Uji Prasyarat Analisis Regresi Uji Linieritas Uji Parsial

4.1.3.1 Uji Prasyarat Analisis Regresi Uji Linieritas

Linieritas dapat dilihat pada tabel anova dengan bantuan program SPSS. Apabila F hitung F tabel pada dk pembilang k-2 dan penyebut n-2 dengan taraf signifikan 5 maka persamaan regresi tersebut dinyatakan linier. Tabel 3.6 Hasil Uji Linieritas ANOVA Table Sum of Squares df Mean Square F Sig. Kinerja Guru Pendidikan dan Pelatihan Between Groups Combined 526.343 14 37.596 3.798 .006 Linearity 239.547 1 239.547 24.202 .000 Deviation from Linearity 286.796 13 22.061 2.229 .065 Within Groups 158.367 16 9.898 Total 684.710 30 Kinerja Guru Motivasi Kerja Between Groups Combined 492.743 16 30.796 2.246 .068 Linearity 264.035 1 264.035 19.256 .001 Deviation from Linearity 228.708 15 15.247 1.112 .424 Within Groups 191.967 14 13.712 Total 684.710 30 Dari tabel di atas dapat diketahui bahwa ℎ pendidikan dan pelatihan sebesar 2,229 dengan nilai signifikansi sebesar 0,065. Karena nilai signifikansi 0,05 maka dapat disimpulkan bahwa antara variabel pendidikan dan pelatihan, dan kinerja guru dinyatakan linier. Sedangkan ℎ motivasi kerja sebesar 1,112 dengan nilai signifikansi sebesar 0,424. Karena nilai signifikansi 0,05 maka dapat disimpulkan bahwa antara variabel motivasi kerja dan kinerja guru dinyatakan linier.

4.1.3.2 Uji Parsial

Uji parsial digunakan untuk mengetahui pengaruh antar variabel. Pengujian secara parsial ini dapat dilihat pada tabel output SPSS for windows release 16 berikut ini: Tabel 3.7 Hasil Uji Parsial Coefficientsa Model Unstandardized Coefficients Standardized Coefficients t Sig. B Std. Error Beta 1 Constant 19.514 3.546 5.503 .000 Pendidikan dan Pelatihan .325 .102 .430 3.180 .004 Motivasi Kerja .308 .088 .474 3.512 .002 a. Dependent Variable: Kinerja Guru Dari tabel 3.7 terlihat nilai koefisien untuk variabel pendidikan dan pelatihan X1 sebesar 0,325 diuji kebermaknaannya diperoleh ℎ = 3,180 dengan nilai signifikansi = 0,004 0,05, sehingga Ho ditolak yang berarti hipotesis yang menyatakan ada pengaruh positif antara pendidikan dan pelatihan terhadap kinerja guru diterima. Hasil pengujian diperoleh koefisien untuk variabel motivasi kerja X2 sebesar 0,308 dan diuji kebermaknaannya diperoleh ℎ = 3,512 dengan nilai signifikansi 0,002 0,05, sehingga Ho ditolak yang berarti hipotesis yang menyatakan bahwa ada pengaruh positif antara motivasi kerja terhadap kinerja guru diterima. Dari analisis di atas diperoleh model regresi sebagai berikut: Y = 19,514 + 0,325X1 + 0,308X2, Keterangan: 1. Konstanta = 19,514; artinya jika variabel pendidikan dan pelatihan X1, dan motivasi kerja X2 nilainya adala 0, maka kinerja guru Y nilainya adalah 19,514. 2. Koefisien pendidikan dan pelatihan X1 = 0,325; artinya jika pendidikan dan pelatihan mengalami kenaikan 1 unit dan motivasi kerja dianggap tetap, maka kinerja guru akan mengalami kenaikan sebesar 0,325. 3. Koefisien motivasi kerja X2 = 0,308; artinya jika motivasi kerja mengalami kenaikan 1 unit dan variabel independen lainnya dianggap tetap, maka kinerja guru akan mengalami kenaikan sebesar 0,308.

4.1.3.3 Uji simultan