Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Kinerja

Seseorang yang mempunyai kerja tinggi disebut orang yang produktif dan sebaliknya orang yang tidak mencapai standar dikatakan sebagai orang yang tidak produktif atau dengan kata lain memiliki kinerja yang rendah. Orang dengan kinerja rendah dapat menyebabkan hasil pekerjaannya tidak optimal atau kurang memuaskan. Jadi kinerja guru dapat dikatakan baik dan sukses apabila tujuan dalam pembelajaran dapat dicapai dengan baik.

2.1.2 Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Kinerja

Kinerja berhubungan dengan banyak faktor, baik yang berasal dari dalam diri maupun yang berasal dari luar diri seseorang. Dalam menjalankan fungsinya kinerja tidak berdiri sendiri, tetapi berhubungan dengan kepuasan kerja dan tingkat imbalan, dan dipengaruhi oleh ketrampilan, kemampuan dan sifat-sifat individu. Oleh karena itu menurut model Partner- Lawyer Donnelly and Gibson dalam Rivai 2005:16, pada dasarnya kinerja individu dipengaruhi oleh faktor-faktor: 1 harapan mengenai imbalan, 2 dorongan, 3 kemampuan, kebutuhan dan sifat 4 persepsi terhadap tugas, 5 imbalan internal dan eksternal, 6 persepsi terhadap tingkat imbalan dan kepuasan kerja. Dengan demikian, pada dasarnya kinerja ditentukan oleh tiga hal, yaitu: kemampuan, keinginan dan lingkungan. Oleh karena itu, agar mempunyai kinerja yang baik seseorang harus mempunyai keinginan yang tinggi untuk mengerjakan serta mengetahui pekerjannya. Menurut Mulyasa 2007:139-140 faktor-faktor yang mempengaruhi produktivitas atau kinerja seseorang antara lain: 1. Sikap mental, berupa motivasi, ketrampilan, disiplin dan etika kerja. 2. Pendidikan, pada umumnya orang yang mempunyai pendidikan lebih tinggi akan memiliki wawasan yang lebih luas. Pendidikan di sini dapat berarti pendidikan formal, informal, maupun nonformal. 3. Manajemen, hubungan industrial, lingkungan dan suasana kerja yang baik dapat menciptakan ketenangan kerja dan memberikan motivasi kerja secara produktif, menciptakan hubungan kerja yang serasi dan dinamis, serta meningkatkan harkat dan martabat tenaga kependidikan, dan meningkatkan tanggungjawab menuju ke arah peningkatan produktivitas. 4. Tingkat penghasilan yang memadai dapat menimbulkan konsentrasi kerja, dan kemampuan yang dimiliki dapat dimanfaatkan untuk meningkatkan produktivitas. 5. Gizi dan kesehatan akan meningkatkan semangat kerja dan mewujudkan produktivitas kerja yang tinggi. 6. Jaminan sosial, jika jaminan sosial mencukupi maka akan menimbulkan kesenangan bekerja, yang mendorong pemanfaatan seluruh kemampuan untuk meningkatkan produktivitas kerja. 7. Teknologi dan kualitas sarana pembelajaran yang dipakai secara tepat akan mempercepat penyelesaian proses pendidikan, menghasilkan jumlah lulusan yang berkualitas serta memperkecil pemborosan. 8. Kesempatan berprestasi, dapat menimbulkan dorongan psikologi untuk meningkatkan dedikasi serta pemanfaatan potensi yang dimiliki dalam meningkatkan produktivitas kerja.

2.1.3 Penilaian Kinerja