen 0,315 310 0,000 Signifikan Sumber: Data primer yang diolah 2016

b. Uji Hipotesis 2

Dokumen yang terkait

Hubungan Motivasi Penulisdan Penguasaan Kosakata dengan Kemampuan Menulis Argumentasi Mahasiswa Semenster VI Jurusan Pendidikan Bahasa Inggris FITK UIN Syarif Hidayatullah Jakarta

0 5 15

HUBUNGAN ANTARA PENGUASAAN KOSAKATA DAN MOTIVASI MEMBACA DENGAN KEMAMPUAN Hubungan Antara Penguasaan Kosakata Dan Motivasi Membaca Dengan Kemampuan Menulis Eksposisi (Penelitian di SMA Negeri 1 Jogonalan Kabupaten Klaten).

0 2 15

HUBUNGAN ANTARA PENGUASAAN KOSAKATA DAN MOTIVASI MEMBACA DENGAN KEMAMPUAN Hubungan Antara Penguasaan Kosakata Dan Motivasi Membaca Dengan Kemampuan Menulis Eksposisi (Penelitian di SMA Negeri 1 Jogonalan Kabupaten Klaten).

0 1 22

HUBUNGAN ANTARA PENGUASAAN UNSUR INTRINSIK DAN MINAT MEMBACA KARYA SASTRA DENGAN KEMAMPUAN MERESEPSI TEKS CERPEN (Studi Korelasi pada Siswa Kelas XI SMA Negeri di Kabupaten Sleman).

0 0 10

HUBUNGAN KEBIASAAN MEMBACA CERPEN DENGAN KETERAMPILAN MENULIS NARASI SISWA KELAS X SMA NEGERI 6 YOGYAKARTA.

0 0 119

HUBUNGAN PENGUASAAN KOSAKATA DENGAN KETERAMPILAN MENULIS PUISI SISWA KELAS V SD NEGERI SE-GUGUS SETYA SECANG KABUPATEN MAGELANG.

6 12 187

HUBUNGAN ANTARA KEBIASAAN MEMBACA CERITA DAN PEMAHAMAN UNSUR INTRINSIK CERPEN DENGAN KEMAMPUAN MENULIS CERPEN SISWA KELAS X SMA NEGERI SEKABUPATEN BOYOLALI.

0 1 157

HUBUNGAN ANTARA KEBIASAAN MEMBACA CERPEN DENGAN KREATIVITAS DI DALAM MENULIS CERPEN SISWA KELAS X SMA NEGERI DI KABUPATEN SLEMAN.

0 1 74

Hubungan antara tahap penguasaan kemahir

0 0 13

HUBUNGAN ANTARA KEBIASAAN MEMBACA CERPEN DAN KETERAMPILAN MENULIS PUISI PADA SISWA SMA

0 0 10