Program Ko-Kurikuler
36
3 Tangan lurus ke bawah tidak melenggang.
f. Menghentikan barisan
Barisan bisa dihentikan baik pada waktu sedang berjalan maupun sedang jalan di tempat dengan aba-aba berhenti
... gerak. 1
Begitu mendengar aba-aba berhenti ... gerak, bisa jatuh kaki kiri dan bisa jatuh kaki kanan langsung
melakukan gerakan-gerakan: a
Tambah satu langkah bila jatuh kaki kiri atau tambah dua langkah bila jatuh kaki kanan dan
langkah berikutnya menutupberhenti: kaki kiri selalu menutup.
b Setelah berhenti tidak boleh gerak dulu.
2 Untuk merapikan barisan setelah berhenti, perlu
dilencang kanankan atau dilencang depankan.
g. Bubar Jalan
Untuk membubarkan barisan secara tertib diberikan aba- aba bubar ... jalan, langsung melakukan gerakan-
gerakan: 1
Memberikan penghormatan barisan secara serentak. 2
Begitu selesai dibalas dengan yang membubarkan langsung tangan diturunkan dan otomatis balik kanan
Modul Diklat Prajabatan Golongan III
37
dengan kaki kiri menghentakkan secara serempak.
E. Latihan
1. Apa yang Saudara ketahui tentang Peraturan Baris Berbaris
PBB ? 2.
Manfaat apa saja didalam melakukan kegiatan PBB ? 3.
Sebutkan Contoh-contoh gerakan di tempat 4.
Sebutkan contoh-contoh gerakan berjalan 5.
Coba berikan aba-aba dari Baris-berbaris.
F. Rangkuman
Gerakan-gerakan yang umum dilakukan adalah gerakan maju jalan, belok kanankiri, balik kanan maju jalan, jalan ditempat,
belok kanankiri jalan, menghentikan barisan dan membubarkan barisan.
Pada pokoknya gerakan berjalan ini sasarannya adalah melatih kelompokbarisan agar terbentuk kekompakan dan kerjasama
yang harmonis. Dalam suatu barisan bila terlihat salah seorang menyimpang dari aba-aba yang diberikan,. Akibatnya akan jelas
memporak-porandakan barisan itu, misalnya pada waktu diberikan aba-aba hadap kanan, maju jalan, maka barisan
utamanya pada gerakan berjalan setiap orang perorang memusatkan perhatian kepada aba-aba yang diberikan dan dapat
dilaksanakan serempak, sehingga tercipta kebersamaan.
38
BAB IV TATA UPACARA SIPIL
Pengertian Tata Upacara Sipil
Tata Upacara Sipil TUS ini adalah bagian dari pembinaan disiplin. Pembinaan ini dilakukan secara terus menerus selama
mengikuti Diklat Prajabatan, dengan semua kegiatan dilakukan serba tertib yakni tertib di ruang kelas, tertib di ruang tidur,
tertib di ruang makan, tertib di lapangan, tertib pengaturan dan penggunaan waktu tepat waktu dan kegiatan-kegiatan lain
yang tertib dan teratur. Suatu kehidupan yang serba tertib akan melahirkan suatu disiplin yang prima.
Upacara dilakukan secara tertib dan teratur menurut urut-urutan acara yang telah dilakukan dengan gerakan-gerakan dan
langkah-langkah kaki yang sera-gam dan serentak sesuai gerakanlangkah yang ditentu kan dalam Peraturan Baris
Berbaris PBB. Maka kepada peserta sebelum mendapatkan pelajaran TUS ini
harus betul-betul memahami dan menguasai serta mampu melakukan ketentuan yang berlaku pada PBB. Karena upacara
yang berdasarkan PBB itu membutuhkan mental yang kuat,
Modul Diklat Prajabatan Golongan III
39
disiplin yang tinggi dan fisik yang bugar dan tegar, sehingga tercermin suatu kekhidmatan dari upcara itu. Berbagai macam
upacara yang kita ketahui, secara garis besar dikenal upacara umum yang biasanya dilaksanakan di lapangan dan upacara
khusus biasanya di dalam ruangan. Aturan untuk melaksanakan upacara dalam acara kenegaraan
atau acara resmi mengacu pada Peraturan Pemerintah Nomor 62 tahun 1990. Dalam pelaksanaan aturan tersebut merupakan
Pedoman Umum Tata Upacara Sipil yang memuat sebagai perencana dan pelaksanaan upacara untuk menjawab apa, siapa
yang harus berbuat apa, dimana dan bilamana tata cara nya serta bentuk dan jenisnya. Sedangkan Pedoman Umum pelaksanaan
upacara meliputi kelengkapan dan perlengkapan upacara, langkah-langkah persiapan, petunjuk pelaksanaan dan susunan
acaranya. Pada dasarnya upacara umum di lapangan jumlah pesertanya
lebih banyak, sedangkan upacara khusus diruangan pesertanya lebih sedikit.
Manfaat
Tata Upacara Sipil berguna bagi peserta Diklat Prajabatan Golongan III, terutama dapat dimanfaatkan di tempat tugas