Analisa Tabel Silang Uji Hipotesis

sebahagian responden tidak meiliki dana akan sangat kecewa.  Hadiah jangan hanya untuk anak-anak tetapi juga untuk orang tua anak,  Harga produk susu bendera jangan naik.

IV.4. Analisa Tabel Silang

Analisa tabel silang pada bagian ini akan membuat tentang penilaian data dalam satu tabel. Analisis tabel silang merupakan salah satu teknik yang digunakan untuk menganalisa dan mengetahui variabel yang satu memiliki hubungan dengan variabel yang lainnya, sehingga dapat diketahui apakah variabel tersebut bernilai positif atau negatif. Namun, analisa tabel ini bukanlah dapat disajikan sebagai penentu utama untuk melihat bagaimana penilaian data yang satu dan hubungannya dengan data yang lain. Tabel 4.32 Frekuensi melihat iklan produk susu Frisian Flag Terhadap Informasi yang mampu meyakinkan anda untuk membeli produk Frisian Flag untuk di konsumsi oleh anda, maupun keluarga anda Frekuensi Melihat Iklan Produk Susu Frisian Flag di TV Informasi yang mampu meyakinkan anda untuk membeli produk susu Frisian Flag untuk di konsumsi oleh anda, maupun keluarga anda Total sumber informal keluarga, teman, tetangga Promosi iklan, SPG Sumber formal dokter, DINKES Tidak pernah 48 2 50 Jarang 38 3 2 43 Sering 4 1 5 Total 90 3 5 98 Sumber: P.13 FC.15 dan P.30 FC.32 Tabel 4.32 menunjukkan hubungan frekuensi melihat iklan produk susu Frisian Flag di TV terhadap media yang paling berpengaruh dalam menarik perhatian responden untuk membeli. Dari 98 responden terdapat 90 responden membeli produk susu Frisian Flag karena mendapatkan informasi produk susu Frisian Flag dari keluarga, dimana keluarga sudah memiliki kebiasaan untuk mengkonsumsi produk susu Frisian Flag, sebagian menyatakan mendapatkan informasi dari tetanggaga atau teman yang mengkonsumsi produk susu Universitas Sumatera Utara melihat iklan produk susu Frisian Flag dan 48 responden jarang melihat iklan susu Frisian Flag di TV. Sebanyak 5 responden mendapatkan informasi dari rujukan dokter sehingga memutuskan untuk membeli produk susu Frisian Flag.

IV.5 Uji Hipotesis

Pengujian hipotesis adalah pengujian data statistik untuk mengetahui data hipotesis mana yang di tolak dan diterima. Dalam menguji tingkat korelasi antara hubungan kedua variabel, maka peneliti menggunakan rumus Koefisien Korelasi Tata Jenjang Rank Correlation Coeficient oleh Spearman. Korelasi Rank Spearman digunakan karena Korelasi Rank Spearman tidak mengharuskan datanya berupa data interval atau ratio. Karena pengolahan data dan statistika dalam penelitian ini menggunakan perangkat lunak SPSS17.0 dan menggunakan rumus Spearman, maka uji t-hitung tidak digunakan lagi, hal ini karena SPSS secara otomatis telah menguji hipotesis tersebut Pratisto, 2009: 82. . Tabel 4.33 Hasil Uji Korelasi Spearman Dengan Menggunakan Piranti Lunak SPSS 17.00 Correlations Strategi Communication Mix Keputusan Membeli Konsumen Spearmans rho Strategi Communication Mix Correlation Coefficient 1.000 .316 Sig. 2-tailed . .002 N 98 98 Keputusan Membeli Konsumen Correlation Coefficient .316 1.000 Sig. 2-tailed .002 . N 98 98 . Correlation is significant at the 0.01 level 2-tailed. Koefisin korelasi yang diperoleh adalah 0.316. Untuk melihat apakah koefisien korelasi signifikan atau tidak, maka dapat dilihat nilai probabilitas Sig. Jika nilai probabilitas Sig adalah 0.00 ≤ 0.05 bahkan lebih kecil dari 0.01, maka dapat disimpulkan bahwa hubungan antara kedua variabel sangat signifikan atau saling mempengaruhi Pratisto, 85: 85. Dapat dilihat bahwa nilai probabilitas Sig adalah 0.02 ≤ 0.05, maka dapat disimpulkan bahwa hubungan kedua variable sangat signifikan. Untuk melakukan uji statistik, periset harus menentukan dahulu probability level atau level signifikansi terhadap Ho yang diuji. Jika hasil riset mengindikasikan probability level lebih rendah, periset dapat menolak Ho. Jika hasil riset menunjukkan probability yang tinggi maka periset harus menerima Ho. Probability Universitas Sumatera Utara 2008: 35. Besarnya koefisien korelasi adalah 0.316 dari out put diatas diketahui besarnya probabilitas adalah 0.02 ≤ 0.05 yang berarti Ho ditolak dan Ha diterima yakni “Terdapat hubungan marketing communications mix Frisian Flag terhadap keputusan membeli konsumen di Sony Mart”. Selanjutnya, untuk mengukur kekuatan derajat hubungan, digunakan nilai koefisien korelasi skala Guilford sebagai berikut Kriyantono, 2006 : 168 : Kurang dari 0,20 : Hubungan rendah sekali; lemah sekali 0,21-0,39 : Hubungan rendah tapi pasti 0,40-0,70 : Hubungan yang cukup berarti 0,71-0,90 : Hubungan yang tinggi; kuat Lebih dari 0,90 : Hubungan yang sangat tinggi; kuat sekali; dapat diandalkan. Koefisin korelasi yang diperoleh adalah 0.316. dimana 0.316 pada nilai koefisien korelasi skala Guilford yakni 0,21-0,39 : hubungan rendah tapi pasti. Artinya, terdapat hubungan antara strategi communication mix terhadap keputusan membeli, hubungan rendah namun pasti.

IV.6 Pembahasan