Langkah-langkah mendesain busana pesta

41

d. Langkah-langkah mendesain busana pesta

Menurut Sri Widarwati 2000: 63 ”suatu desain busana terjadi karena susunan unsur-unsur dan prinsip-prinsip desain serta bagian-bagian busana”. “Unsur unsur desain adalah segala sesuatu yang dipergunakan untuk menyusun suatu rancangan” Sri Widarwati, 2000: 7. Menurut Chodiah dan Wisri A Mamdy 1982: 8 “unsur-unsur desain tersebut adalah garis, arah, ukuran, bentuk, nilai gelap terang, warna dan tekstur”. Prinsip- prinsip desain menurut Sri Widarwati 2000: 15 adalah “suatu cara untuk menyusun unsur-unsur sehingga tercapai perpaduan yang memberi efek tertentu. Prinsip-prinsip desain yang perlu diketahui adalah keselarasan keserasian, perbandingan, keseimbangan, irama dan pusat perhatian”. Menurut Chodiah dan Wisri A Mamdy 1982: 34 “setiap orang yang akan mempelajari desain busana perlu mengetahui dasar dari berbagai jenis bagian busana yang sari tahun ke tahun dugunakan terus”. Sedangkan menurut Sri Widarwati 2000: 21 “illustrasi bagian-bagian busana ialah bentuk-bentuk tertentu yang memberikan nama-nama tertentu dan menjadi ciri khas dari busana itu. Bagian-bagian busana tersebut meliputi garis leher, kerah, lengan, rok dan hiasan trimming ”. Dalam pembuatan desain busana, ada empat langkah yang harus dikerjakan, yaitu: 1 Membuat perbandingan tubuh dengan ukuran tinggi 25 ½ cm 2 Menggambar bagian-bagian busana yang digunakan dalam model dengan garis-garis kasar 42 3 Menghapus garis-garis yang tidak digunakan dan garis-garis yang lain diperjelas. 4 Memberi tekstur atau warna sesuai dengan bahan. “Penerapan prinsip-prinsip desain dalam satu model tidak dapat digunakan secara terpisah, melainkan satu dengan yang lain saling berhubungan. Dalam penerapan pada suatu desain sebaiknya ditekankan pada satu asas atau prinsip tertentu ” Sri Widarwati, 2000: 67. Dari beberapa penjelasan diatas dapat disimpulkan bahwa dalam membuat desain busana hal yang perlu diperhatikan yaitu penerapan unsur dan prinsip desain harus saling berhubungan antara satu dengan yang lainnya supaya terdapat satu kesatuan terhadap desain yang dibuat.

6. Pewarnaan Gambar Busana a. Pengertian pewarnaan gambar busana

Dokumen yang terkait

PENERAPAN METODE PEMBELAJARAN TUTOR SEBAYA UNTUK PENINGKATAN HASIL BELAJAR MENGGAMBAR BUSANA DENGAN TEKNIK PEWARNAAN KERING KELAS XI TATA BUSANA B SMK NEGERI 9 SURAKARTA TAHUN AJARAN 2015/2016.

0 1 20

PENGEMBANGAN VIDEO PEMBELAJARAN PEWARNAAN TEKNIK KERING MATA PELAJARAN DESAIN BUSANA DI SMK N 6 YOGYAKARTA.

0 8 16

PENINGKATAN KOMPETENSI MENJAHIT BUSANA PESTA PADA MATA PELAJARAN BUSANA WANITA MELALUI METODE PEER TUTORING SISWA KELAS XI BUSANA BUTIK SMK NEGERI 1 PANDAK.

8 129 268

PENINGKATAN KOMPETENSI MELALUI METODE PEMBELAJARAN KREATIF-PRODUKTIF PADA MATERI MATA DIKLAT MENGGAMBAR BUSANA SISWA KELAS X BIDANG KEAHLIAN TATA BUSANA SMK KARYA RINI YOGYAKARTA.

1 6 153

PENINGKATAN KOMPETENSI MENGGAMBAR PROPORSI TUBUH WANITA DENGAN MODEL PEMBELAJARAN GROUP INVESTIGATION PADA MATA PELAJARAN MENGGAMBAR BUSANA KELAS X DI SMK NEGERI 1 SEWON.

95 1195 196

PENINGKATAN KREATIVITAS MENDESAIN BUSANA DENGAN MEMANFAATKAN MEDIA PEMBELAJARAN MOODBOARD PADA MATA DIKLAT MENGGAMBAR BUSANA SISWA KELAS XI DI SMK N 1 SEWON.

28 312 258

PENINGKATAN KOMPETENSI PEWARNAAN TEKNIK KERING MELALUI METODE PEMBELAJARAN PEER TUTORING PADA MATA PELAJARAN MENGGAMBAR BUSANA DI SMK N 1 PANDAK.

0 5 193

PENINGKATAN KREATIVITAS MENDESAIN BUSANA DENGAN MEMANFAATKAN MEDIA PEMBELAJARAN MOODBOARD PADA MATA DIKLAT MENGGAMBAR BUSANA SISWA KELAS XI DI SMK N 1 SEWON.

1 1 258

PENGEMBANGAN MODUL PENYELESAIAN PEMBUATAN GAMBAR BUSANA PADA MATA PELAJARAN MENGGAMBAR BUSANA SISWA KELAS X DI SMK NEGERI 1 PANDAK.

38 504 304

PENINGKATAN MOTIVASI DAN KOMPETENSI MENGGAMBAR SECARA KERING MENGGUNAKAN MEDIA JOB SHEET PADA MATA DIKLAT MENGGAMBAR BUSANA KELAS X DI SMK PEMBANGUNAN PACITAN.

0 8 150