56
BAB III METODE PENELITIAN
A. Desain Penelitian
Desain penelitian ini adalah penelitian tindakan kelas classroom action research. Penelitian tindakan kelas dapat didefinisikan suatu bentuk
penelitian yang reflektif dengan melakukan tindakan-tindakan tertentu untuk memperbaiki dan meningkatkan praktik pembelajaran di kelas secara lebih
berkualitas sehingga siswa dapat memperoleh hasil belajar yang lebih baik, sekaligus dapat digunakan sebagai alat untuk mengembangkan keahlian
mengajar, Mc Niff dalam Wijaya Kusumah Dedi Dwitagama 2010: 8. Menurut Pardjono 2007:12 penelitian tindakan kelas adalah satu jenis
penelitian tindakan yang dilakukan guru untuk meningkatkan kualitas pembelajaran di kelasnya.
Menurut Suharsimi Arikunto, dkk 2008:2 penelitian tindakan kelas dalam bagasa Inggris adalah Classroom Action Research CAR, yaitu sebuah
kegiatan penelitian yang dilakukan di kelas. Menurut Wijaya Kusumah Dedi Dwitagama 2010: 19 penerapan PTK atau CAR Classroom Action
Research dimaksudkan untuk mengatasi permasalahan yang terdapat di dalam kelas. Sebagai salah satu penelitian yang bertujuan untuk mengatasi
permasalahan yang terdapat di dalam kelas, menyebabkan terdapatnya beberapa model atau desain yang dapat diterapkan. Desain-desain tersebut
di antaranya : Model Kurt Lewin, Model Kemmis Mc Taggart, Model Dave Ebbut, Model John Elliot, Model Hopkins dan Model Mc Kernan.
57 Penelitian ini bertujuan untuk meningkatkan kompetensi siswa dalam
materi pewarnaan teknik kering pada mata pelajaran menggambar busana, dengan penerapan metode pembelajaran Peer Tutoring yang diterapkan
melelui penelitian tindakan kelas. Penelitian yang dilakukan mengacu pada model penelitian tindakan kelas
Kemmis dan Taggart yang disajikan sebagai berikut:
Gambar 02. Model Spiral Kemmis dan Mc Taggart Sumber : Wijaya Kusumah Dedi Dwitagama 2010 : 21
Penelitian tindakan kelas model Kemmis Mc. Taggart terdapat empat tahapan penelitian dalam setiap langkah yaitu perencanaan, observasi dan
tindakan dan refleksi Pardjono dkk, 2007: 22. Menurut Wijaya Kusumah Dedi Dwitagama 2010: 20 komponen acting tindakan dengan observing
pengamatan dijadikan sebagai satu kesatuan. Dalam langkah pertama, kedua dan seterusnya system spiral yang saling terkait dan tidak terpisah.
58 Pada model Kemmis Mc. Taggart, tahapan tindakan dan observasi
menjadi satu tahapan karena kedua kegiatan ini diadakan secara simultan. Maksudnya kedua kegiatan ini harus dilakukan dalam satu kesatun waktu,
begitu berlangsungnya satu tindakan, begitu pula observasi juga harus dilaksanakan.
B. Perancangan Penelitian