Pengertian Kinerja Kinerja Guru

11

BAB II LANDASAN TEORI

2.1 Kinerja Guru

2.1.1 Pengertian Kinerja

Dalam proses bekerja tentunya pengalaman seseorang akan selalu bertambah, akumulasi pengalaman akan mempengaruhi kualitas dan keberhasilan seseorang sehingga dapat meningkatkan kinerjanya. Kinerja adalah kesediaan seseorang atau kelompok orang untuk melakukan sesuatu kegiatan dan menyempurnakannya sesuai dengan tanggungjawabnya dengan hasil seperti yang diharapkan Rivai 2005:15. Smith Mulyasa 2007:136 menyatakan bahwa kinerja adalah “output drive from processes, human or otherwise”, jadi kinerja merupakan hasil atau keseluruhan dari suatu proses. Kinerja menunjukkan tingkat keberhasilan seseorang dalam bekerja Vroom dalam As’ad 2004:104. Lebih lanjut Vroom Mulyasa 2007:136 mengemukakan bahwa “Performance = f Ability x motivation.” Jadi kinerja seseorang merupakan fungsi perkalian antara kemampuan ability dan motivasi. Jika seseorang rendah pada salah satu komponen maka prestasi kerjanya akan rendah pula. Orang yang dengan kemampuan tinggi tetapi rendah motivasinya, akan menghasilkan kinerja yang rendah, demikian halnya orang yang bermotivasi tinggi tetapi kemampuan ability-nya rendah. Kinerja atau perfomansi dapat diartikan sebagai prestasi kerja, pelaksanaan kerja, pencapaian kerja, hasil kerja atau unjuk kerja LAN dalam Mulyasa 2007:136. Kinerja merupakan seperangkat hasil yang dicapai dan merujuk pada tindakan pencapaian serta pelaksanaan sesuatu pekerjaan yang diminta Stolovitch and Keeps 1992 dalam Rivai 2005:14. Sulistiyani dan Rosidah 2003:223 menyatakan kinerja seseorang merupakan kombinasi dari kemampuan, usaha, dan kesempatan yang dapat dinilai dari hasil kerjanya. Sementara menurut Donnelly, Gibson and Ivancevich, 1994 Rivai 2005:15 kinerja merujuk pada tingkat keberhasilan dalam melaksanakan tugas serta kemampuan untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan. Kinerja dikatakan baik dan sukses jika tujuan yang diinginkan dapat tercapai dengan baik. Menurut Winardi 1992:44 kinerja adalah suatu konsep yang bersifat universal yang merupakan efektivitas operasional suatu organisasi, bagian organisasi dan bagian karyawannya berdasarkan standar dan kriteria yang telah ditetapkan sebelumnya. Pada dasarnya organisasi dijalankan oleh manusia, maka kinerja merupakan perilaku manusia dalam memainkan peran untuk memenuhi standar perilaku yang telah ditetapkan untuk mencapai hasil yang diinginkan. Casio 1992 menyatakan bahwa kinerja merujuk pada pencapaian tujuan karyawan atas tugas yang diberikan Rivai 2005:15. Kinerja merupakan suatu fungsi motivasi dan kemampuan. Untuk menyelesaikan tugas atau pekerjaan, seseorang harus memiliki derajat kesediaan dan tingkat kemampuan tertentu. Kesediaan dan keterampilan seseorang tidaklah cukup efektif untuk mengerjakan sesuatu tanpa pemahaman yang jelas tentang apa yang akan dikerjakan dan bagaimana mengerjakannnya Hersey and Blanchard 1993 dalam Rivai 2005:15. Dari beberapa pengertian tentang kinerja tersebut di atas, penulis dapat mengambil kesimpulan bahwa kinerja adalah prestasi atau keberhasilan yang dicapai seseorang sesuai dengan wewenang dan tanggungjawabnya dalam mencapai tujuan pekerjaannya berdasarkan standar yang telah ditetapkan. Kinerja merupakan hasil akhir seseorang dalam situasi dan kondisi kerja sehari-hari sehingga dapat diukur. Seseorang yang mempunyai kerja tinggi disebut orang yang produktif dan sebaliknya orang yang tidak mencapai standar dikatakan sebagai orang yang tidak produktif atau dengan kata lain memiliki kinerja yang rendah. Orang dengan kinerja rendah dapat menyebabkan hasil pekerjaannya tidak optimal atau kurang memuaskan. Jadi kinerja guru dapat dikatakan baik dan sukses apabila tujuan dalam pembelajaran dapat dicapai dengan baik.

2.1.2 Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Kinerja