mengkomunikasikan peran status mereka dimasyarakat.
3. Faktor Pribadi
a. Usia dan tahap siklus hidup
Orang membeli barang dan jasa yang berbeda sepanjang hidupnya. Selera orang terhadap produk berhubungan dengan usia. Konsumsi juga dibentuk oleh siklus hidup keluarga mulai
dari bujangan, mencari pasangan hidup menikah, memiliki anak. b.
Pekerjaan dan lingkungan ekonomi Perilaku seseorang juga mempengaruhi pola konsumsi. Pilihan produk juga sangat dipengaruhi
oleh keadaan ekonomi seseorang: penghasilan yang dapat dibelanjakan. d.
Gaya hidup Orang-orang yang berasal dari subbudaya, kelas social dan pekerjaan yang sama dapat
memiliki gaya hidup yang berbeda. e. Kepribadian dan konsep diri
masing-masing orang memiliki kepribadian yang berbeda yang mempengaruhi perilaku pembelian. Kepribadian biasanya dijelaskan dengan menggunakan ciri-ciri seperti kepercayaan
diri, dominasi, otonomi, kemampuan bersosialisasi dan kemampuan beradaptasi.
4. Faktor Psikologi
a. Motivasi
Menurut Jeffrey, et al 1996, proses motivasi terjadi karena adanya kebutuhan, keinginan maupun harapan yang tidak terpenuhi. Di dalam motivasi inilah sangat dimungkinkan terjadi
perbedaan antara konsumen yang satu dengan yang lain, meskipun sebenarnya mereka memiliki kebutuhan dan keinginan yang sama Suryani, 2008: 27.
b. Persepsi
Bagaimana seseorang yang termotivasi bertindak dipengaruhi oleh persepsinya terhadap situasi tertentu. Persepsi adalah proses yang digunakan oleh seorang individu untuk memilih,
mengorganisasikan, dan menginterpretasi masukan-masukan informasi guna menciptakan gambaran yang memiliki arti.
Pemahaman terhadap persepsi dan proses yang terkait sangat penting bagi pemasar dalam upaya membentuk persepsi yang tepat. Terbentuknya persepsi yang tepat pada konsumen
menyebankan mereka mempunyai kesan dan penilaian yang tepat . berdasarkan persepsi inilah konsumen, tertarik dan membeli.
c. Pembelajaran
Dalam membeli, konsumen juga akan memilih produk yang diingatnya dalam benaknya. Ingatan konsumen terhadap merek produk yang diingat umumya adalah yang sering didengar
dan dilihat. Hal tersebut tidak terlepas dari pembelajaran yang berlangsung pada konsumen.
Universitas Sumatera Utara
strategi pemasaran yang tepat yang memungkinkan konsumen melakukan pembelajaran yang lebih cepat Suryani, 2008: 130
d. Keyakinan dan sikap
Melalui bertindak belajar, orang mendapatkan keyakinan dan sikap. Keduanya mempengaruhi pembeli. Keyakinan dapat membentuk citra produk dan merek. Konsumen yang suka atau
bersikap positif terhadap suatu produk akan cenderung memiliki keinginan yang kuat untuk memilih dan membeli produk yang disukainya. Sebaliknya, kalau konsumen bersikap negatif
terhadap suatu produk, maka biasnya akan memperhitungkan produk tersebut sebagai pilihan pembelian, bahkan tidak jarang akan menyampaikan ketidaksukaanya kepada teman, kerabat
atau tetangga. Berbagai program komunikasi pemasaran didesain semenarik mungkin untuk mengembangkan
sikap positif serta mengubah sikap yang semulanya netral maupun negatif menuju kearah sikap positif.
BAB III
METODE PENELITIAN
III.1 Metode Penelitian
Dalam penelitian ini peneliti menggunakan metode korelasional, yaitu metode yang berusaha meneliti sejauhmana variasi pada suatu variabel yang berhubungan dengan variasi-variasi pada variabel
Rakhmat, 2004: 27 . Dalam penelitian ini, metode korelasional digunakan untuk meneliti hubungan antara strategi communication mix perusahaan produk susu Frisian Flag terhadap keputusan membeli konsumen di
Sony Mart.
III.1.1 Metode Analisis Data
Universitas Sumatera Utara
untuk meneliti sejauhmana variasi pada suatu variabel yang berhubungan dengan variasi-variasi pada variabel lainnya Rakhmat, 2004: 27. Metode ini bertujuan untuk menemukan ada atau tidaknya hubungan, dan apabila
ada, seberapa erat hubungannya dan berarti atau tidak hubungan tersebut.
III.1.2 Survei
Penelitian lapangan melakukan metode survei dimana survei adalah metode dengan menggunakan kuesioner sebagai instrument pengumpulan data. Tujuannya untuk memperoleh informasi tentang
sejumlah responden yang dianggap mewakili populasi tertentu. Dalam survei, proses pengumpulan dan analisis bersifat sangat berstruktur dan mendetail melalui kuesioner sebagai instrument utama untuk mendapatkan
informasi dari sejumlah responden yang diasumsikan mewakili populasi secara spesifik Kriyantono, 2008: 59.
III.1.3 Waktu Penelitian
Penelitian mulai dilaksanakan pada bulan April dengan lama penelitian akan disesuaikan dengan kebutuhan.
III.1.4 Lokasi Penelitian
Penelitian dilaksanakan di Sony Mart yang berlokasi di Jl. Bhayangkara No. 315, SPN Sampali, Kelurahan Indrakasih, Medan.
III.2 Populasi dan Sampel
III.2.1 Populasi
Populasi adalah keseluruhan objek penelitian yang dapat terdiri dari manusia, benda, hewan, tumbuh-tumbuhan, gejala-gejala, nilai, tes atau peristiwa sebagai sumber data yang memiliki karakteristik
tertentu di dalam suatu penelitian Nawawi, 2001: 141. Konsumen Sony Mart setiap harinya sekitar 500 – 700 konsumen. Hal ini dapat dilihat dari total struk yang tercetak setiap harinya sekitar 500 – 700 struk. Dari total
struk ini, kita dapat melihat jumlah konsumen yang melakukan pembelian setiap harinya. Ketika tanggal muda maka total struk tercetak 700 struk bahkan lebih. Hal ini mungkin dikarenakan konsumen baru saja
mendapatkan gaji sehingga dapat berbelanja keperluan. Tetapi ketika cuaca hujan lebat, maka total struk tercetak 370 atau mungkin hanya sampai 420 struk. Hal ini dimungkinkan karena pembeli malas berbelanja pada
saat cuaca hujan. Total konsumen yang melakukan pembelian di Sony Mart selama satu bulan, pada bulan April
adalah 18.650. Dalam penelitian ini, peneliti mengambil populasi konsumen dalam satu minggu. Pengambilan populasi dilakukan dengan membuat rata-rata konsumen yang berbelanja setiap harinya, yakni total konsumen
Universitas Sumatera Utara
dalam penelitian ini yakni konsumen rata-rata perhari dikali tujuh hari, yakni : 622 x 7 = 4354.
III.2.2 Sampel
Sampel secara sederhana diartikan sebagai bagian dari populasi yang menjadi sumber data yang sebenarnya dalam suatu penelitian. Sampel adalah sebahagian populasi yang diambil dengan menggunakan cara-
cara tertentu Nawawi, 2001: 141. Subiakto 1995:173 dalam buku Teknik Praktis Riset Komunikasi menjelaskan bahwa mengenai
besar sampel tidak ada ketentuan pasti, yang penting dalam hal ini representatif serta di dukung dengan teknik penarikan sampel yang tepat. Bila populasinya cukup banyak, agar mempermudah dapat pula dengan 50, 25,
atau minimal 10 seluruh populasi Kriyantono, 2006: 161. Rumus Taro Yamane dihgunakan untuk populasi yang besar yang di dapat dari dugaan proporsi
populasi. Pengambilan sampel pada penelitian ini menggunakan rumus Taro Yamane:
Keterangan : n
= ukuran sampel N
= ukuran populasi d
= nilai presisi yang digunakan 10 atau 0,1 Sesuai dengan rumus Taro Yamane, maka dapat dirumuskan sebagai berikut:
Universitas Sumatera Utara
III.3 Teknik Penarikan Sampel
Teknik pengambilan sampel yang dipilih adalah adalah sampel non probabilitas, yaitu sampel yang dipilih tidak melalui teknik random acak. Dalam teknik sampling non probabilitas semua anggota
populasi belum tentu memiliki peluang yang sama untuk dipilih menjadi sampel, disebabkan karena pertimbangan-pertimbangan tertentu oleh peneliti Kriyantono, 2006:156. Teknik sampling yang dilakukan
yaitu sampling purposif Purposive Sampling. 1. Sampling Purposif Purposive Sampling
Purposive sampling dengan teknik ini disesuaikan dengan tujuan penelitian, dimana sampel yang digunakan sesuai dengan kriteria-kriteria tertentu yang ditetapkan berdasarkan tujuan penelitian
Nawawi, 2001:156. Sampel dalam penelitian ini adalah konsumen yang berbelanja di Sony Mart dan telah melakukan pembelian produk Frisian Flag.
III.4 Teknik Pengumpulan Data
Adapun teknik pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah: 1.
Penelitian Kepustakaan library research Yaitu pengumpulan data dengan cara mempelajari dan menghimpun data melalui literatur dan
sumber bacaan yang relevan serta mendukung penelitian. Dalam hal ini, penelitian kepustakaan dilakukan melalui buku-buku, internet.
2. Penelitian Lapangan field research
Yaitu pengumpulan data yang meliputi kegiatan survei di lokasi penelitian. Pengumpulan data dari responden melalui kuesioner. Kuesioner adalah alat pengumpulan data dalam bentuk
sejumlah pertanyaan tertulis yang harus dijawab secara tertulis oleh responden Nawawi, 2001 : 117.
III.5 Teknik Analisi Data
Analisii data menurut Bongdan dan Bicklen Moeleong, 2006: 248 adalah upaya yang dapat dilakukan dengan jalan bekerja dengan data, mengorganisasikan data, memilih menjadi satuan yang dapat
dikelola, mencari dan menemukan pola, menemukan apa yang penting dan apa yang dipelajari dan memutuskan apa yang dapat diberikan kepada orang lain.
Dalam penelitian ini, data yang diperoleh dari hasi penelitian akan dianalisis ke dalam beberapa bentuk penyajian, yaitu :
1. Analisis Tabel Tunggal
Universitas Sumatera Utara
variabel penelitian kedalam kategori-kategori yang dilakukan atas dasar frekuensi. Tabel tunggal merupakan langkah awal dalam menganalisa yang terdiri dari dua kolom yaitu sejumlah
frekuensi dan presentasi untuk setiap kategori Singarimbun, 1995: 256. 2.
Analisis Tabel Silang Analisis tabel silang merupakan salah satu teknik yang dipergunakan untuk menganalisis dan
mengetahui apakah variabel yang satu memiliki hubungan dengan variabel yang lainnya, sehingga dapat diketahui apakah hubungan variabel tersebut bernilai positif atau negatif
Singarimbun, 1996: 273. 3.
Uji Hipotesis Uji hipotesis adalah pengujian data statistik untuk mengetahui data hipotesis yang diajukan
dapat diterima atau ditolak.
III.4 Sejarah Singkat Frisian Flag
Berikut ini akan dijelaskan sedikit mengenai sejarah perkembangan dan peningkatan penjualan susu Frisian Flag atau yang mungkin lebih dikenal dengan nama susu bendera. Berawal di tahun 1922 ketika
susu dengan merek “Friesche Vlag” mulai diimpor dari Cooperatve Condensfabriek Friesland yang kini telah menjadi Royal Friesland Campina. Koperasi ini adalah koperasi terbesar di dunia yang berpusat di Belanda dan
beranggotakan 16 ribu peternak yang tersebar di tiga negara, serta memiliki karyawan tak kurang dari 22 ribu orang yang bekerja di 100 perusahaan di seluruh dunia.
Sebagai bagian dari keluarga multinasional ini, PT Frisian Flag Indonesia mengedepankan pengalaman global dan kerja sama jangka panjang dengan para peternak Indonesia untuk tetap menjadi leader
dalam menghasilkan produk-produk bergizi berbasis susu. Hal ini dilakukan dengan memproduksi dan memasarkan aneka produk termasuk susu bubuk, susu cair siap minum, dan susu kental manis dengan merek-
merek Frisian Flag, Yes, dan Omela. Perusahaan ini memiliki dua buah pabrik berteknologi canggih yaitu di Pasar Rebo dan Ciracas, Jakarta. PT Frisian Flag Indonesia juga menaungi 1700 karyawan yang bekerja di
seluruh penjuru Indonesia. Dikenal dengan nama Susu Bendera oleh masyarakat Indonesia, Frisian Flag telah memimpin
industri susu nasional selama lebih dari 88 tahun. Tak heran jika Frisian Flag kini identik dengan susu dan pertumbuhan dari generasi ke generasi. Semua berawal di tahun 1922 ketika susu dengan merek Friesche Vlag
mulai diimpor dari Cooperatve Condensfabriek Friesland yang kini telah menjadi Royal FrieslandCampina. Koperasi ini adalah koperasi terbesar di dunia yang berpusat di Belanda dan beranggotakan 16 ribu peternak
yang tersebar di tiga negara, serta memiliki karyawan tak kurang dari 22 ribu orang yang bekerja di 100 perusahaan di seluruh dunia.
Universitas Sumatera Utara
bergizi yang dapat terjangkau oleh semua kalangan masyarakat. Selain itu, PT Frisian Flag Indonesia juga terus berupaya untuk meningkatkan kesadaran gizi masyarakat melalui beragam program. Semua ini dilakukan
sebagai wujud visi perusahaan untuk turut berkontribusi terhadap perkembangan bangsa. Dalam memproduksi dan mendistribusikan produk-produk berbasis susu, PT Frisian Flag
Indonesia tidak hanya mengikuti standar nasional dan internasional, namun juga mengadvokasi kepada para pemangku kepentingannya untuk senantiasa mendukung perkembangan holistik anak dan mempromosikan ASI
eksklusif sesuai dengan petunjuk WHO. Sebagai pemimpin pasar di Indonesia , Frisian Flag memiliki sejarah panjang dalam dunia susu
peternak sapi perah. Dikenal dengan nama Susu Bendera oleh masyarakat Indonesia, Frisian Flag telah memimpin industri susu Nasional selama lebih dari 88 tahun. Tak heran jika Frisian Flag kini identik dengan
‘susu’ dan ‘pertumbuhan’ dari generasi ke generasi. Semua berawal di tahun 1922 ketika susu dengan merek “Friesche Vlag” mulai diimpor dari Cooperative Condensfabriek Friesland yang kini telah menjadi Royal
FrieslandCampina, koperasi terbesar di dunia yang berpusat di Belanda dan beranggotakan 17 ribu peternak yang tersebar di tiga negara, serta memiliki karyawan tak kurang dari 22 ribu orang dan menghadirkan produk-
produk bergizi di 100 pasar di penjuru dunia. . Para pemegang saham, yang juga para peternak sapi perah dan anggota koperasi
FrieslandCampina, mengingkan agar para peternak di Indonesia juga dapat tumbuh kembang bersama mereka. Untuk itu, program dairy development telah diterapkan oleh Frisian Flag di Indonesia sejak beberapa tahun yang
lalu. Program-program ini berfokus pada peningkatan kualitas serta volume susu yang dihasilkan oleh para peternak di Indonesia agar mereka dapat memperoleh penghasilan yang lebih besar. Hal ini semua bertujuan
agar kesejahteraan para peternak dan keluarganya dapat meningkat secara optimal. Tahun lalu merupakan tahun yang baik untuk Friesland Campina. Dibandingkan dengan tahun
2009, laba bersih meningkat sebesar 10 persen, yakni mencapai hampir 9 miliar euro. Laba usaha tumbuh sebesar 57 persen dan mencapai 285 juta euro. Volume penjualan melonjak dan harga jual naik. Kondisi pasar
yang lebih menguntungkan, terutama di Asia dan Afrika, berperan penting dalam sejumlah peningkatan ini. Grup bisnis Ingredients and Consumer Products International berkontribusi besar pada kenaikan pendapatan
dan laba usaha tersebut. Keju cheese dan mentega butter mengalami peningkatan laba usaha. Berkat keberhasilan FrieslandCampina dan kenaikan harga jaminan, kini harga susu yang dihasilkan oleh anggota
peternak susu yang sempat turun pada tahun 2009, meningkat sebesar 25 persen pada tahun 2010 http:www.frisianflag.com.
Universitas Sumatera Utara
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
Bab V merupakan uraian hasil penelitian yang dilakukan mengenai hubungan antara strategi communication mix produk susu Frisian Flag terhadap keputusan konsumen membeli produk Frisian Flag di
Sony Mart.. berikut ini akan dikemukakan tahapan temuan data dan analisanya.
IV.1 Pelaksanaan Pengumpulan Data di Lapangan