Desain Penelitian Tempat dan Waktu Penelitian Populasi dan Sampel Penelitian

25 X 1 X 2

BAB III METODE PENELITIAN

A. Desain Penelitian

Penelitian ini menggunakan jenis penelitian ex post facto, yakni penelitian yang tidak memerlukan perlakuan pada obyek penelitiannya. Penelitian ex post facto bertujuan untuk mengetahui gambaran tentang variabel serta ada tidaknya korelasi antar variabel. Lebih lanjut, Arikunto 2006: 215 mengungkapkan bahwa penelitian ex post facto bertujuan untuk menemukan ada tidaknya hubungan antar variabel. Apabila ada hubungan antar variabel selanjutnya akan dilihat seberapa signifikan hubungan antar variabel tersebut atau sebaliknya. Penelitian ini akan mencari apakah ada hubungan yang signifikan antara kebiasaan membaca karya sastra dan penguasaan kosakata terhadap keterampilan menulis cerpen. Hubungan ketiga variabel tersebut dapat diilustrasikan sebagai berikut. Keterangan: X 1 : Kebiasaan membaca karya sastra X 2 : Penguasaan kosakata Y: keterampilan menulis cerpen Y 26

B. Tempat dan Waktu Penelitian

Penelitian ini dilakukan di SMA Negeri yang berada di Kabupaten Gunungkidul. Adapun waktu pengambilan data dilakukan pada bulan November hingga Desember 2015.

C. Populasi dan Sampel Penelitian

Populasi merupakan keseluruhan subjek penelitian. Sebagaimana yang diungkapkan Arikunto 2006: 13, bahwa populasi adalah keseluruhan subjek penelitian. Apabila seseorang ingin meneliti semua elemen yang ada dalam wilayah penelitian, maka penelitiannya adalah penelitian populasi. Studi atau penelitiannya juga disebut studi populasi atau studi sensus. Sedangkan menurut Sugiyono 2011: 61, populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri atas: objeksubjek penelitian yang mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya. Berdasarkan pendapat- pendapat tersebut, penulis simpulkan bahwa populasi dari penelitian ini adalah seluruh siswa kelas XI SMA Negeri di Kabupaten Gunungkidul. Penelitian populasi atau penelitian sensus dapat dilakukan apabila populasinya terhingga dan subjeknya tidak terlalu banyak Arikunto, 2006: 131. Sebagai ukuran, apabila subjeknya kurang dari 100, peneliti dapat mengambil seluruh populasi untuk diteliti. Namun apabila subjek berjumlah banyak, dapat diambil antara 10-15 dan 27 20-25, atau lebih tergantung dari kemampuan peneliti terkait waktu, biaya, dan tenaga. Serta tergantung sempit luasnya wilayah penelitian dan juga resiko yang ditanggung oleh peneliti Arikunto, 2006: 134 Untuk memenuhi jumlah sampel 10 – 15 dari total populasi, penelitian ini mengambil enam sekolah dari keseluruhan SMA Negeri di Kabupaten Gunungkidul yang berjumlah sebelas sekolah. Menurut Disdikpora Kabupaten Gunungkidul, peserta didik kelas XI SMA negeri se-Kabupaten Gunungkidul pada tahun ajaran 2015 2016 berjumlah 1574. Berdasarkan tabel Krectji, jika jumlah populasi sebesar 1600 dibulatkan ke atas maka sampel yang diambil sebanyak 310 dengan taraf kesalahan 5. Pada penelitian ini, sampel yang penulis teliti tergolong heterogen sehingga perlu menggunakan teknik Propotionate Stratified Random sampling untuk meratakan sampel yang berstrata proporsional dan heterogen. Sabagaimana yang diungkapkan Sugiyono 2013:64 bahwa teknik Propotionate Stratified Random sampling digunakan bila populasi memiliki anggota yang tidak homogen dan berstrata secara proposional. Pada penelitian ini, penggunaan teknik Propotionate Stratified Random sampling yakni dengan cara; jumlah sekolah yang ada akan dikategorikan secara proporsional menurut strata tinggi, sedang, dan rendah. Pengkategorian ini berdasarkan nilai Ujian Nasional UN tahun sebelumnya 2014. 28 Tabel 4: Populasi dan Sampel Kategori Sekolah Berdasarkan Nilai UN Populasi Sampel Tinggi 1. SMA N 1 Wonosari 2. SMA N 2 Wonosari 3. SMA N 2 Playen 1. SMA N 1 Wonosari 2. SMA N 2 Playen Sedang 1. SMA N 1 Semin 2. SMA N 1 Rongkop 3. SMA N 1 Karangmojo 4. SMA N 1 Patuk 1. SMA N 1 Karangmojo 2. SMA N 2 Patuk Rendah 1. SMA N 1 Panggang 2. SMA N 1 Semanu 3. SMA N 1 Playen 4. SMA N 1 Tanjungsari 1. SMA N 1 Semanu 2. SMA N 1 Playen

D. Pengumpulan Data

Dokumen yang terkait

Hubungan Motivasi Penulisdan Penguasaan Kosakata dengan Kemampuan Menulis Argumentasi Mahasiswa Semenster VI Jurusan Pendidikan Bahasa Inggris FITK UIN Syarif Hidayatullah Jakarta

0 5 15

HUBUNGAN ANTARA PENGUASAAN KOSAKATA DAN MOTIVASI MEMBACA DENGAN KEMAMPUAN Hubungan Antara Penguasaan Kosakata Dan Motivasi Membaca Dengan Kemampuan Menulis Eksposisi (Penelitian di SMA Negeri 1 Jogonalan Kabupaten Klaten).

0 2 15

HUBUNGAN ANTARA PENGUASAAN KOSAKATA DAN MOTIVASI MEMBACA DENGAN KEMAMPUAN Hubungan Antara Penguasaan Kosakata Dan Motivasi Membaca Dengan Kemampuan Menulis Eksposisi (Penelitian di SMA Negeri 1 Jogonalan Kabupaten Klaten).

0 1 22

HUBUNGAN ANTARA PENGUASAAN UNSUR INTRINSIK DAN MINAT MEMBACA KARYA SASTRA DENGAN KEMAMPUAN MERESEPSI TEKS CERPEN (Studi Korelasi pada Siswa Kelas XI SMA Negeri di Kabupaten Sleman).

0 0 10

HUBUNGAN KEBIASAAN MEMBACA CERPEN DENGAN KETERAMPILAN MENULIS NARASI SISWA KELAS X SMA NEGERI 6 YOGYAKARTA.

0 0 119

HUBUNGAN PENGUASAAN KOSAKATA DENGAN KETERAMPILAN MENULIS PUISI SISWA KELAS V SD NEGERI SE-GUGUS SETYA SECANG KABUPATEN MAGELANG.

6 12 187

HUBUNGAN ANTARA KEBIASAAN MEMBACA CERITA DAN PEMAHAMAN UNSUR INTRINSIK CERPEN DENGAN KEMAMPUAN MENULIS CERPEN SISWA KELAS X SMA NEGERI SEKABUPATEN BOYOLALI.

0 1 157

HUBUNGAN ANTARA KEBIASAAN MEMBACA CERPEN DENGAN KREATIVITAS DI DALAM MENULIS CERPEN SISWA KELAS X SMA NEGERI DI KABUPATEN SLEMAN.

0 1 74

Hubungan antara tahap penguasaan kemahir

0 0 13

HUBUNGAN ANTARA KEBIASAAN MEMBACA CERPEN DAN KETERAMPILAN MENULIS PUISI PADA SISWA SMA

0 0 10