50 Berdasarkan uraian tersebut diatas pewarnaan teknik kering adalah
menggambar busana
secara sketsa tanpa
menggunakan air.
Pewarnaannya dapat menggunakan pensil warna, krayon, spidol, dan lainnya. Meliputi pewarnaan kulit, rambut dan busananya, yang
kesemuanya memiliki karekteristik berbeda dalam penyelesaiannya untuk mendapatkan desain yang diinginkan. Tekstur bahan akan diperoleh
dengan hasil yang maksimal jika pewarnaan dengan teknik kering ini dilakukan dengan memperhatikan hal-hal penting dalam pengerjaannya.
7. Sumber Ide Desain Busana Budaya Indonesia
”Sumber ide adalah segala sesuatu yang dapat menimbulkan ide seseorang untuk menciptakan desa
in ide baru” Sri Widarwati, 2000 : 58. Sumber ide secara garis besar menurut Chodiyah dan Mamdy 1982 : 172,
dapat dikelompokkan menjadi tiga, yaitu : a. Sumber ide dari penduduk dunia, atau pakaian daerah
– daerah Indonesia.
b. Sumber ide dari benda – benda alam, seperti bentuk dan warna dari
bentuk tumbuh – tumbuhan, binatang, gelombang laut, bentuk awan dan
bentuk – bentuk geometris.
c. Sumber ide dari peristiwa – peristiwa nasional maupun internasional.
Misalnya pakaian olah raga dari peristiwa PON, SEA Game, ASIAN Games, Olimpic Games, dan pakaian upacara 17 Agustus.
Dari pengertian diatas dapat disimpulkan bahwa sumber ide merupakan segala sesuatu yang dapat menciptakan ide baru, sumber ide digolongkan
menjadi tiga jenis yaitu sumber ide penduduk dunia, sumber ide dari benda- benda alam, dan sumber ide dari peristiwa-peristiwa Nasional maupun
Internasional.
51
B. Penelitian Yang Relevan
Hasil penelitian yang dilakukan oleh beberapa peneliti berikut dapat menjadi kajian yang relevan dengan penelitian yang akan dilakukan.
Meskipun penelitian tersebut tidak hanya berasal dari bidang keahlian yang sama tetapi hasil penelitian yang telah dilakukan tersebut dapat dijadikan
bahan perbandingan dan masukan 1. Penelitian yang dilakukan oleh Siti Solikhah 2012 yang berjudul
“peningkatan kompetensi pewarnaan teknik kering dengan penerapan problem based learning pada mata pelajaran menggambar busana siswa
kelas X SMK N 1 Pandak”. Penelitian ini bertujuan untuk 1 mengetahuit penerapan model pembelajaran problem based learning pada materi
pewarnaan teknik kering dan 2 mengetahui peningkatan kompetensi siswa pada materi pewarnaan teknik kering melalui penerapan model pembelajaran
problem based learning. Hasil penelitian dengan penerapan model pembelajaran problem based learning dilakasanakan sebanyak 2 siklus.
Siklus I meningkatkan kompetensi dengan pembelajaran aktif, namun kompetensi belum mencapai standar ketuntasan sehingga dilanjutkan siklus
berikutnya. Siklus II meningkatkan partisipasi siswa saat pembelajaran, pada siklus ini kompetensi siswa telah mencapai standar ketuntasan. Kompetensi
siswa pada pra siklus 19 siswa dari 32 siswa atau 40,62 yang belum mencapai KKM. Siklus 1 sebesar 28,12 dari 19 siswa menjadi 26 siswa.
Siklus 2 yaitu dari 32 siswa lulus KKM semua atau 100 siswa lulus KKM. Berdasarkan hasil penelitian, dapat disimpulkan bahwa model pembelajaran
problem based learning dapat meningkatkan kompetensi pada materi pewarnaan teknik kering.