Tabel 5.1 Karakteristik Dasar Subyek Penelitian
Variabel Kasus
Kontrol n
n Umur tahun, median min-mak
50 41-59 50,5 40-60
Jenis kelamin laki-laki
20 46,5
27 61,4
perempuan 23
53,5 17
38,6 Pendidikan
SD 17
39,5 6
13,6 SMP
5 11,6
2 4,5
SMA 11
25,6 23
52,3 Perguruan Tinggi
10 23,3
13 29,5
Pekerjaan PNSTNI POLRI
12 27,9
13 29,5
Swasta 15
34,9 17
38,6 Petani Buruh
4 9,3
5 11,6
Lain-lain 12
27,9 9
20,5 Kadar HbA1c, median min-mak
8,52 5,30-14,30 6,79 4,80-14,24
Seluruh subyek pada penelitian ini menjalani pendidikan formal mulai dari tingkat SD hingga perguruan tinggi, dengan jumlah terbanyak adalah tingkat
pendidikan SMA, yaitu 11 orang pada kelompok kasus 23,3 dan 23 pada kelompok kontrol 52,3. Tingkat pendidikan akan dikelompokkan menjadi
pendidikan rendah untuk penderita DM tipe 2 yang tidak menyelesaikan pendidikan dasar 12 tahun dan pendidikan tinggi untuk penderita DM tipe 2 yang berhasil
menyelesaikan pendidikan dasar 12 tahun. Tingkat pekerjaan terbanyak adalah pegawai swasta dengan jumlah 15 orang pada kelompok kasus 34,8 dan 17
orang pada kelompok kontrol 38,6. Median kadar HbA1c sebesar 8,52 dengan
rentang 5,30-14,30 pada kelompok kasus dan
6,79 dengan rentang 4,80-14,24 pada kelompok kontrol. Untuk menentukan kontrol gula darah pada penderita DM tipe 2, kadar
HbA1c dikelompokkan menjadi 7 untuk penderita DM dengan kadar gula tidak terkontrol dan kadar HbA1c 7 untuk penderita DM kadar gula darah terkontol.
5.2 Hubungan Kontrol Gula Darah dengan GFK pada Penderita DM TIpe 2 Usia Dewasa Menengah
Hubungan antara kontrol gula darah sebagai variabel bebas dengan gangguan kognitif sebagai variabel tergantung pada penderita DM tipe 2 usia
dewasa menengah dinilai dengan menggunakan analisis bivariat. Uji hipotesis yang digunakan adalah
Chi-Square
. Didapatkan nilai
Odds rasio
OR dengan interval kepercayaan IK 95. Kemaknaan penelitian ini ditetapkan pada nilai probabilitas
p 0,05. Hasil analisis disajikan pada tabel 5.2. Tabel 5.2
Analisis Bivariat Kontrol Gula Darah dengan Gangguan Kognitif pada Penderita DM Tipe 2 Usia Dewasa Menengah
GFK + n
GFK - n
OR p
IK 95
Kontrol gula darah
Tidak terkontrol
30 69,8 17 38,6
3,66 1,505-8,924
0,004 Terkontrol
13 30,2 2761,4
bermakna secara statisktik
Penderita DM tipe 2 usia dewasa menengah dengan kadar gula darah tidak terkontrol yang mengalami GFK sebanyak 30 orang 69,8 dan tanpa GFK
sebanyak 17 orang 38,6. Dari penelitian ini didapatkan bahwa penderita DM usia dewasa menengah dengan kadar gula darah tidak terkontrol secara signifikan
meningkatkan risiko 3,66 kali untuk mengalami GFK dibandingkan dengan penderita DM tipe 2 usia dewasa menengah dengan kadar gula darah terkontrol
OR=3,66; IK 95= 1,505-8,924; p=0,004 tabel 5.2.
5.3 Hubungan Faktor- faktor Lain yang Berpengaruh Terhadap Kejadian GFK pada Penderita DM Tipe 2 Usia Dewasa Menengah
Faktor-faktor lain yang berpengaruh pada kejadian GFK antara lain tingkat pendidikan, lama menderita DM, hipertensi dan dislipidemia. Hubungan dari
variabel tersebut selanjutnya dianalisis dengan menggunakan analisis bivariate. Uji hipotesis yang digunakan adalah
Chi-Square
. Didapatkan nilai
Odds rasio
OR dengan interval kepercayaan IK 95. Kemaknaan penelitian ini ditetapkan pada
nilai probabilitas p 0,05. Hasil analisis disajikan pada tabel 5.3. Pada penelitian ini didapatkan 20 orang 46,5 subyek pada kelompok
kasus dan 21 orang 47,5 pada kelompok kontrol menderita DM selama lebih dari 5 tahun. Berdasarkan tingkat pendidikan didapatkan 22 orang 51,2 pada
kelompok kasus dan 8 orang 18,2 berpendidikan rendah. Sebanyak 16 orang 37,2 pada kelompok kasus dan 10 orang 22,7 pada kelompok kontrol
menderita hipertensi. Pada penelitian ini juga didapatkan sebanyak 15 orang